FAKTOR LINGKUNGAN FISIK
PENCAYHAYAAN, SUHU DAN KEBISINGAN TERKAIT INDIKATOR N.A.B
PADA U.D DHARMA SAKTI
KELOMPOK I
I NYOMAN SABDA
MASKUROTHUL AINI
WIDATUL AMALIAH
RISTYA AYUNGINGSIH
GRAFIKA MANDALI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
2017
1. DEFINISI NILAI
AMBANG BATAS (NAB)
Nilai ambang batas (NAB) adalah
nilai atau batas tertinggi dimana manusia mampu menahannya tanpa menumbulkan
gangguan kesehatan selama 40 jam atau 5 hari dalam seminggu. Mungkin seperti
itulah gambaran harfiah dari Nilai ambang batas.
Untuk zat-zat yang memiliki standar NAB, Udara, air, tanah, dan
yang sebenernya Nilai ambang batas ini lebih terkhusus pada zat-zat kimia
berbahaya, karena pertimbangan risiko, tingkat frekuensi dan tingkat kefatalan
yang ditimbulkan oleh zat kimia tersebut maka perlu diupayakan adanya
pengenalan, pengendalian dan penilaian.
a. Nilai Ambang Batas Getaran
Untuk mengetahui pengaruh getaran terhadap kesehatan kerja, maka perlu
diketahui nilai ambang batas dari getaran ini. Cara untuk mengetahui nilai
ambang batas dilakukan dengan mengukur getaran yang ada kemudian dibandingkan
dengan NAB yang diijinkan.
Berikut ini NAB getaran berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Nomor: KEP-51/MEN/1999.
Tabel Nilai Ambang Batas Getaran untuk Pemajanan Lengan dan Tangan
Tabel Nilai Ambang Batas Getaran untuk Pemajanan Lengan dan Tangan
b. Nilai Ambang Batas Suhu
Di Indonesia, parameter yang digunakan untuk menilai tingkat iklim
kerja adalah Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB). Hal ini telah ditentukan dengan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Kep-51/MEN/1999, Tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja, pasal 1 ayat 9 berbunyi :
“Indeks suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe Temperature Index) yang disingkat ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola”.
“Indeks suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe Temperature Index) yang disingkat ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola”.
Untuk mengetahui iklim kerja di suatu tempat kerja dilakukan pengukuran
besarnya tekanan panas salah satunya dengan mengukur ISBB atau Indeks Suhu
Basah dan Bola (Tim Hiperkes, 2004), macamnya adalah:
1.
Untuk pekerjaan diluar gedung ISBB
= 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu radiasi + 0,1 suhu kering
2.
Untuk pekerjaan didalam gedung
ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,3 x suhu radiasi
c.
Nilai
Ambang Batas Penerangan
Standar berdasarkan PMP NO. 7 / 1964 Untuk pekerjaaan membedakan
barang-barang yang agak kecil yang agak teliti paling sedikit 200 LUX (
ini yang di pakai dalam pengkuran penerangan pada praktikum k3 tentang
penerangan).
1)
selain itu untuk penerangan darurat
paling sedikit 5 lux
2)
halaman dan jalan di perusahaan
paling sedikit 20 lux
3)
pekerjaaan yang membedakan barang
kasar paling sedikit 50 lux
4)
pekerjaan membedakan barang-barang
kecil sepintas lalu paling sedikit 100 lux
5)
pekerjaaan yang membedakan yang
teliti dari bang yang kecil dan halus paling sedikit 300 lux
6)
perbedaan membedakan barang halus
dengan kontras sedang dan dalam waktu lama antara 500-1000 lux
7)
pekerjan yang membedakan barang
sangat halus dengan kontras yang sangat kurang untukwaktu lama paling sedikit
1000 lux
2.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
a. Lokasi : UD. Dharma sakti
Percetakan
b. Waktu : 4 November 2017
c. Sasaran : alat-alat percetakan
1. Mesin fotocopy
2. Mesin jilid
3. Mesin boor
4. Cahaya ruangan
a. Cahaya monitor
b. Cahaya Lampu
d. Alat Pengukur : Pencahayaan,
Suhu Dan Getaran
a. Digital LUX Meter
b. Infrared Thermo
Meter
c. Digital Sound Level
Meter
3.
Cara Kerja / Penerapan
Alat
a. Getaran
Saat mengukur alat/
mesin yang menimbulkan geteran di gunakan alat yang dinamakan sound level meter
yang dimana di fungsikan untuk mengukur geteraran yang di tumbulkan oleh alat
tersebut. Dimana alat yang kita ukur ilah alat Boor yang digunakan dalam
perbaikan mesin-mesin jika mengalami kerusakan.
Ilustri gambar.
1.
Mesin boor
Dari
Ilustri di atas di terangkan bawah alat
boor menimbulkan 2 hal yakni geteran dan kebisingan yang di timbulkan dari alat
tersebut. Dari hasil yang di lakukan bahwa alat boor menimbulan kebisingan
sebesar 105,4 dbs dalam jarak dekat dengan pengguna alat tersebut, akan tetapi
jika di berjarak 1-2 meter mesin boor dapat di ukur kebisangan dari pekerja
lain sekitar 40 dbs. Sehingga jika di kaitkan dengan NAB maksimal kebisingan
85db yang di anggap aman untuk penggunaan selama 8 jam.
b.
Suhu
Alat yang di gunakan saat mengukur suhu panas yang di
timbuulkan oleh alat ialah Infrared Thermo Meter, yang dimnaa alat ini dapat
mengukur suhu pada saat alat di oprasionalkan oleh pekerja
Ilustri Gambar
Mesin Fotocopy
Dari ilustri gambar di atas bahwa mesin fotocopy dapat
menimbukan suhu panas yang dimana saat pengoprasiannya sebesar 116 °C, mesin
fotocopy sebelum di gunakan terlebih dahulu di lakukan pemanasan mesin selama 2
menit agar komponen mesin dapat maksimal dalam proses percetakan. Di lihat dari
suhu yang di tumbulakan dengan praturan
NAB yang bersekitar 75-80°f ( 24-27 °C), akan tetapi dalam penggunaan mesin
cotocopy ini tidak menimbulkan efek panas secara langusng pada manusia karena
sudah di modifikasi yang penanganannnya tidak bersentuhan secara langsung
dengan alat yang menyimpan panas.
c.
Cahaya
Cahaya sangat berperan penting dalam bekerja baik di
dalam ruangan maupun di dlaam ruangan adapun alat yang di gunkan dalam
pengukuran cahaya yakni LUX Meter, dimana di fungsikan keefisenan
pekerja terhadap cahaya yang tersedia baik cahaya langsung ataupun tidak
langsung.
Ilustri gambar pengukuran cahaya dalam ruangan
Dari gambar
diatas dapat di perhitungkan berapa jumlah cahaya yang tersedia di dalam
ruangan tersebut
1.
Sudut ke1 : 74,1
lux
2.
Sudut ke2 : 26,1
lux
3.
Sudut ke3 : 19,0
lux
4.
Sudut ke4 : 44,7
lux
5.
Sudut ke5 : 56,1
lux
Cara
menghitung
n
n
= 44 lux
jika
di kaitkan dengan NAB pencahayaan ruangan yang nilainya 200-300 lux meter, maka
ruangan di atas kurang dari maksimal dalam kebutuhan cahaya di dalam ruangan
yang menyebabkan bayangan. Maka dari itu
perlu ditambahkan cahaya agar
ketersediaan cahaya ruangan tersebut dapat maksimal.
4. Kesimpulan
Dari data dan
keterangan di atas dapat di tarik
kesimpulan bahwa pekerja harus mengetahui faktor fisik lingkungan yang di
sebabkan alat mesin yang di gunakan untuk memproduksi barang, sehingga perlu
dilakukan pengenalan, penilaian dan pengendalian alat/ mesin yang digunakan.
Dari 3 uji alat
untuk mengukur faktor fisik di tempat
kerja dari segi ( geteran. Suhu
dan pencahayaan ), bahwa UD. DHARMA
SAKTI dapat di katakan kurang maksimal hal ini dapat
di lihat dari suhu mesin yang di timbulkan melebihi NAB yang di tetapkan, serta
kebisingan yang diimbulkan alat secara langsung juga melebihi batas NAB dan
juga dari pencahyan dalam ruangan kurang dari NAB yang di tetepkan.
makasih udah share ya kak
ReplyDeletejenis tepung dan kegunaannya