RISET KESEHATAN DASAR
RISKESDAS 2018 KABUPATEN SUMBAWA
Pada
tahun 2018 Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan kementrian kesehatan
republik indonesi mengadakan riset bersekala nasional yaitu riset kesehatan
dasar, Riset kesehatan dasar adalah Riset Kesehatan berbasis komunitas berskala
nasional sampai tingkat kabupaten/kota yang dilakukan setiap 5 - 6 tahun
sekali. Riskesdas ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (Badan Litbangkes) Kementerian Kesehatan RI dengan kerangka sampel
yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Keunggulan
Riskesdas terletak pada jumlah sampel yang digunakan, yang tidak hanya mampu
menggambarkan situasi di tingkat nasional dan provinsi, akan tetapi hampir seluruh
variabel juga dapat menggambarkan situasi di tingkat kabupaten/kota. Riskesdas
mengumpulkan data spesifik kesehatan dimana tenaga pelaksana pengumpul data
berlatar belakang pendidikan minimal D3 kesehatan. Dalam Riskesdas dilakukan
berbagai pengukuran dan pemeriksaan, seperti berat badan, tinggi/panjang badan,
lingkar perut, lingkar lengan atas, tajam penglihatan, kesehatan gigi, tekanan
darah, haemoglobin dan gula darah. Dilakukan pula pengambilan specimen darah
dan urin untuk parameter terkait dengan faktor risiko penyakit
Pada
kegiatan riskesdas tahun 2018 ini kabupaten sumbawa merupakan salah satu
kabupaten dari 10 kabupaten kota yang ada di provinsi nusa tenggara barat yang
ikut dalam penelitian ini, dimana kabupaten sumbawa menjadi lokasi penelitian
riskesdas dari sisi kesehatan masyarakat bersama-sama dengan kabupetan sumbawa
barat, kabupaten bima dan kota bima dan dompu, kabupaten lombok barat,
kabupaten lombok utara, sedangkan untuk kabupaten lombok timur, kabupaten
lombok tengah dan kota mataram selain sisi kesehatan masyarakat juga di lakukan
penelitina sampel biomedis dan pemeriksaan gigi dan mulut.
Kabupaten
sumbawa pada pelaksanaanya di suport oleh tim riskesdas tingkat kabupaten yang
tebentuk berdasar surat keputusan kepala dinas kesehatan kabupten sumbawa yang
mana dalam pengorganisasiannya terdiri dari pengarah yaitu Bapak Drs. H.
Naziruddin, M.Si. (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa), Penanggung jawab
Oprasional (PJO) Bapak Drs. Hasanuddin yang merupakan Kabid SDK Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumbawa, Penanggung jawab Administrasi dan logistik (PJAL) Bapak
Tabrani,A.Md.Kep yang merupakan Kasi Datin dan jaminan kesehatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Sumbawa, serta Penanggung jawab Teknis (PJT) Riskesdas kab
sumbawa Alphacino Junido Loilewen yang merupakan Dosen dari Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Nusa Tenggara Barat (FKM-UNTB). Pada tahap awal kegiatan
tim riskesdas kabupaten melakukan perekrutan enumerator (Petugas pengumpul
data) yang mana berdasarkan hasil seleksi administrasi yang di adakan oleh
dinas kesehatan provinsi NTB terpilihlah 33 nama calon enumerator yang pada
tahap selanjutknya wajib mengikuti seleksi wawancara dan test kemampuan
komputer yang di selenggaran di dinas kesehatan kabupaten sumbawa, dimana pada
saat test wawancara dan kemampuan komputer dari 33 orang calon enum terpilihlah
20 orang enumerator riskesdas 2018 kabupaten sumbawa yang terdiri dari 4 orang
laki-laki dan 16 perempuan, yang mana berdasarkan kesepakatan saat rapat
kordinasi teknis (rakornis) antara dinas kesehatan dan badan pusat statistik
(BPS) 20 orang enum tersbut terbagi menjadi 5 tim yang masing-maisng tim
terdiri dari 4 orang yang mana masing-masing anggotanya memiliki spesifikasi
atau kemampuan masing-masing dimana tim tersbut angotanya harus terdiri dari
tenaga bidan, perawat, tenaga gizi serta kesehatan lain yang mahir komputer
dimana masing-masing keahlian ini di harapkan dapat saling sinergi didalam satu
tim unutk melakukan proses wawancara dan pengukuran antropometri dan terkait
indikator-indikator kesehatan yang spesifik meliputi pelayanan kesehatan,
prilaku, biomedis dan lingkungan.
Pada
tanggal 12-20 April 2018 yang berlokasi di Hotel Lombok Raya Kota Mataram
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tim enum riskesdas kabupaten sumbawa ikut dalam
pelatihan enumerator atau kegiatan
Pelatihan (Workshop Enumerator Riset Kesehatan Dasar) merupakan kegiatan yang
di laksanakan oleh Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan bekerja sama
dengan dinas kesehatan provinsi NTB dalam rangka melatih dan memberikan pemahaman
serta kesamaan pandangan terhadap kegiatan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
dengan jumlah Peserta 208 orang Enumerator (Petugas Pengumpul Data) dari 10
kabupaten kota yang ada di provinsi NTB. Kegiatan Pelatihan enumerator ini juga
dibuka secara resmi oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara
Barat Bapak Marjito, S.Si, SKM., M.Kes. dan Di dampingi Oleh Kepala Bidang
PSDMK Dinas Kesehatan Provinsi NTB Bapak L. Budarja, SKM., M.Kes. dimana pada
acara ini juga di hadiri oleh Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan, Bapak dr. Siswanto, MPH, DTM. dimana pada saat yang bersamaan juga
di lakukan Penyematan secara simbolis kepada dua orang perwakilan Enumerator.
Pada
tanggal 23 April 2018 pada hari perdana proses puldat ini juga di selenggarakan
acara pelepasan secara resmi Tim Enumerator Riskesdas 2018 oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Bapak Drs. H. Naziruddin, M.Si., yang di dampingi
juga oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Bapak Junaedi, S.Si.,
M.Si.,Apt dan turut hadir juga Kabid SDK
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Bapak Drs. Hasanuddin. (PJO Kabupaten Sumbawa) serta Kasi Datin dan
jaminan kesehatan Bapak Tabrani,A.Md.Kep (PJAL Kabupaten Sumbawa) serta Turut
hadir Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa Bapak Ir. Agus Alwi.
serta ikut hadir juga Penanggung Jawab Teknis (PJT) Kabupaten Sumbawa Alphacino
Junido Loilewen,
Pada
kegiatan ini juga Tim enumerator yang berjumlah 20 orang mendapatkan arahan
serta wejangan (Pesan) dari bapak kepala Dinas Kesehatan, dimana dalam
pelaksanaan riset ini di harapkan enumerator mampu bekerja dengan efektif dan
efisien sehingga maksud dan tujuan dari riset
(penelitian) ini tercapai, dan
beliau juga memberikan gambaran bahwa kondisi lapangan biasanya berbeda pada
saat pelatihan di kelas dengan di masyarakat sehingga di harapkan tim
enumerator mampu menyesuaikan diri dengan cepat dan tak lupa juga jalinan
komunikasi dengan peguasa wilayah setempat seperti Lurah, kades, dan kadus
harus di jalin agar jika mengalami hambatan-hambatan di lapangan dapat segera
di selesaikan dengan bantuan penguasa wilayah setempat.
serta
di harapkan selama proses puldat tim enumerator juga tetap menjaga kesehatan
karena selama 36 hari kedepan tim enum bertugas di lapangan yang mana sangat
memerlukan kekuatan fisik, mental yang sangat luar biasa, sehinga tim enum
wajib menjaga kesehatan agar proses puldat berjalan lancar.
Selama
proses pengumpulan data (Puldat) tim enumerator menghadapi berbagai macam tantangan
yang sangat luar biasa, mulai dari responden yang hanya bisa di temui hanya
pada malam hari, responden yang usia lanjut yang sulit di gali ingatannya
kembali maupun responden yang harus di dampingi oleh keluarga dekat seperti
responden yang masuk kategori orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), selain secara
teknis wawancara terdapat juga tantangan lain seperti daerah sulit dimana dari
64 block sensus dimana terdapat 5 Block sensusn yang masuk kategori daerah
sulit seperti desa baturotok, desa ropang, desa jamu, desa sabeok , dimana desa
tersbut hanya bisa di tempuh dengan kendaraan 4X4. Serta desa berangkua labuan
aji yang mana tim enum harus menyebrangi lautan sekitar 4 jam untuk sampai ke
desa tersebut menggunakan perahu motor (Boat).cino
Kapan selesai kegiatan ini mas?
ReplyDeleteKegiatan riskesdas untuk kab sumbawa sudah selesai
ReplyDelete