Saturday, May 20, 2017

Hubungan antara Kebisingan dengan Stres Kerja pada Pekerja Bagian Gravity PT. Dua Kelinci

TUGAS HYGIENE PERUSAHAAN






OLEH

OCHY ERISTIA SUCITRA

311.13.022






FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
2015/2016







KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah dan karunia-Nya, sehingga tugas yang   “Hubungan antara Kebisingan dengan Stres Kerja pada Pekerja Bagian Gravity PT. Dua Kelinci” dapat terselesaikan. tugas ini disusun untuk memenuhi nilai pada mata kuliah Hygien Perusahaan.
Disadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna penyempurnaan karya selanjutnya, semoga tugas ini bermanfaat.
Mataram, 01 Mei 2015

                                                                                                           Ochy Eristia Sucitra











Latar belakang
Perusahaan yang menjadi obyek yaitu PT. Dua Kelinci, perusahaan ini bergerak dalam industri makanan ringan, berlokasi di Kota Pati, Provinsi Jawa Tengah. Defisi yang ada dalam PT. Dua Kelinci diantaranya, Defisi Kacang Garing (KG), Kacang Atom (KA), Tic-Tac (TT), Food Drink (FD), Biji-bijian dan Teknik. Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi sudah modern dan bisa menimbulkan suara bising. Berdasarkan hasil pengukuran yang ada di poliklinik pada bulan Agustus 2012 hasil kebisingan pada salah satu bagian Defisi Kacang Garing yaitu packing sebesar 84,1 dB, Defisi Kacang atom pada mesin molen sebesar 87,1 dB, Defisi Tic-tac pada mesin mixer sebesar 89,6 dB, Defisi FD pada water tretment 88,6 dB, Defisi Teknik pada bagian bengkel 90,6 dB, Defisi KG bagian Gravity pada mesin Gravity sebesar 92,3 dB.
Berdasarkan hasil pengukuran tersebut obyek yang akan diambil yaitu pada bagian Gravity, disana terdapat 6 mesin. Proses yang ada di Gravity meliputi pemasukan kacang dari Truk pengangkut kacang ke Mesin Cleaner untuk proses pencucian kacang, selanjutnya kacang direndam di mesin Drying dan di sortir lalu kacang dihubungkan ke mesin Conveyor untuk proses lanjutan ke mesin Gravity yang berfungsi untuk pemisahan kacang yang baik dan yang buruk. Di bagian Gravity pada mesin Gravity Abangan pengukuran kebisingan sebesar 84 dB, sedangkan pada mesin Gravity 1 sebesar 92,3 dB. Hal ini menunjjukkan bahwa kebisingan di area tersebut melebihi NAB yaitu 85 dB dengan suara mesin yang gaduh dan waktu kerja 8jam/hari secara terus-menerus dapat menyebabkan adanya gangguan pekerjaan (kebisingan). Kebisingan dapat menimbulkan efek berupa gangguan fisiologis, psikologis dan gangguan patologis organis, salah satu contoh gangguan psikologis yang diakibatkan oleh kebisingan adalah stres kerja (Depkes RI, 2003:36).
 Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara kebisingan dengan stres kerja pada pekerja bagian Gravity PT. Dua Kelinci?



Tujuan Penelitian
    Untuk mengetahui hubungan antara kebisingan dengan stres kerja pada pekerja bagian produksi Gravity PT. Dua Kelinci.

TINJAUAN PUSTAKA
      Bunyi adalah rangsangan yang diterima oleh telinga karena getaran media elastis. Sifat bunyi ditentukan oleh frekuensi dan intensitasnya. Frekuensi bunyi adalah jumlah gelombang bunyi yang lengkap yang diterima oleh telinga setiap detik (Anizar, 2009:155).
     Suara ditempat kerja berubah menjadi salah satu bahaya kerja (occupational hazard) saat keberadaannya dirasakan mengganggu atau tidak diinginkan secara fisik (menyakitkan pada telinga pekerja) dan psikis (mengganggu konsentrasi dan kelancaran komunikasi) yang akan menjadi polutan bagi lingkungan, sehingga kebisinbgan didefinisikan sebagai polusi lingkungan yang disebabkan oleh suara (Sihar Tigor B.T., 2005:6).
     Menurut A.M Sugeng Budiono (2003:100), hubungan kebisingan terhadap kesehatan pekerja adalah, (1) stres; (2) tekanan darah naik; (3) pusing; (4) denyut jantung bertambah; (5) menggaggu konsentrasi.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep

     Kerangka konsep adalah suatu hubungan antara konsep atau variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang dilakukan (Soekidjo Notoatmodjo, 2005:69).
3.2 Variabel
    Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Soekidjo Notoatmodjo, 2005:70).





3.3 Hipotesis
      Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian (Soekidjo Notoatmodjo, 2005:72). Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan antara kebisingan dengan stres kerja pada pekerja bagian Gravity PT. Dua Kelinci ”.
3.4 Definisi Operasional
    Definisi operasional berisi tentang apa yang dimaksudkan dalam penelitian diantaranya adalah variabel, definisi operasional, alat ukur, cara pengambilan data, skala dan hasil ukur
3.5 Jenis dan Rancangan Penelitian
     Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode analitik observasional dengan cara pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mencari hubungan antar variabel. Pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data di ukur atau dikumpulkan dalam waktu bersamaan atau sekaligus pada suatu waktu (Soekidjo Notoatmodjo, 2005:145).

HASIL PENELITIAN
4.1 Sejarah Perkembangan Perusahanan
     PT. Dua Kelinci berawal di tahun 1927, dimana berdiri sebuah industri rumah tangga kecil yang memproduksi kacang garing. Industri rumah tangga tersebut berangkat dengan visi yang sederhana, yaitu untuk memproduksi kacang garing yang berkualitas. PT. Dua Kelinci memproduksi kacang garing yang dikemas dan diberi label dengan merk dagang Dua Kelinci yang pada awalnya hanya diedarkan di Surabaya dan daerah sekitarnya. Secara bertahap, distribusi produk ini berkembang dan luas mencapai seluruh daerah Jawa Timur. Itulah awal dari sukses PT. Dua Kelinci yang sekarang telah mempunyai merk-merk dagang kacang garing yang kuat dan sangat dikenal di pasar Indonesia.

     Pada tahun 1985, pabirk baru telah dibangun di atas tanah seluas 6 Hektar di Pati yang merupakan pusat dari kacang tanah di Jawa Tengah. Dibangun di bawah nama PT. Dua Kelinci, pabrik yang terletak di Pati Jawa Tengah ini mempunyai posisi yang sangat strategis untuk mendapatkan bahan baku kacang tanah yang segar dan berkualitas bagus secara terus menerus.


4.3 Karakteristik Responden
4.3.1 Usia Responden
     Berdasarkan hasil penelitian dari 50 responden diperoleh data distribusi responden menurut usia.
4.3.2 Masa Kerja Responden
     Masa kerja pekerja dilihat dari lamanya bekerja pada bagian Gravity,
4.3.3 Distribusi Kondisi Kesehatan Responden
     Dikendalikan dengan memilih pekerja yang memiliki status sehat atau dengan kata lain tidak menderita salah satu atau lebih dari penyakit yaitu tidak memiliki gangguan kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diare, asma, sakit kepala, nyeri punggung dan leher, karena seseorang yang sedang menderita sakit akan mudah terpengaruh oleh efek lingkungan (Sartono, 2002:23).

4.4 Hasil Penelitian
     Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 pekerja bagian Gravity PT. Dua Kelinci. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2013.

4.4.1 Analisis Univariat
      Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel hasil penelitian. Analisis ini menunjukkan jumlah dan prosentase dari tiap variable data yang berhubungan antara Kebisingan dengan stres kerja pada bagian Gravity PT. Dua Kelinci Pati.
4.4.1.1 Distribusi Kebisingan

     Distribusi kebisingan diperoleh saat pengambilan data pada bagian Gravity PT. Dua Keklinci Pati (Tabel 4.3).



PEMBAHASAN
Hubungan antara Kebisingan dengan Stres Kerja pada Pekerja Bagian Gravity PT. Dua Kelinci.
  
       Ketika tubuh mendapatkan tekanan dari stressor berupa suara bising tubuh bereaksi secara emosi dan fisis untuk mempertahankan kondisi fisis yang optimal reaksi ini disebut General Adaptation Syndrome (GAS). Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase yaitu:
-          Fase Waspada (Reaksi Peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) tubuh kita bila bereaksi terhadap stres yaitu akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan pusat hormonal di otak (hipotalamus) seperti kotekolamin, epinefrin, norepinefrine, glukokortikoid, kortisol (hormon stres) dan kortison. Sistem Hipotalamus-Pituitary-Adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stres, hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal.
-          The Stage of Resistance (Reaksi Pertahanan)
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh, sehingga timbul gejala psikis dan somatik.
-          Fase Kelelahan
Pada fase ini timbul gejala penyesuaian seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, hipertensi, dispepsia (keluhan pada gastrointestinal), depresi, ansietas, frigiditas, impotensia (Liza, 2008:13).
Keterbatasan Penelitian
       Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:
1.   Sulitnya responden untuk diajak kerjasama pada saat penelitian, terutama pada saat pengisian kuesioner yang mengakibatkan data yang diperoleh menjadi rancu.

2.   Waktu yang diberikan untuk penelitian khususnya pengisian kuesioner terbatas yaitu pada saat jam istirahat, sehingga memungkinkan pekerja tergesa-gesa untuk menjawab pertanyaan dan ingin segera menyelesaikan semua pertanyaan agar cepat beristirahat.









KESIMPULAN
   “Hubungan Antara Kebisingan Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Gravity Pt. Dua Kelinci”
·         Pada akhir dari pembahasan hanya mnerangkan secara keseluruhan tingkatkebisingan pada para pekerja, tidak mengikutsertakan jenis kelamin yang ada, dan ukuran berapa jam waktu kerja yang di habiskan pada masing-masing mesin grafity.
·         Tidak adanya penjelasan lebih mendalam dari penelitian tentang gangguan lebih lanjut bagi pekerja yang mengalami kebisingan tingkat tinggi.
·         Dan bagaimana perusahaan menanggapi situasi para pekerja yang mengalami hal di atas.
Hal ini menjelaskan bahwa hasil dari penelitian sekripsi masih belum menerangkan secara keseluruhan hasil sampel yang diteliti menggunakan alat sound level meter.


No comments:

Post a Comment

Tampilan arsip Teratas

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau ban...

Tampilan Arsip Populer