Monday, November 6, 2017

FAKTOR LINGKUNGAN FISIK PENCAYHAYAAN, SUHU DAN KEBISINGAN TERKAIT INDIKATOR N.A.B PADA U.D DHARMA SAKTI


FAKTOR LINGKUNGAN FISIK
PENCAYHAYAAN, SUHU DAN KEBISINGAN TERKAIT INDIKATOR N.A.B
 PADA U.D DHARMA SAKTI





KELOMPOK I
I NYOMAN SABDA
MASKUROTHUL AINI
WIDATUL AMALIAH
RISTYA AYUNGINGSIH
GRAFIKA MANDALI




FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
2017



1.      DEFINISI NILAI AMBANG BATAS (NAB)
Nilai ambang batas  (NAB) adalah nilai atau batas tertinggi dimana manusia mampu menahannya tanpa menumbulkan gangguan kesehatan selama 40 jam atau 5 hari dalam seminggu. Mungkin seperti itulah gambaran harfiah dari Nilai ambang batas.
Untuk zat-zat yang memiliki standar NAB, Udara, air, tanah, dan yang sebenernya Nilai ambang batas ini lebih terkhusus pada zat-zat kimia berbahaya, karena pertimbangan risiko, tingkat frekuensi dan tingkat kefatalan yang ditimbulkan oleh zat kimia tersebut maka perlu diupayakan adanya pengenalan, pengendalian dan penilaian.
a.       Nilai Ambang Batas  Getaran
Untuk mengetahui pengaruh getaran terhadap kesehatan kerja, maka perlu diketahui nilai ambang batas dari getaran ini. Cara untuk mengetahui nilai ambang batas dilakukan dengan mengukur getaran yang ada kemudian dibandingkan dengan NAB yang diijinkan.
Berikut ini NAB getaran berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999.
Tabel Nilai Ambang Batas Getaran untuk Pemajanan Lengan dan Tangan
b.       Nilai Ambang Batas Suhu
Di Indonesia, parameter yang digunakan untuk menilai tingkat iklim kerja adalah Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB). Hal ini telah ditentukan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Kep-51/MEN/1999, Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja, pasal 1 ayat 9 berbunyi :
“Indeks suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe Temperature Index) yang disingkat ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola”.
Untuk mengetahui iklim kerja di suatu tempat kerja dilakukan pengukuran besarnya tekanan panas salah satunya dengan mengukur ISBB atau Indeks Suhu Basah dan Bola (Tim Hiperkes, 2004), macamnya adalah:
1.      Untuk pekerjaan diluar gedung ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu radiasi + 0,1 suhu kering
2.      Untuk pekerjaan didalam gedung ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,3 x suhu radiasi

c.       Nilai Ambang Batas Penerangan 
Standar berdasarkan PMP NO. 7 / 1964 Untuk pekerjaaan membedakan barang-barang yang agak kecil  yang agak teliti paling sedikit 200 LUX ( ini yang di pakai dalam pengkuran penerangan pada praktikum k3 tentang penerangan).
1)      selain itu untuk penerangan darurat paling sedikit 5 lux
2)      halaman dan jalan di perusahaan paling sedikit 20 lux
3)      pekerjaaan yang membedakan barang kasar paling sedikit 50 lux
4)      pekerjaan membedakan barang-barang kecil sepintas lalu paling sedikit 100 lux
5)      pekerjaaan yang membedakan yang teliti dari bang yang kecil dan halus paling sedikit 300 lux
6)      perbedaan membedakan barang halus dengan kontras sedang dan dalam waktu lama antara 500-1000 lux
7)      pekerjan yang membedakan barang sangat halus dengan kontras yang sangat kurang untukwaktu lama paling sedikit 1000 lux

                               

2.      Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
a.       Lokasi                          : UD. Dharma sakti Percetakan
b.      Waktu                          : 4 November 2017
c.       Sasaran                         : alat-alat percetakan
1.   Mesin fotocopy
2.     Mesin jilid
3.     Mesin boor
4.     Cahaya ruangan
a.       Cahaya monitor
b.      Cahaya Lampu
d.      Alat Pengukur              :    Pencahayaan, Suhu Dan Getaran
a.       Digital LUX Meter                       
b.      Infrared Thermo Meter
c.       Digital Sound Level Meter


3.      Cara  Kerja / Penerapan Alat
a.       Getaran 
Saat mengukur alat/ mesin yang menimbulkan geteran di gunakan alat yang dinamakan sound level meter yang dimana di fungsikan untuk mengukur geteraran yang di tumbulkan oleh alat tersebut. Dimana alat yang kita ukur ilah alat Boor yang digunakan dalam perbaikan mesin-mesin jika mengalami kerusakan.
Ilustri gambar.
1.        Mesin boor
Dari Ilustri di atas  di terangkan bawah alat boor menimbulkan 2 hal yakni geteran dan kebisingan yang di timbulkan dari alat tersebut. Dari hasil yang di lakukan bahwa alat boor menimbulan kebisingan sebesar 105,4 dbs dalam jarak dekat dengan pengguna alat tersebut, akan tetapi jika di berjarak 1-2 meter mesin boor dapat di ukur kebisangan dari pekerja lain sekitar 40 dbs. Sehingga jika di kaitkan dengan NAB maksimal kebisingan 85db yang di anggap aman untuk penggunaan selama 8 jam.
b.      Suhu
Alat yang di gunakan saat mengukur suhu panas yang di timbuulkan oleh alat ialah Infrared Thermo Meter, yang dimnaa alat ini dapat mengukur suhu pada saat alat di oprasionalkan oleh pekerja
Ilustri Gambar 
Mesin Fotocopy
Dari ilustri gambar di atas bahwa mesin fotocopy dapat menimbukan suhu panas yang dimana saat pengoprasiannya sebesar 116 °C, mesin fotocopy sebelum di gunakan terlebih dahulu di lakukan pemanasan mesin selama 2 menit agar komponen mesin dapat maksimal dalam proses percetakan. Di lihat dari suhu yang di tumbulakan  dengan praturan NAB yang bersekitar 75-80°f ( 24-27 °C), akan tetapi dalam penggunaan mesin cotocopy ini tidak menimbulkan efek panas secara langusng pada manusia karena sudah di modifikasi yang penanganannnya tidak bersentuhan secara langsung dengan alat yang menyimpan panas.

c.       Cahaya
Cahaya sangat berperan penting dalam bekerja baik di dalam ruangan maupun di dlaam ruangan adapun alat yang di gunkan dalam pengukuran cahaya  yakni  LUX Meter, dimana di fungsikan keefisenan pekerja terhadap cahaya yang tersedia baik cahaya langsung ataupun tidak langsung.
Ilustri gambar pengukuran cahaya dalam ruangan

 Dari gambar diatas dapat di perhitungkan berapa jumlah cahaya yang tersedia di dalam ruangan tersebut
1.      Sudut ke1        : 74,1 lux
2.      Sudut ke2        : 26,1 lux
3.      Sudut ke3        : 19,0 lux
4.      Sudut ke4        : 44,7 lux
5.      Sudut ke5        : 56,1 lux
Cara menghitung
  
n
n = 44 lux
jika di kaitkan dengan NAB pencahayaan ruangan yang nilainya 200-300 lux meter, maka ruangan di atas kurang dari maksimal dalam kebutuhan cahaya di dalam ruangan yang menyebabkan bayangan.  Maka dari itu perlu  ditambahkan cahaya agar ketersediaan cahaya ruangan tersebut dapat maksimal.



4.      Kesimpulan
Dari data dan keterangan di atas  dapat di tarik kesimpulan bahwa pekerja harus mengetahui faktor fisik lingkungan yang di sebabkan alat mesin yang di gunakan untuk memproduksi barang, sehingga perlu dilakukan pengenalan, penilaian dan pengendalian alat/ mesin yang digunakan.
Dari 3 uji alat untuk mengukur faktor fisik di tempat  kerja dari segi ( geteran.  Suhu dan pencahayaan ), bahwa  UD. DHARMA SAKTI       dapat di katakan kurang maksimal hal ini dapat di lihat dari suhu mesin yang di timbulkan melebihi NAB yang di tetapkan, serta kebisingan yang diimbulkan alat secara langsung juga melebihi batas NAB dan juga dari pencahyan dalam ruangan kurang dari NAB yang di tetepkan.
























1 comment:

Tampilan arsip Teratas

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau ban...