TUGAS HYGIENE PERUSAHAAN
OLEH
OCHY ERISTIA SUCITRA
311.13.022
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat
Allah SWT atas segala rahmat, berkah dan karunia-Nya, sehingga tugas yang “Hubungan antara Kebisingan dengan Stres
Kerja pada Pekerja Bagian Gravity PT. Dua Kelinci” dapat
terselesaikan. tugas ini disusun untuk memenuhi nilai pada mata kuliah Hygien
Perusahaan.
Disadari
bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan guna penyempurnaan karya selanjutnya, semoga
tugas ini bermanfaat.
Mataram, 01 Mei 2015
Ochy Eristia Sucitra
Latar belakang
Perusahaan
yang menjadi obyek yaitu PT. Dua Kelinci, perusahaan ini bergerak dalam
industri makanan ringan, berlokasi di Kota Pati, Provinsi Jawa Tengah. Defisi
yang ada dalam PT. Dua Kelinci diantaranya, Defisi Kacang Garing (KG), Kacang
Atom (KA), Tic-Tac (TT), Food Drink (FD), Biji-bijian dan Teknik. Mesin dan
peralatan yang digunakan dalam proses produksi sudah modern dan bisa
menimbulkan suara bising. Berdasarkan hasil pengukuran yang ada di poliklinik
pada bulan Agustus 2012 hasil kebisingan pada salah satu bagian Defisi Kacang
Garing yaitu packing sebesar 84,1 dB, Defisi Kacang atom pada mesin molen
sebesar 87,1 dB, Defisi Tic-tac pada mesin mixer sebesar 89,6 dB, Defisi
FD pada water tretment 88,6 dB, Defisi Teknik pada bagian bengkel 90,6 dB,
Defisi KG bagian Gravity pada mesin Gravity sebesar 92,3 dB.
Berdasarkan
hasil pengukuran tersebut obyek yang akan diambil yaitu pada bagian Gravity,
disana terdapat 6 mesin. Proses yang ada di Gravity meliputi pemasukan
kacang dari Truk pengangkut kacang ke Mesin Cleaner untuk proses
pencucian kacang, selanjutnya kacang direndam di mesin Drying dan di
sortir lalu kacang dihubungkan ke mesin Conveyor untuk proses lanjutan
ke mesin Gravity yang berfungsi untuk pemisahan kacang yang baik dan
yang buruk. Di bagian Gravity pada mesin Gravity Abangan
pengukuran kebisingan sebesar 84 dB, sedangkan pada mesin Gravity 1
sebesar 92,3 dB. Hal ini menunjjukkan bahwa kebisingan di area tersebut
melebihi NAB yaitu 85 dB dengan suara mesin yang gaduh dan waktu kerja
8jam/hari secara terus-menerus dapat menyebabkan adanya gangguan pekerjaan
(kebisingan). Kebisingan dapat menimbulkan efek berupa gangguan fisiologis,
psikologis dan gangguan patologis organis, salah satu contoh gangguan
psikologis yang diakibatkan oleh kebisingan adalah stres kerja (Depkes RI,
2003:36).
Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara kebisingan
dengan stres kerja pada pekerja bagian Gravity PT. Dua Kelinci?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara kebisingan dengan stres
kerja pada pekerja bagian produksi Gravity PT. Dua Kelinci.
TINJAUAN PUSTAKA
Bunyi adalah
rangsangan yang diterima oleh telinga karena getaran media elastis. Sifat bunyi
ditentukan oleh frekuensi dan intensitasnya. Frekuensi bunyi adalah jumlah
gelombang bunyi yang lengkap yang diterima oleh telinga setiap detik (Anizar,
2009:155).
Suara ditempat kerja berubah menjadi salah satu bahaya kerja (occupational
hazard) saat keberadaannya dirasakan mengganggu atau tidak diinginkan
secara fisik (menyakitkan pada telinga pekerja) dan psikis (mengganggu
konsentrasi dan kelancaran komunikasi) yang akan menjadi polutan bagi lingkungan,
sehingga kebisinbgan didefinisikan sebagai polusi lingkungan yang disebabkan
oleh suara (Sihar Tigor B.T., 2005:6).
Menurut A.M Sugeng Budiono (2003:100), hubungan kebisingan terhadap
kesehatan pekerja adalah, (1) stres; (2) tekanan darah naik; (3) pusing; (4)
denyut jantung bertambah; (5) menggaggu konsentrasi.
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu hubungan antara konsep atau variabel yang
akan diamati atau diukur melalui penelitian yang dilakukan (Soekidjo
Notoatmodjo, 2005:69).
3.2 Variabel
Variabel adalah
ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang berbeda dengan
yang dimiliki oleh kelompok lain (Soekidjo Notoatmodjo, 2005:70).
3.3 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian (Soekidjo
Notoatmodjo, 2005:72). Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan
antara kebisingan dengan stres kerja pada pekerja bagian Gravity PT. Dua
Kelinci ”.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional berisi tentang apa yang dimaksudkan dalam
penelitian diantaranya adalah variabel, definisi operasional, alat ukur, cara
pengambilan data, skala dan hasil ukur
3.5 Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode analitik
observasional dengan cara pendekatan cross sectional yaitu penelitian
untuk mencari hubungan antar variabel. Pendekatan cross sectional adalah
suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko
dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data di ukur atau
dikumpulkan dalam waktu bersamaan atau sekaligus pada suatu waktu (Soekidjo
Notoatmodjo, 2005:145).
HASIL PENELITIAN
4.1 Sejarah Perkembangan Perusahanan
PT. Dua Kelinci
berawal di tahun 1927, dimana berdiri sebuah industri rumah tangga kecil yang
memproduksi kacang garing. Industri rumah tangga tersebut berangkat dengan visi
yang sederhana, yaitu untuk memproduksi kacang garing yang berkualitas. PT. Dua
Kelinci memproduksi kacang garing yang dikemas dan diberi label dengan merk
dagang Dua Kelinci yang pada awalnya hanya diedarkan di Surabaya dan daerah
sekitarnya. Secara bertahap, distribusi produk ini berkembang dan luas mencapai
seluruh daerah Jawa Timur. Itulah awal dari sukses PT. Dua Kelinci yang
sekarang telah mempunyai merk-merk dagang kacang garing yang kuat dan sangat
dikenal di pasar Indonesia.
Pada tahun 1985,
pabirk baru telah dibangun di atas tanah seluas 6 Hektar di Pati yang merupakan
pusat dari kacang tanah di Jawa Tengah. Dibangun di bawah nama PT. Dua Kelinci,
pabrik yang terletak di Pati Jawa Tengah ini mempunyai posisi yang sangat
strategis untuk mendapatkan bahan baku kacang tanah yang segar dan berkualitas
bagus secara terus menerus.
4.3 Karakteristik Responden
4.3.1 Usia Responden
Berdasarkan hasil
penelitian dari 50 responden diperoleh data distribusi responden menurut usia.
4.3.2 Masa Kerja Responden
Masa kerja pekerja
dilihat dari lamanya bekerja pada bagian Gravity,
4.3.3 Distribusi Kondisi Kesehatan Responden
Dikendalikan
dengan memilih pekerja yang memiliki status sehat atau dengan kata lain tidak
menderita salah satu atau lebih dari penyakit yaitu tidak memiliki gangguan
kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diare, asma, sakit kepala, nyeri
punggung dan leher, karena seseorang yang sedang menderita sakit akan mudah
terpengaruh oleh efek lingkungan (Sartono, 2002:23).
4.4 Hasil Penelitian
Jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 50 pekerja bagian Gravity PT. Dua Kelinci.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2013.
4.4.1 Analisis Univariat
Analisis
univariat dilakukan terhadap tiap variabel hasil penelitian. Analisis ini
menunjukkan jumlah dan prosentase dari tiap variable data yang berhubungan
antara Kebisingan dengan stres kerja pada bagian Gravity PT. Dua Kelinci
Pati.
4.4.1.1 Distribusi Kebisingan
Distribusi
kebisingan diperoleh saat pengambilan data pada bagian Gravity PT. Dua
Keklinci Pati (Tabel 4.3).
PEMBAHASAN
Hubungan antara Kebisingan dengan Stres Kerja pada Pekerja
Bagian Gravity PT. Dua Kelinci.
Ketika tubuh
mendapatkan tekanan dari stressor berupa suara bising tubuh bereaksi
secara emosi dan fisis untuk mempertahankan kondisi fisis yang optimal reaksi
ini disebut General Adaptation Syndrome (GAS). Respon tubuh terhadap
perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase yaitu:
-
Fase
Waspada (Reaksi Peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) tubuh
kita bila bereaksi terhadap stres yaitu akan mengaktifkan sistem syaraf
simpatis dan pusat hormonal di otak (hipotalamus) seperti kotekolamin,
epinefrin, norepinefrine, glukokortikoid, kortisol (hormon
stres) dan kortison. Sistem Hipotalamus-Pituitary-Adrenal (HPA)
merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan
dengan terjadinya stres, hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan
kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal.
-
The Stage of Resistance (Reaksi Pertahanan)
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas
kemampuan tubuh, sehingga timbul gejala psikis dan somatik.
-
Fase
Kelelahan
Pada fase ini timbul gejala penyesuaian seperti sakit kepala,
gangguan mental, penyakit arteri koroner, hipertensi, dispepsia
(keluhan pada gastrointestinal), depresi, ansietas, frigiditas,
impotensia (Liza, 2008:13).
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian
ini terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:
1. Sulitnya responden
untuk diajak kerjasama pada saat penelitian, terutama pada saat pengisian
kuesioner yang mengakibatkan data yang diperoleh menjadi rancu.
2. Waktu yang diberikan untuk penelitian
khususnya pengisian kuesioner terbatas yaitu pada saat jam istirahat, sehingga
memungkinkan pekerja tergesa-gesa untuk menjawab pertanyaan dan ingin segera
menyelesaikan semua pertanyaan agar cepat beristirahat.
KESIMPULAN
“Hubungan
Antara Kebisingan Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Gravity Pt. Dua
Kelinci”
·
Pada akhir dari pembahasan hanya
mnerangkan secara keseluruhan tingkatkebisingan pada para pekerja, tidak
mengikutsertakan jenis kelamin yang ada, dan ukuran berapa jam waktu kerja yang
di habiskan pada masing-masing mesin grafity.
·
Tidak adanya penjelasan lebih mendalam
dari penelitian tentang gangguan lebih lanjut bagi pekerja yang mengalami
kebisingan tingkat tinggi.
·
Dan bagaimana perusahaan menanggapi
situasi para pekerja yang mengalami hal di atas.
Hal
ini menjelaskan bahwa hasil dari penelitian sekripsi masih belum menerangkan
secara keseluruhan hasil sampel yang diteliti menggunakan alat sound level
meter.
No comments:
Post a Comment