Saturday, May 20, 2017

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PT. METRO ABDI BINA SENTOSA

                                             TUGAS   
KRITIKAN ILMIAH

“ KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PT. METRO ABDI BINA SENTOSA ”


OLEH :
HELMI RUSDIANA
311 13 017


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT



KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dan dengan rahmat serta karunianya, Tugas Kritikan Ilmiah ini dapat saya selesaikan sebagai tugas mata kulya HYGENE PERUSAHAAN. Sebagai bahan pembelajaran saya dengan harapan dapat di terima dan di pahami bersama.Kritikan Ilmiah ini memuat tentang “ Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada Pt. Metro Abdi Bina Sentosa”.
Tugas Kritikan Ilmiah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah HYGENE PERUSAHAAN. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Alhamdulillah Tugas kritikan ilmiah ini dapat saya selesaikan, meskipun dalam proses penyusunan ada beberapa masalah, namun dengan izin Allah SWT, hambatan itu dapat saya atasi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan dan kami terima dengan senang hati.










A.  LATARBELAKANG
 Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka proses manufaktur dituntut untuk dapat memenuhi standard dan kualitas yang diinginkan baik dari kualitas maupun keselamatan. Hal itu sangat disadari betul oleh masyarakat maupun perusahaan manufaktur sebagai tempat industri yang memproduksi suatu produk. Dengan demikian penguasaan teknologi harus benar-benar diikuti oleh masyarakat umum, terlebih lagi masyarakat ilmiah (mahasiswa).Kampus sebagai tempat pendidikan formal diharapkan mampu memberikan masukan secara lebih intensif secara teoritis dan praktek kerja di lapangan merupakan penerapan dalam dunia industri yang sebenarnya.Hal ini merupakan indikasi bahwa antara teori dan penerapan di lapangan tidak bisa dipisahkan. Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengambangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan kerja sama dan jalur komunikasi antara perguruan tinggi, industri, instansi pemerintah dan instansi swasta. Kerja sama ini dapat dilaksanakan dengan pertukaran informasi antara masin-masing pihak antara ilmu di perguruan tinggi dan aplikasi di dunia industri yang sebenarnya. Indonesia boleh berbangga diri karena memiliki salah satu perusahaan pembuatan panel listrik yang mampu bersaing di tingkat internasional, yaitu PT. Metro Abdibina Sentosa.
Dengan di dukung peralatan yang lengkap dan canggih serta memenuhi standard Internasional. Hal ini dapat di lihat dari banyaknya pesanan pembuatan panel listrik dari Negara lain, seperti : Jerman, Brasil, Hongkong, dan lain-lain hingga tahun 2012. PT. Metro Abdibina Sentosa mempunyai reputasi sebagai kekuatan utama untuk pengembangan industri panel nasional. Sebagai usaha untuk mendukung pondasi bagi industri panel listrik, PT. Metro Abdibina Sentosa bekerja keras untuk menyampaikan pengetahuan, ketrampilan dan teknologi untuk masyarakat luas industri panel listrik nasional.Usaha ini telah menjadi relevan sebagai pemegang kunci untuk meningkatkan industri panel listrik nasional.
Oleh karena itu, diperlukan analisis keselamatan dan kesehatan kerja para pekerjanya sesuai dengan penerapan sistem K3 yang merupakan salah satu cara untuk menurunkan angka kecelakaan kerja (zero accident). Pada kerja praktek ini mengacu pada konsep Traffic Light System dalam pengukuran kinerja.Traffic Light System menunjukkan nilai (score) dari suatu indicator kinerja memerlukan suatu perbaikan atau tidak. Sedangkan kisaran indicator kinerja dibuat menjadi tiga kategori yang meliputi merah, kuning, dan hijau.
B.  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka akan timbul permasalahan yang akan dihadapi dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Apakah penerapan K3 yang digunakan PT. Metro Abdibina Sentosa sudah sesuai standar keselamatan?
2. Bagaimana cara mengetahui angka-angka kecelakaan di PT. Metro Abdibina Sentosa?
3. Pada level manakah implementasi program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang terdapat pada PT. Metro Abdibina Sentosa?

C. TUJUAN PENELITIAN

Dalam kerja praktek ini ada beberapa tujuan sebagai berikut adalah :
                  
1. Mengetahui penerapan K3 yang digunakan PT. Metro Abdibina Sentosa sesuai dengan standar keselamatan.
2. Mengetahui angka-angka kecelakaan di PT. Metro Abdibina Sentosa.
3. Menentukan implementasi program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang terdapat pada PT. Metro Abdibina Sentosa.
D. VARIABEL PENELITIAN
Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu variable kuantitatif.

E. LANDASAN TEORI
Pengertian Keselamatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. (Suma’mur, 1988) K3 mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan dating. Sedangkan definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menurut falsafah keselamatan kerja dapat diterangnkan sebagai berikut: ” menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupu rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya, tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya ” (Dalih, 1982)
 Menurut Undang-Undang No.23/ 1992 tentang kesehatan memberikan ketentuan mengenai kesehatan kerja dalam Pasal 23 yang menyebutkan bahwa kesehatan kerja dilaksanakan supaya semua pekerja dapat bekerja dalam kondisi kesehatan yang baik tanpa membahayakan diri mereka sendiri atau masyarakat, dan supaya mereka dapat mengoptimalkan produktivitas kerja mereka sesuai dengan program perlindungan tenaga kerja (Departmen Kesehatan 2002). Higiene perusahaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat dikatakan memiliki satu kesatuan pengertian, yang merupakan terjemahan resmi dari ”Occupational Health” dimana diartikan sebagai lapangan kesehatan yang mengurusi problematik kesehatan secara menyeluruh terhadap tenaga kerja.Menyeluruh maksudnya usaha-usaha kuratif, preventif, penyesuaian faktor menusiawi terhadap pekerjaanya. ( Suma’mur, 1988)
Tujuan utama dari dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan tersebut dapat tercapai karena terdapat korelasi antara derajat kesehatan yang tinggi dengan produktivitas kerja atau perusahaan berdasarkan kenyataan-kenyataan sebagai berikut ( Suma’mur, 1988) :
1. Untuk efisiensi kerja yang optimal dan sebaik-baiknya pekerjaan harus dilakukan dengan cara dan dalam lingkungan kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Lingkungan dan cara yang dimaksud meliputi diantaranya tekanan panas, penerangan di tempat kerja, debu di udara ruang kerja, sikap badan, penyerasian manusia dan mesin, dan pengekonomisan usaha.
2. Biaya dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta penyakit umum yang meningkat jumlahnya oleh karena pengaruh yang memburukkan keadaan oleh bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh pekerjaan sangat mahal misalnya meliputi pengobatan, perawatan di rumah sakit, rehabilitasi, absenteisme, kerusakan mesin, peralatan dan bahan akibat kecelakaan, terganggunya pekerjaan dan cacat yang menetap. Untuk mencapai tujuannya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga harus mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan erat dengannya seperti ergonomi, psikologi industri, toksiologi industri, dan lain sebagainya.



F. PROSEDUR ANALISIS
a. Pengolahan data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung angka-angka kecelakaan kerja pada tahun 2010 – 2011.
b. Melihat data histori kecelakaan dan kerugian material tahun 2011
c. Membuat tabel pengelompokan kecelakaan kerja tahun 2011
d. Hasil pencapaian penerapan komunikasi K3 di PT. Metro Abdibina Sentosa tahun 2011
e. Perhitungan tingkat kerugian (loss rate) dengan menggunakan traffic light system.          
b. Analisa
Setelah pengumpulan dan pengolahan data seperti yang telah disajikan sebelumnya, maka diperoleh hasil perhitungan. Analisis dan pembahasan ini dilakukan untuk memperoleh informasi terkait alat pelindung diri yang digunakan, perhitungan angka-angka kecelakaan kerja, penerapan komunikasi K3 serta perhitungan tingkat kerugian dengan menggunakan Traffic Light System.
c. Hasil Penelitian
Jadi angka kecelakaan pada tahun 2010 ke tahun 2011 menurun, sehingga dapat diberikan kesimpulan bahwa penerapan K3 yang terdapat di PT. METRO ABDIBINA SENTOSA adalah baik karena terjadi penurunan angka kecelakaan kerja. Analysis Incidence Rates Incidence rate standar yang dikenal secara luas adalah Lost-Workdays-Cases Incedence Rate (LWDI). Karakteristik LWDI adalah bahwa LWDI yang didasarkan pada bukti nyata, dipertimbangkan sebagai ukuran yang lebih tepat untuk keefektifan program keselamatan dan kesehatan kerja sebuah perusahaan. Ini menjadi alasan LWDI untuk hanya mempertimbangkan banyaknya waktu yang hilang disebabkan karena injuries.
Tabel 4.1 Kategori Kecelakaan Kerja Kategori

Parameter Penilaian
Dampak Kecelakaan
Dampak Kerugian Material
Implementasi K3
Hijau
Terjadi kecelakaan ringan (Injuries)
Luka ringan atau sakit ringan (tidak kehilangan hari kerja)
Kerugian < Rp.5.000.000,-
>70% s./d. 100%
Kuning
Terjadi kecelakaan sedang (Illness)
Luka berat/parah atau sakit dengan perawatan intensif (kehilangan hari kerja)
Kerugian antara Rp.5.000.000,- s/d Rp.10.000.000,-
>40% s./d 70%

Data Kecelakaan Kerja dan Kerugian Material Selama tahun 2011 telah terjadi 21 kasus kecelakaan kerja. Perincian setiap kasus tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini : Tabel 4.2 Tabel Data Kecelakaan dan Kerugian Material Tahun 2011
No
Bulan
Sebab Kecelakaan
Hari Kerja Hilang
Akibat Kerugian Materiil
Akibat Kecelakaan
1
Januari
Kejatuhan/ Tertimpa
0
Rp. 5.000
Kaki kiri terkilir /keseleo
Tertusuk
0
Rp. 25.000
Tangan kanan terluka
Tergores
0
Rp. 15.000
Tangan kiri terluka
2
Februari
Kesetrum
0
Rp. 65.000
Lemas
Terbentur / terantuk
1
Rp. 225.000
Dagu sobek
Terpeleset / terpelosok
0
Rp. 10.000
Kaki kiri lecet /keseleo
3
Maret
Terpeleset / terpelosok
0
Rp. 25.000
Lutut kaki kiri terluka
Tergores
0
Rp. 15.000
Jari telunjuk tangan kanan terluka
4
April
-
-
-
-
5
Mei
Terkena benda panas
0
Rp. 75.000
Selaput mata kiri terluka
Sinar las
0
Rp. 125.000
Mata kanan merembes
6
Juni
Tertusuk
0
Rp. 25.000
Tangan kanan terluka
7
Juli
Terpeleset / terpelosok
0
Rp. 30.000
Lengan tangan kiri terkilir
8
Agustus
Tergores
0
Rp. 5.000
Jari manis tangan kanan terluka
9
September
Terkena bahan kimia
0
Rp. 15.000
Penyakit kulit/gatal-gatal
Sinar las

   0
                      Rp. 125.000
Mata kanan merembes
10
Oktober
Terkena benda panas
0
Rp. 75.000
Mata kanan merembes
11
Nopember
Tertusuk
0
Rp. 15.000
Lengan kanan terluka
 (Sumber: Data Internal Perusahaan) Perhitungan Tingkat Kerugian (Loss Rate) Dalam menentukan besarnya tingkat kerugian (loss rate) akibat kecelakaan kerja yang terjadi pada PT. Metro Abdibina Sentosa selama tahun 2011. Pada data tersebut masing-masing kategori memiliki kriteria penilaian yang memgacu pada konsep Traffic Light System, dimana criteria penilaian terdiri atas tiga warna, meliputi warna merah, kuning dan hijau.
Tabel 4.4 Hasil Pencapaian Penerapan Komunikasi K3 Di PT. Metro Abdibina Sentosa
No.
Kategori
Tersedia
Tidak Tersedia
1
Safety Promotion
1. Poster K3
2. Majalah/Buletin K3
3. Kompetisi K3
4. Publisitas K3
5. Pameran/Road show K3

√ - - √ √
- √ √ - -
2
Safety Information
1. Sistem informasi bahaya K3
2. Rambu dan Label K3
3. Safety Handbook
4. Prosedur meninggalkan tempat kerja
5. Material Safety Data Sheet

- √ √ √ -
√ - - - √
4
Other forms of Consultation and Communication
1. Safety, Health, and Environment Briefing
2. Papan komunikasi K3

- √
√ -
3
Emergency Response Procedure
1. Alarm dan rute mobilisasi
2. Prosedur aksi kegawatdaruratan

√ -
- √
Subtotal
8
6
Total bentuk penerapan komunikasi K3

14
Total capaian
8
Prosentase capaian
57,14 %




Penentuan Level Implementasi Program Dalam menentukan level implementasi program K3 selama tahun 2011. Tabel 5.4. merupakan tabel Tingkat Implementasi – Loss Rate yang telah ditentukan pada pembahasan sebelumnya, bahwa tingkat implementasi program K3 berada pada level KUNING, sedangkan pada kategori Loss Rate berada pada level HIJAU , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pencapaian level tingkat implementasi program K3 pada tahun 2011 berada pada level 1 (Kondisi Hati-hati).
G. PEMBAHASAN
Dari hasil Kerja Praktek yang dilaksanakan di PT. Metro Abdibina Sentosa dan berdasarkan analisa perhitungan, maka dapat ditarik disimpulkan bahwa alat K3 yang digunakan PT. Metro Abdibina Sentosa sudah sesuai standar keselamatan, namun dikarenakan para pekerjanya yang sering melanggar karena tidak memakai alat K3 sehingga sering terjadi kecelakaan kerja, berdasarkan perhitungan angka kecelakaan pada tahun 2010 ke tahun 2011, dapat diberikan kesimpulan bahwa penerapan K3 yang terdapat di PT. Metro Abdibina Sentosa adalah baik karena terjadi penurunan angka kecelakaan kerja, berdasarkan atas analisis keselamatan dan kesehatan kerja, analisis implementasi program K3 berada pada level 2 (level cukup baik) dengan warna kuning. Hal ini mengindikasikan bahwa penerapan K3 dan implementasi program K3 telah dilakukan dengan cukup baik.
H. KESIMPULAN
Kritik dan saran
Kelebihan :
Ø  Berdasarkan mata kulya kesker semester 3,penelitian ini sudah menerapkan resiko bahaya yang ditimbulkan dari kecelakaan kerja.sehingga pembaca sudah bisa mengetahui sejauh mana perusahaan ini sudah menerapkan K3.
Ø  Dalam penelitian ini sudah menerapkan penjelasan tentang UU tentang keselamatan.dan pendapat menurut para ahli sudah tercantumkan dalam penelitian ini.
Ø  Sebaiknya PT. Metro Abdibina Sentosa harus mampu menerapkan k3 pada karyawan dan perusahaannya.agar produktivitass karyawan semakin baik.




                                                                                              


No comments:

Post a Comment

Tampilan arsip Teratas

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau ban...

Tampilan Arsip Populer