Sunday, May 27, 2018

RISET KESEHATAN DASAR (RISKESDAS) 2018 KABUPATEN SUMBAWA

RISET KESEHATAN DASAR
RISKESDAS 2018 KABUPATEN SUMBAWA


Pada tahun 2018 Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan kementrian kesehatan republik indonesi mengadakan riset bersekala nasional yaitu riset kesehatan dasar, Riset kesehatan dasar adalah Riset Kesehatan berbasis komunitas berskala nasional sampai tingkat kabupaten/kota yang dilakukan setiap 5 - 6 tahun sekali. Riskesdas ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kementerian Kesehatan RI dengan kerangka sampel yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Keunggulan Riskesdas terletak pada jumlah sampel yang digunakan, yang tidak hanya mampu menggambarkan situasi di tingkat nasional dan provinsi, akan tetapi hampir seluruh variabel juga dapat menggambarkan situasi di tingkat kabupaten/kota. Riskesdas mengumpulkan data spesifik kesehatan dimana tenaga pelaksana pengumpul data berlatar belakang pendidikan minimal D3 kesehatan. Dalam Riskesdas dilakukan berbagai pengukuran dan pemeriksaan, seperti berat badan, tinggi/panjang badan, lingkar perut, lingkar lengan atas, tajam penglihatan, kesehatan gigi, tekanan darah, haemoglobin dan gula darah. Dilakukan pula pengambilan specimen darah dan urin untuk parameter terkait dengan faktor risiko penyakit

Pada kegiatan riskesdas tahun 2018 ini kabupaten sumbawa merupakan salah satu kabupaten dari 10 kabupaten kota yang ada di provinsi nusa tenggara barat yang ikut dalam penelitian ini, dimana kabupaten sumbawa menjadi lokasi penelitian riskesdas dari sisi kesehatan masyarakat bersama-sama dengan kabupetan sumbawa barat, kabupaten bima dan kota bima dan dompu, kabupaten lombok barat, kabupaten lombok utara, sedangkan untuk kabupaten lombok timur, kabupaten lombok tengah dan kota mataram selain sisi kesehatan masyarakat juga di lakukan penelitina sampel biomedis dan pemeriksaan gigi dan mulut.

Kabupaten sumbawa pada pelaksanaanya di suport oleh tim riskesdas tingkat kabupaten yang tebentuk berdasar surat keputusan kepala dinas kesehatan kabupten sumbawa yang mana dalam pengorganisasiannya terdiri dari pengarah yaitu Bapak Drs. H. Naziruddin, M.Si. (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa), Penanggung jawab Oprasional (PJO) Bapak Drs. Hasanuddin yang merupakan Kabid SDK Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Penanggung jawab Administrasi dan logistik (PJAL) Bapak Tabrani,A.Md.Kep yang merupakan Kasi Datin dan jaminan kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, serta Penanggung jawab Teknis (PJT) Riskesdas kab sumbawa Alphacino Junido Loilewen yang merupakan Dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Tenggara Barat (FKM-UNTB). Pada tahap awal kegiatan tim riskesdas kabupaten melakukan perekrutan enumerator (Petugas pengumpul data) yang mana berdasarkan hasil seleksi administrasi yang di adakan oleh dinas kesehatan provinsi NTB terpilihlah 33 nama calon enumerator yang pada tahap selanjutknya wajib mengikuti seleksi wawancara dan test kemampuan komputer yang di selenggaran di dinas kesehatan kabupaten sumbawa, dimana pada saat test wawancara dan kemampuan komputer dari 33 orang calon enum terpilihlah 20 orang enumerator riskesdas 2018 kabupaten sumbawa yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 16 perempuan, yang mana berdasarkan kesepakatan saat rapat kordinasi teknis (rakornis) antara dinas kesehatan dan badan pusat statistik (BPS) 20 orang enum tersbut terbagi menjadi 5 tim yang masing-maisng tim terdiri dari 4 orang yang mana masing-masing anggotanya memiliki spesifikasi atau kemampuan masing-masing dimana tim tersbut angotanya harus terdiri dari tenaga bidan, perawat, tenaga gizi serta kesehatan lain yang mahir komputer dimana masing-masing keahlian ini di harapkan dapat saling sinergi didalam satu tim unutk melakukan proses wawancara dan pengukuran antropometri dan terkait indikator-indikator kesehatan yang spesifik meliputi pelayanan kesehatan, prilaku, biomedis dan lingkungan.

Pada tanggal 12-20 April 2018 yang berlokasi di Hotel Lombok Raya Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tim enum riskesdas kabupaten sumbawa ikut dalam pelatihan enumerator  atau kegiatan Pelatihan (Workshop Enumerator Riset Kesehatan Dasar) merupakan kegiatan yang di laksanakan oleh Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan bekerja sama dengan dinas kesehatan provinsi NTB dalam rangka melatih dan memberikan pemahaman serta kesamaan pandangan terhadap kegiatan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) dengan jumlah Peserta 208 orang Enumerator (Petugas Pengumpul Data) dari 10 kabupaten kota yang ada di provinsi NTB. Kegiatan Pelatihan enumerator ini juga dibuka secara resmi oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Bapak Marjito, S.Si, SKM., M.Kes. dan Di dampingi Oleh Kepala Bidang PSDMK Dinas Kesehatan Provinsi NTB Bapak L. Budarja, SKM., M.Kes. dimana pada acara ini juga di hadiri oleh Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Bapak dr. Siswanto, MPH, DTM. dimana pada saat yang bersamaan juga di lakukan Penyematan secara simbolis kepada dua orang perwakilan Enumerator.

Pada tanggal 23 April 2018 pada hari perdana proses puldat ini juga di selenggarakan acara pelepasan secara resmi Tim Enumerator Riskesdas 2018 oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Bapak Drs. H. Naziruddin, M.Si., yang di dampingi juga oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Bapak Junaedi, S.Si., M.Si.,Apt dan turut hadir juga  Kabid SDK Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Bapak Drs. Hasanuddin.  (PJO Kabupaten Sumbawa) serta Kasi Datin dan jaminan kesehatan Bapak Tabrani,A.Md.Kep (PJAL Kabupaten Sumbawa) serta Turut hadir Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa Bapak Ir. Agus Alwi. serta ikut hadir juga Penanggung Jawab Teknis (PJT) Kabupaten Sumbawa Alphacino Junido Loilewen,

Pada kegiatan ini juga Tim enumerator yang berjumlah 20 orang mendapatkan arahan serta wejangan (Pesan) dari bapak kepala Dinas Kesehatan, dimana dalam pelaksanaan riset ini di harapkan enumerator mampu bekerja dengan efektif dan efisien sehingga maksud dan tujuan dari riset  (penelitian) ini tercapai,  dan beliau juga memberikan gambaran bahwa kondisi lapangan biasanya berbeda pada saat pelatihan di kelas dengan di masyarakat sehingga di harapkan tim enumerator mampu menyesuaikan diri dengan cepat dan tak lupa juga jalinan komunikasi dengan peguasa wilayah setempat seperti Lurah, kades, dan kadus harus di jalin agar jika mengalami hambatan-hambatan di lapangan dapat segera di selesaikan dengan bantuan penguasa wilayah setempat.

serta di harapkan selama proses puldat tim enumerator juga tetap menjaga kesehatan karena selama 36 hari kedepan tim enum bertugas di lapangan yang mana sangat memerlukan kekuatan fisik, mental yang sangat luar biasa, sehinga tim enum wajib menjaga kesehatan agar proses puldat berjalan lancar.
Selama proses pengumpulan data (Puldat) tim enumerator menghadapi berbagai macam tantangan yang sangat luar biasa, mulai dari responden yang hanya bisa di temui hanya pada malam hari, responden yang usia lanjut yang sulit di gali ingatannya kembali maupun responden yang harus di dampingi oleh keluarga dekat seperti responden yang masuk kategori orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), selain secara teknis wawancara terdapat juga tantangan lain seperti daerah sulit dimana dari 64 block sensus dimana terdapat 5 Block sensusn yang masuk kategori daerah sulit seperti desa baturotok, desa ropang, desa jamu, desa sabeok , dimana desa tersbut hanya bisa di tempuh dengan kendaraan 4X4. Serta desa berangkua labuan aji yang mana tim enum harus menyebrangi lautan sekitar 4 jam untuk sampai ke desa tersebut menggunakan perahu motor (Boat).cino









Tampilan arsip Teratas

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau ban...

Tampilan Arsip Populer