STATISTIK NON-PARAMETRIK
Salah satu bagian penting dalam ilmu statistika adalah
persoalan inferensi yaitu penarikan
lesimpulan secara statistik. Dua hal pokok yang menjadi
pembicaraan dalam statistik inferens
adalah penaksiran parameter populasi dan uji hipotesis.
Teknik inferensi yang pertama dikembangkan adalah mengenai
pembuatan sejumlah
besar asumsi sifat populasi di mana sampel telah diambil.
Teknk yang banyak digunakan pada
metode-metode pengujian hipotesis dan penafsiran interval
ini kemudian dikenal sebagai Statistik
Parametrik, karena nilai-nilai populasi merupakan parameter.
Distribusi populasi atau distribusi
variabel acak yang digunakan pada teknik inferensi ini
mempunyai bentuk matematik yang
diketahui, akan tetapi memuat beberapa parameter yang tidak
diketahui.
Permasalahan yang harus diselesaikan adalah menaksir
parameter-parameter yang tidak
diketahui tersebut dengan data sampel atau melakukan uji
hipotesis tertentu yang berhubungan
dengan parameter populasi.
Pada kenyataannya sangatlah sulit untuk mendapatkan sampel
yang memenuhi asumsi
mempunyai distribusi tertentu. Kebanyakan sampel yang
diperoleh hanyalah sebatas mendekati
tertentu, seperti mendekati normal. Bahkan banyak juga
sampel yang distribusinya tidak
diketahui sama sekali. Oleh karena itu kemudian dikembangkan
suatu teknk inferensi yang tidak
memerlukan uji asumsi-asmsi tertentu mengenai distribusi
sampelnya, dan juga tidak
memerlukan uji hipotesis yang berhubungan dengan parameter
populasinya. Teknik statistik ini
dikenal dengan Statistik Bebas Distribusi atau Statistik
Non-Parametrik.
Sudah tentu apabila asumsi-asumsi tertentu yang diperlukan
dalam suatu pengujian dapat
dipenuhi, maka seharusnya uji non-parametrik tidak
digunakan. Uji non-parametrik digunakan
sebagai alternatif, bila mana distribusi sampel tidak dapat
memenuhi asumsi distribusi normal.
Uji Statistik Non-Parametrik
Dalam melakukan uji statistik non-parametrik kebaikan hasil
uji-nya relatif lebih rendah
dibanding dengan uji parametrik. Untuk meningkatkan kebaikan
hasil ujina, ukuran sampel
harus diperbesar. Akan tetapi bagaimanapun juga uji
non-parametrik sangatlah mudah
dimengerti dan relatif lebih sederhana dibandingkan dengan
uji parametrik.
Uji statistik non-parametrik dapat dikelompokkan menjadi 3
kategori, yaitu:
A. Uji sebuah sampel yang dibandingkan dengan menggunakan
suatu distribusi tertentu,
misalnya, distribusi chi-kuadrat, binomial, normal dan
distribusi lainnya.
Untuk membandingkan frekuensi observasi dari variabel kategori
dengan frekuensi
harapan, digunakan uji Chi-kuadrat. Untuk membandingkan
frekuensi observasi dari
variabel dikotomi dengan frekuensi harapan digunakan uji
Binomial. Untuk
membandingkan distribusi kumulatif observasi suatu variabel
dengan distribusi normal,
uniform atau Poisson, digunakan uji Kolmogorov-Smirnov satu
sampel. Uji Runs
digunakan untuk mengetahui apakah urutan suatu barisan
pengamatan berubah-ubah
secara random.
B. Uji untuk dua grup independen (bebas) atau lebih
Perbandingan lokasi pemusatan dua buah distribusi yang
diasumsikan mempunyai bentuk
yang sama, digunakan uji 2 sampel independen U Mann Whitney
yang merupakan versi
non-parametrik uji T beda rata-rata. 2 sampel. Kelompok uji
2 sampel independen
meliputi Uji Z Kolgomorov-Smirnov, Reaksi Ekstrem Moses dan
Uji Runs Wald
Wolfowitz. Untuk lebih dari 2 grup independen, digunakan Uji
H Kruskal-Wallis.
C. Uji variabel-variabel berpasangan (paired) atau
berhubungan (related)
Untuk membandingkan 2 variabel untuk masing-masing subyek,
digunakan uji Wilcxon
yang merupakan versi non-parametrik uji T berpasangan atau
dependen. Kelompok uji
ini meliputi uji Tanda (Sign) dan uji McNemar. Uji McNemar
sangat cocok untuk
membandingan 2 variabel kategori yang dikodekan dengan 2
nilai (biner). Untuk
membandingkan lebih dari 2 pengukuran untuk masing-masing
subyek, digunakan Uji
Friedman (untuk variabel kategori tidak biner) atau uji W
Kendall dan uji Q Cochran.
A. Uji Satu Sampel
1. Uji Binomial
Uji binomial digunakan untuk membandingkan frekuensi
observasi dari 2 kategori
pada sebuah variabel dikotomi terhadap frekuensi harapan di
bawah distribusi binomial
dengan parameter probabilitas tertentu.
Dalam default, parameter probabilitas untuk kedua grup
adalah 0.5 sehingga
hipotesis dnyatakan:
H0 : frekuensi observasi kategori 1 = frekuensi observasi
kategori II
H1 : frekuensi observasi kategori 1 ‚
frekuensi observasi kategori II
Probabilitas dapat diubah dengan mengisi proporsi
(probabilitas) kategori pertama,
sehingga proporsi kategori kedua bernilai 1 . proporsi
kelompok pertama.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian uji
binomial
Data
Variabel yang diuji harus bertipe numerik dan merupakan
variabel dikotomi. Variabel
dikotomi adalah variabel yang hanya terdiri dari dua macam
nilai (value), misalnya benar
atau salah, ya dan tidak, 0 dan 1, dan sebagainya. Jika
variabel yang akan diuji tifak
dikotomi, maka harus ditentukan cut point. Cut point
tersebut akan membagi kasus ke
dalam dua grup, yaitu kasus yang mempunyai value lebih kecil
dari atau sama dengan cut
point akan menjadi grup pertama dan sisanya menjadi grup
kedua.
Asumsi
Uji ini tidak memerlukan asumsi bentuk distribusi. Data
hanya diasumsikan dihasilkan
dari sampel random.
Langkah Uji Binomial
1. Dari menu bar pilih Analyze > Nonparametric Tests >
Binomial hingga tampil
kotak dialog berikut:
2. Pindahkan variabel yang akan diuji dari kotak daftar
variabel ke kotak Test
Variable List
3. Tombol Option dapat ditekan untuk mendapatkan statistik
deskriptif (rata-rata,
standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum), banyaknya
missing value dan
kuartil/persentil.
4. Pada menu Define Dichotomy terdapat pilihan:
. Get from data: digunakan bila variabel uji adalah variabel
dikotomi
. Cut point. Pilihan ini mensyaratkan nilai cut point yang
digunakan
5. Test Proportion
Default hipotesis nol: data berasal dari distribusi binomial
dengan prbabilitas sama
untuk kedua grup (proporsi yang diharapkan untuk grup
pertama (P) dan grup
kedua (Q) adalah sama. Hal ini ditunjukkan oleh nilai dalam
kotak teks Test
Proportion sebesar 0.50, yang artinya P = Q = 0.5. Nilai
yang dimasukkan ke
dalam Test Proportion adalah proporsi untuk grup pertama
(P). Nilai P yang dapat
diinput berkisar dari 0.001 sampai 0.999.
2. Uji Chi-Kuadrat
Uji chi-kuadrat digunakan untuk uji hipotesis proporsi
relatif dari kasus-kasus
yang dikelompokkan ke dalam beberapa grup yang saling bebas.
Uji ini digunakan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan signifikan antara frekuensi
observasi dengan frekuensi
harapan berdasarkan hipotesis nol.
H0 : proporsi seluruh kategori bernilai sama
H1 : ada proporsi pada kategori yang dibandingkan yang
bernilai tidak sama
atau
H0 : proporsi kategori yang ada = nilai yang telah
ditentukan
H1 : proporsi kategori yang ada ‚
nilai yang telah ditentukan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian uji
chi-kuadrat
Data
Variabel yang diuji harus bertipe numerik baik yang tidak
berurut (nominal) maupun yang
berurut (ordinal).
Asumsi
Uji ini tidak memerlukan asumsi bentuk distribusi. Data
hanya diasumsikan dihasilkan
dari sampel random.
Langkah Uji Chi-kuadrat
1. Dari menu bar pilih Analyze > Nonparametric Tests >
Chi-square
2. Pindahkan variabel yang akan diuji dari kotak daftar
variabel ke kotak Test
Variable List
3. Tombol Option dapat ditekan untuk mendapatkan statistik
deskriptif (rata-rata,
standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum), banyaknya
missing value dan
kuartil/persentil.
4. Expected Range.
Secara default, setiap nilai yang berbeda dari variabel yang
diuji didefinisikan
sebagai kategori. Hal ini ditandai dengan dipilihnya opsi
Get from data sebagai
default pada bagian Expected Range. Opsi Use specifed range
dipilih bila
kategori ditetapkan dari suatu selang (range), batas bawah
selang diisi di bagian
Lower, sedangkan batas atas diisi di bagian Upper.
Kasus-kasus di luar selang
tersebut tidak akan disertakan dalam pengujian.
5. Expected Value.
Nilai default Expected Value adalah semua variabel bernilai
sama (All categories
equal). Untuk proporsi kategori yang berbeda, opsi Value
dipilih kemudian secara
berturut-turut nilai proporsi kategori pertama, kedua,
ketiga dan seterusnya.
Misalkan untuk perbandingan kategori 1: kategori 2 :
kategori 3 : kategori 4 =
Metode PI Ekonomi : Presentasi Penelitian
110
3:4:5:4 Expected Value yang secara berturut dimasukkan
adalah 0.1875; 0.25;
0.3125 dan 0.25.
3. Uji Runs
Uji Runs dignakan untuk menguji apakah uruan kejadian dari 2
jenis nilai suatu
variabel dikotomi bersifat acak (random). Run(s) adalah
kelompok dalam baris yang
terdiri dari elemen yang sama. Misal: A A A B B B A B A A B
terdiri dari 6 runs.
H0 : susunan bersifat random
H1 : susunan bersifat tidak random
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian Uji
runs
Data
Variabel yang diuji dapat berupa data kategorik maupun
numerik.
Asumsi
Uji ini tidak memerlukan asumsi bentuk distribusi. Data
hanya diasumsikan dihasilkan
dari sampel random.
Langkah Uji Runs
1. Dari menu bar pilih Analyze > Nonparametric Tests >
Runs hingga tampil kotak
dialog berikut:
2. Pindahkan variabel yang akan diuji dari kotak daftar
variabel ke kotak Test
Variable List
3. Tombol Option dapat ditekan untuk mendapatkan statistik
deskriptif (rata-rata,
standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum), banyaknya
missing value dan
kuartil/persentil.
4. Pada menu Cut Point terdapat pilihan:
. Median: nilai tengah seluruh observasi
Metode PI Ekonomi : Presentasi Penelitian
111
. Mean: rata-rata
. Mode: nilai yang paling sering muncul
. Custom: nilai ditentukan sendiri oleh pemakai
Cut point tersebut akan membagi kasus ke dalam dua grup,
yaitu kasus yang
mempunyai value lebih kecil dari atau sama dengan cut point
akan menjadi grup
pertama dan sisanya menjadi grup kedua.
4. Uji Kolmogorov-Smirnov (KS) 1 Sampel
Uji KS 1 sampel merupakan goodness of fit atau uji
kebaikan-suai. Uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah distribusi nilai dalam
sampel sesuai dengan suatu
distribusi teoretis tertentu (uniform/normal/Poisson)
H0: distribusi sampel mengikuti distribusi
uniform/normal/poisson/eksponensial
H1: distribusi sampel mengikuti distribusi
uniform/normal/poisson/eksponensial
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian Uji KS
1 sampel
Data
Variabel yang diuji dapat berupa data kuantitatif baik
berskala interval maupun rasio
Asumsi
Uji ini mencakup prosedur yang mengestimasi
parameter-parameter uyang diperlukan
untuk distribusi uniform/normal/poisson.eksponensial.
Langkah KS 1 sampel
1. Dari menu bar pilih Analyze > Nonparametric Tests >
1-sample KS hingga tampil
kotak dialog berikut:
2. Pindahkan variabel yang akan diuji dari kotak daftar
variabel ke kotak Test
Variable List
Metode PI Ekonomi : Presentasi Penelitian
112
3. Tombol Option dapat ditekan untuk mendapatkan statistik
deskriptif (rata-rata,
standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum), banyaknya
missing value dan
kuartil/persentil.
4. Pada menu Test Distribution dapat ditentukan pilihan
distribusi teoretis
(uniform/normal/posson/eksponensial) yang akan
diperbandingkan dengan
distribusi sampel.
5. Uji Dua Sampel dan Uji K-Sampel Independen
Uji dua sampel independen digunakan untuk membandingkan
distribusi sebuah variabel
antara dua grup (dalam variabel) yang tidak berhubungan atau
saling bebas. Perhatian utama dari
uji ini adalah menguji signifikansi perbedaan antara dua
sampel saling bebas, sehingga
kesimpulan yang diperoleh dapat berupa mungkin atau tidak
dua sampel saling bebas berasal dari
populasi yang sama. Secara umum, hipotesis uji dalam
kelompok ini adalah:
H0: variabel pada kedua kelompok bernilai sama
H1: variabel pada kedua kelompok bernilai sama
Jenis-Jenis Uji Dua Sampel Independen dan Uji K-sampel
Independen
. Uji U Mann-Whitney
Dalam kelompok uji 2 sampel independen, uji U Mann-Whitney
adalah uji terkuat yang
digunakan sebagai alternatif Uji parametrik T test.
H0 : dua sampel independen berasal dari populasi yang sama
(dengan nilai rata-rata
sama)
H1 : dua sampel independen berasal dari populasi yang
berbeda (dengan nilai rata-rata
berbeda)
. Uji Z Kolmogorov-Sminov
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dua sampel berasal
dari 2 populasi yang
terdistribusi sama. Uji ini sangat sensitif terhadap
berbagai perbedaan dalam kedua distribusi,
seperti median, kemiringan, dispersi dan lain-lain. Dasar
pengujian ini adalah
membandingkan dua distribusi kumulatif bservasi dan
memfokuskan pada selisih terbesar
antara kedua distribusi tersebut.
H0 : dua sampel independen berasal dari populasi yang
berdistribusi sama
H1 : dua sampel independen berasal dari populasi yang
berdistribusi tidak sama
. Uji Runs Wald-Wolfowitz
Uji Runs Wald-Wolfowitz digunakan untuk mengetahui apakah 2
sampel bebas berasal
dari populasi yang terdistribusi sama. uji ini memerlukan
satu pengukuran bersifat ordinal
yang digunakan untuk membagi variabel uji menjadi 2 sampel
independen. Distribusi sampel
diuji berdasarkan pada banyaknya Runs dalam kedua sampel.
Banyak runs yang sama
menyatakan kesamaan distribusi.
Metode PI Ekonomi : Presentasi Penelitian
113
H0 : dua sampel independen berasal dari populasi yang
berdistribusi sama
H1 : dua sampel independen berasal dari populasi yang
berdistribusi tidak sama
. Uji Reaksi Ekstrem Moses
Uji Reaksi Ekstrem Moses digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan nilai
antara grup eksperimental dan grup kontrol. Untuk uji ini,
diperlukan variabel ordinal yang
digunaan untuk membedakan variabel eksperimental dari
variabel kontrol.
H0 : grup eksperimental = grup kontrol
H1 : grup eksperimental = grup kontrol
. Uji K-sampel Independen
Uji ini merupakan perluasan uji 2 sampel independen. Dalam
kelompok pengujian ini
tercakup Uji H Kruskal-Wallis dan Uji Median. Uji ini
memungkinkan pengujian kesamaan
nilai variabel pada lebih dari 2 sampel saling bebas.
H0 : semua variabel pada semua kelompok bernilai sama
H1: ada variabel pada suatu kelompok yang bernilai tidak
sama
amaan distribusi.
H0 : dua sampel independen berasal dari populasi yang berdistribusi
sama
H1 : dua sampel independen berasal dari populasi yang
berdistribusi tidak sama
. Uji Reaksi Ekstrem Moses
Uji Reaksi Ekstrem Moses digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan nilai
antara grup eksperimental dan grup kontrol. Untuk uji ini,
diperlukan variabel ordinal yang
digunaan untuk membedakan variabel eksperimental dari
variabel kontrol.
H0 : grup eksperimental = grup kontrol
H1 : grup eksperimental = grup kontrol
. Uji K-sampel Independen
Uji ini merupakan perluasan uji 2 sampel independen. Dalam
kelompok pengujian ini
tercakup Uji H Kruskal-Wallis dan Uji Median. Uji ini
memungkinkan pengujian kesamaan
nilai variabel pada lebih dari 2 sampel saling bebas.
H0 : semua variabel pada semua kelompok bernilai sama
H1: ada variabel pada suatu kelompok yang bernilai tidak
sama
7.4. Uji Dua Sampel Berkait (Related, Paired) dan Uji
K-Sampel Berkait
Pada sampel berkait (related), perlakuan atau treatment
dilakukan pada satu individu yang
sama atau mendekati sama. Bila 2 perlakuan diterapkan pada
subyek yang sama, dapat
digunakan uji Tanda, Wilcoxon dan uji McNemar dengan
hipotesis uji
H0 : nilai variabel pada perlakuan 1 = perlakuan 2
Metode PI Ekonomi : Presentasi Penelitian
114
H1 : nilai variabel pada perlakuan 1 ‚
perlakuan 2
Bila lebih dari 2 perlakuan diterapkan pada subyek yang sama
(atau mendekati sama), maka uji
yang digunakan adalah uji Friedman, Uji W Kendall and Uji Q
Cochran. Uji W Kendal dan Uji
Q-Cochran dapat digunakan untuk nilai variabel-variabel
dikotomi (biner), sedangkan Uji
Friednab dapat digunakan untuk nilai-nilai yang tidak biner.
Hipotesis uji k-sampel berkait
adalah
H0 : nilai semua variabel pada semua perlakuan bernilai sama
H1 : ada suatu variabel pada suatu perlakuan yang tidak sama
No comments:
Post a Comment