Saturday, December 30, 2023

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau bantuan beroperasi, sangat penting untuk melindungi personel dan tidak membahayakan masyarakat setempat atau masyarakat yang terkena dampak. Ini termasuk perlindungan dari eksploitasi seksual, pelecehan seksual, dan pelecehan seksual (PSEAH) terhadap perempuan, laki-laki, anak perempuan, atau anak laki-laki dalam segala keragamannya. Pelanggaran seksual terletak pada ketidakseimbangan kekuatan dan ketidaksetaraan gender yang mengakar, yang juga ada di organisasi kita dan di lingkungan serta konteks tempat kita bekerja.
PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) merupakan komitmen inti dari Sekretaris Jenderal PBB dan Inter-Agency Standing Committee (IASC) yang dituangkan dalam IASC Six Core Principles on SEA dan Buletin Sekretaris Jenderal PBB ST/SGB/2003 /13 tentang “Tindakan Khusus untuk Perlindungan dari Eksploitasi Seksual dan Pelecehan Seksual (PSEA)”.
PBB, seperti organisasi kemanusiaan dan pembangunan lainnya, berkomitmen untuk mempromosikan lingkungan kerja yang bebas dari diskriminasi, pelecehan, dan penyalahgunaan wewenang. Semua personel PBB memiliki kewajiban untuk mematuhi standar profesional dan etika tertinggi sebagaimana dituangkan dalam Buletin Sekretaris Jenderal (ST/SGB/2019/8) tentang penanganan diskriminasi, pelecehan, termasuk pelecehan seksual, dan penyalahgunaan wewenang.
Personel Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi kemanusiaan dan pembangunan lainnya memiliki kewajiban untuk melaporkan kecurigaan atau kejadian SEAH yang diketahui dan bekerja sama dengan penyelidikan yang berwenang. Pengaduan harus dilakukan dengan itikad baik; dilarang dengan sengaja membuat tuduhan palsu.
DEFINISI
a) Apa itu Eksploitasi dan Pelecehan Seksual?
Eksploitasi seksual: adalah setiap penyalahgunaan aktual atau percobaan atas posisi rentan, perbedaan kekuatan atau kepercayaan untuk tujuan seksual, termasuk tetapi tidak terbatas pada keuntungan finansial, sosial atau politik dari eksploitasi seksual orang lain.
Pelecehan seksual: adalah gangguan fisik aktual atau ancaman yang bersifat seksual, baik dengan kekerasan atau dalam kondisi yang tidak seimbang atau koersif.
b) Apa yang dimaksud dengan pelecehan seksual?
Pelecehan seksual adalah setiap perilaku seksual yang tidak diinginkan yang mungkin diharapkan atau dianggap menyebabkan pelanggaran atau penghinaan, ketika perilaku tersebut mengganggu pekerjaan, dijadikan syarat kerja atau menciptakan lingkungan kerja yang mengintimidasi, bermusuhan, atau menyinggung (lihat ST /SGB/2019/8).
Pelecehan seksual dapat terjadi di tempat kerja atau sehubungan dengan pekerjaan. Meskipun biasanya melibatkan pola perilaku, pelecehan seksual dapat berbentuk insiden tunggal. Dalam menilai kewajaran ekspektasi atau persepsi, perspektif orang yang menjadi target perilaku harus dipertimbangkan.
c) Pelecehan Seksual versus SEA
KLHS terjadi terhadap penerima manfaat atau anggota masyarakat. Pelecehan seksual terjadi antara personel/staf dan melibatkan setiap rayuan seksual yang tidak diinginkan atau perilaku verbal atau fisik yang tidak diinginkan yang bersifat seksual.
Baik SEA maupun SH merupakan pelanggaran HAM berdasarkan diskriminasi gender, bersinggungan dengan segala bentuk kesenjangan sosial; SEA dan SH adalah ekspresi dari, dan kontributor, ketidaksetaraan kekuatan struktural.
d) Siapakah Personil PBB?
Anggota staf Sekretariat PBB atau Organisasi Sistem PBB mana pun, Sukarelawan PBB yang bekerja dengan organisasi semacam itu, orang-orang yang dikerahkan ke Organisasi Sistem PBB di bawah pengaturan Personel Siaga atau dengan pinjaman yang dapat diganti, pekerja magang, orang-orang yang dikerahkan ke Organisasi Sistem PBB melalui pekerjaan badan atau pengaturan serupa, personel gratis, dan individu yang memiliki kontrak konsultasi dengan Organisasi Sistem PBB, serta pasukan militer internasional atau regional yang beroperasi sebagai bagian dari Misi Penjaga Perdamaian PBB atau sebaliknya di bawah atau terkait dengan mandat PBB.
e) Siapa mitra Pelaksana PBB?
Entitas di mana kantor atau entitas PBB telah mempercayakan implementasi program dan/atau proyek yang ditentukan dalam dokumen yang ditandatangani, bersama dengan asumsi tanggung jawab dan akuntabilitas untuk penggunaan sumber daya yang efektif dan pengiriman keluaran. Mitra pelaksana dapat mencakup – namun tidak terbatas pada:
• Institusi pemerintah
• Organisasi antar pemerintah,
• Organisasi masyarakat sipil, termasuk LSM.
Subkontraktor mitra pelaksana termasuk dalam definisi ini.

Thursday, January 20, 2022

Tabel Pemilihan Alat Uji Statistik Univariat, Bivariat dan Multivariat dalam Aplikasi SPSS

 Tabel Pemilihan Alat Uji Statistik Univariat, Bivariat dan Multivariat dalam Aplikasi SPSS


Berikut ini adalah Tabel Pemilihan Alat Uji Statistik Univariat, Bivariat dan Multivariat dalam Aplikasi SPSS, dalam menentukan alat uji statistik ini kita juga harus mengetahui :

1. jenis uji yang ingin di lakukan 

a. uji komparasiMenguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Hal ini juga dapat berarti menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variable dari dua sampel atau lebih

b. uji korelasiUji korelasi merupakan suatu proses untuk melakukan pengujian terhadap variabel bebas dan variabel tidak bebas, guna mengetahui bagaimana tingkat keeratan hubungan keduanya. Korelasi adalah hal yang dibutuhkan dalam penelitian kuantitatif                                                                      

c. uji asosiasijadi menguji hipotesis asosiatif adalah menguji koefisiensi korelasi yang ada pada sampel untuk diberlakukan pada seluruh populasi

 

2. jenis sekala data yang di gunakan

     a. Skala Nominal

Dikatakan sebagai skala nominal adalah skala pengukuran yang cukup sering digunakan. Karena skala pengukuran ini bentuknya paling sederhana. Skala nominal cocok digunakan untuk penelitian yang mencari pengkategorian saja.

Contoh kasus pengkategorian adalah menentukan katebori lambang, label atau symbol. Umumnya pengkategorisasian berperan untuk mengelompokkan data sesuai dengan kategorisasi. Pengkategorisasian di lapangan lebih sering menggunakan simbolisasi yang fungsinya untuk membedakan mana kelompok objek ataupun mana kelompok subjek.

Tanda skala nominal adalah mutually exclusive, dimana setiap objek hanya memiliki satu kategori saja. Selain itu, skala nominal tidak memiliki aturan yang terstruktur, dengan kata lain aturannya abstrak.

Berikut adalah ciri dari skala nominal yang perlu di garis bawahi.

•             Tidak dijumlah bilangan pecahan

•             Tidak memiliki ranking

•             Tidak memiliki nol mutlak

•             Angka hanya sebagai label saja

•             Tidak memiliki ukuran yang baru

•             Menggunakan statistik non parametric

 

b. Skala ordinal

Skala ordinal adalah skala pengukuran yang menunjukan jarak interval antar tingkatan tidak harus sama. Skala ordinal setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan skala nominal. Skala ordinal pengkategorisasian disusun berdasarkan urutan terendah ke tingkat yang lebih tinggi.

Skala ordinal dari segi pengkategorisasiannya saling memisah. Dari segi kategorisasi data dibuat berdasarkan karakteristik khusus. Sedangkan untuk kategorisasi data disusun berdasarkan pada karakteristik.

Ciri skala ordinal memiliki tiga ciri, sebagai berikut.

•             Data saling memisah

•             Data bersifat logis dan mengikuti aturan

•             Kategori data ditentukan oleh skala yang didasarkan pada jumlah karakteristik yang dimiliki

c. Skala Interval

Skala interval adalah skala pengukuran yang sering digunakan untuk menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Pada skala interval tidak memiliki nilai nol. Nilai nol yang dimaksud hanya menggambarkan satu titik dalam skala saja.

Dari asal tingkatannya, skala interval berada di atas skala ordinal dan skala nominal. Skala interval memiliki nilai bobot yang sama dari satu data dengan yang lain. Skala interval bersifat saling memisah. Sedangkan untuk kategorisasi data diatur secara logis, untuk kategorisasi data memiliki karakteristik khusus saat menentukan skala.

Ciri-ciri skala pengukuran interval sebagai berikut.

•             Data bersifat saling memisah

•             Data bersifat logis

•             Data ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya

•             Angka “0” hanya menggambarkan titik dalam skala, tetapi sebenarnya tidak memiliki nilai nol absolut

d. Skala Rasio

Skala rasio adalah skala pengukuran data dalam penelitian yang lebih sering digunakan untuk membedakan, mengurutkan dan membandingkan data. Skala rasio adalah skala paling tinggi dibandingkana tiga jenis skala yang sudah disebutkan sebelumnya.

Untuk lebih simpelnya, berikut ciri-ciri skala rasio yang bisa di garis bawahi.

•             Data bersifat saling memisah

•             Data bersifat logis dan mengikuti aturan

•             Kategori data ditentukan skala berdasarkan karakteristik khusus

Itulah empat macam skala pengukuran data dalam penelitian. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat.

 






Salam Hangat

Alphacino Junido Loilewen, SKM., M.M.

Sehat Sehati Untuk Indonesia

E-Mail: alphacino.jl@gmail.com

Phone: 085338054877

Blog: http://alphacinok3.blogspot.co.id

Youtube: https://youtube.com/c/ALPHACINOK3

 


Tampilan arsip Teratas

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau ban...

Tampilan Arsip Populer