HUBUNGAN
PAPARAN KEBISINGAN DENGAN STRESS KERJA PADA TENAGA KERJA DIBAGIAN WEAVING
PT.TRIANGGA
DEWI SURAKARTA
SKRIPSI
Untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana sains terapan
Disusun
Oleh:
KHAIRUDIN
AHMAD
NIM
: 311.13.012
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
NUSA TENGGARA BARAT
2015/2016
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji syukur kehadirat Allah
SWT atas karunia, rahmat dan hidayah-Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Higyene Perusahaan
dengan judul “Hubungan Kebisingan Paparan
Kebisingan Dengan Stress Kerja Pada Tenaga Kerja Dibagian Weaving PT. Triangga
Dewi Surakarta” dibuat
sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas matakuliah Higyene
Perusahaaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Tenggara Barat.
Semoga doa, dukungan dan perhatian dari semua pihak
yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari ALLAH SWT, Amien.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas mata kuliah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik serta saran yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya
tugas makalah ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis
mengharapkan semoga tugas ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis
sendiri dan bagi semua pihak yang membutuhkan pada umumnya.
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................. . i
KATA PENGANTAR............................................................................... ... ii
DAFTAR
ISI.............................................................................................. ... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. .. 4
B. Rumusan
Masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan
penelitian................................................................................... 5
D. Mamfaat penelitian............................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan
pustaka…………………………………..…………………… 7
BAB
III METODE PENELITIAN
A. Rancangan
penelitian………………………………………………… 8
B. Lokasi dan waktu…………………………………………………….. 8
C. Populasi………………………………………………………………. 8
D. Teknik sampling…….………………………………………………… 8
E. Identifkasi variable penelitian………………………………………... 8
F. Definisi variable penelitian…………………………………………… 8
G. Alat dan bahan
penelitian……………………………………………. 9
H. Tehnik analisa data………………………………………………….. 9
BAB
IV KESIMPULAN..……………………………………………………
10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Penggunaan teknologi maju sangat diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia secara luas. Penggunaan teknologi maju tidak
dapat dielakkan, terutama pada era industrialisasi yang ditandai dengan adanya
proses mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi serta transformasi
globalisasi. Dalam keadaan demikian, penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi
dan bahan-bahan berbahaya akan terus meningkat sesuai kebutuhan
industrialisasi. Hal tersebut disamping memberikan kemudahan bagi suatu proses
produksi, tentunya efek samping yang tidak dapat dihindari adalah bertambahnya
jumlah dan ragam sumber bahaya bagi penggunaan teknologi itu sendiri. Sehingga
tampa disertai dengan pengendalian yang tepat akan dapat merugikan manusia itu
sendiri. Disamping itu, faktor lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat keselamatan
dan kesehatan kerja (K3), proses kerja yang tidak aman dan sistem kerja yang
semakin komplek dan modern dapat menjadi ancaman tersendiri bagi keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja.
Lingkungan
kerja yang dapat memberikan beban tambahan kepada pekerja salah satunya
lingkunagan kerja fisik, seperti mikroklimat (suhu udara ambient, kelembaban
udara , kecepatan rambat udara, suhu radiasi), intensitas penerangan, vibrasi
mekanis, tekanan udara dan intensitas kebisingan.
Kebisingan
yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan
waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan (KepMenLH No.48 tahun 1996) atau semua suara yang tidak dikehendaki
yang bersumber dari alat-alat produksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat
tertentu dapat meninmbulkan gangguan pendengaran (KepMenNaker No.51 Tahun 1999)
Di
Indonesia intensitas kebisingan yang disepakati sebagai perlindungan alat
pendengaran agar tidak kehilangan daya dengar untuk pemaparan 8 jam sehari dan
5 hari kerja atau 40 jam kerja seminggu adalah 85 dB)(A).
Hasil
penelitian labour force survey pada
tahun 1990 menemukan adanya 182.700 kasus stress akibat kerja di Inggris.
Dimana sumber stress tidak hanya karena pekerjaan itu sendiri, tetapi dapat
juga karena adanya stressor fisik, emosional dan mental. Stessor ditempat kerja
seperti kebisingan.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adakah
hubungan paparan kebisingan dengan stress kerja pada tenaga kerja dibagian
weaving PT.Triagga Dewi Surakarta?
C.
TUJUAN PENELITIAN
1.
Tujuan umum
Penelitian
ini mengkaji hubungan paparan kebisingan dengan stress kerja pada tenaga kerja
dibagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta.
2.
Tujuan khusus
a. Untuk
mengukur besarnya intensitas kebisingan di bagian weaving PT. Triagga Dewi
Surakarta.
b. Untuk
menilai stress kerja akibat paparan kebisingan pada tenaga kerja di bagian
weaving PT. Triagga Dewi Surakarta.
c. Untuk
menganalisis hubungan paparan kebisingan dengan stress kerja pada tenaga kerja
di bagian weaving PT. Triagga Dewi Surakarta.
D.
MANFAAT PENELITIAN
1.
Manfaat teoritis
Penlitian
ini dapat memberikan bukti empiris tentang hubungan paparan kebisingan dengan
stress kerja pada tenaga kerja.
2.
Manfaat aplikatif/praktis
a. Bagi
peneliti
1) Dapat
mengaplikasikan teori teori mata kuliah yang didapatkan dibangku dan menambah
pengalaman secara langsung melalui pengamat di lapangan.
2) Dapat
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan paparan kebisingan dengan
stress kerja pada tenaga kerja
b. Bagi
Tenaga kerja
Tenaga kerja dapat mengetahui
hubungan paparan kebisingan dengan stress kerja sehingga dapat melakukan upaya
pencegahan stress kerja yang disebabkan oleh paparan kebisingan dengan penuh
kesadaran.
c. Bagi
perusahaan.
1) Perusahaan
dapat lebih mengetahui mengenai kondisi lingkungan kerja
2) Perusahaan
mendaoatkan mengenai stress kerja pada tenaga kerja dibagian weaving agar dapat
dilakukan upaya pengendalian.
d. Bagi
pembaca.
1) Dapat
menambahkan pengetahuan dan wawasan mengenai toeri teori kebisingan, stress
kerja dan hubungan paparan kebisingan dan stress kerja.
2) dapat
dijadikan sebagai acuan dan referensi untuk penelitian penelitian selanjutnya.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Tinjauan pustaka
1. Kebisingan
a. Pengertian
Kebisingan adalah bunyi yang tidak
dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan waktu sehingga dapat
menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia.
Kebisingan adalah semua dan keselamatyi
atau suara yang tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kesehatan dan
keselamatan.
Kebisingan merupakan salah satu factor fisik lingkungan kerja yang dapat
menimbulkan dampak pada gangguan pendengaran (audiotory) dan extra audiotory
seperti stress kerjs/psikologi,hiprtensi,kelelahan kerja dan perasaan tidak
senang.
b. Jenis
jenis kebisingan
Jenis jenis kebisingan yang sering ditemukan
menurut suma”mur (2009) adalah :
1) Kebisingan
menetap berkelanjutan tanpa putus putus denga spectrum frekuensi yang lebar
(steady state , wide band noise). Misalnya bising mesin, kipas angin , dapur
pijar dan lain lain.
2) Kebisingan
menetap berkelanjutan dengan spectrum frekuensi tipis ( steady state, narrow
noise) misalnya bising gergaje sirkuler,katup gas dan lain lain.
3) Kebisingan
terputus putus ( intermittent) misalnya lalu lintas suara kapal terbang
dibandara.
4) Kebisingan
inpulsif (impact or invulsive noise) seperti bising pukulan palu, tembakan
bedil atau meriam dan ledakan.
5) Kebisingan
inpulsif berulang misalnya mesin tempa di perusahaan atau tempaan tiang pancang
banguan
Sedangkan
menurut anizar(2009) kebisingan dapat dikelaskan kepada beberapa jenis yaitu:
1) Bising
secara terus menerus adalah bising yang mempunyai perbedaan tingkat intensitas
bunyi diantara maksimum dan minimum yang kurang dari 3dB(A) contohnya adlaah
bunyi yang dihasilkan oleh mesin penenun tekstil.
2) Bising
fluktuasi adalah bunyi bising yan mempunyai perbedaan tingkat diantara
intensitas yang tinggi dengan yang rendah lebih 3dB(A).
3) Bising
impuls adalah bunyi bising yang mempunyai intensitas yang sangat tinggi dalam
waktu yang singkat seperti tembakan senjata api,lagan besi dan sebainya.
4) Bising
bersela adalah bunyi yang terjadi dalam jangka waktu tertentu serta berulang.
Contohnya bising ketika memotong besi akan berhenti apabila gergaji itu
dihentikan
c. Nilai
ambang batas kebisingan
NAB kebisingan sebagai
factor bahaya di tempat kerja adalah standar sebagai pedoman pengendalian agar
tenaga kerja masih dapat menghadapinya tanpa mengakibatkan penyakit atau
gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehar hari untuk waktu idak melebihi 8jam
sehari dan 5 hari kerja seminggu atau 40 jam seminggu.
d. Pengaruh
kebisingan
Pengaruh kebisingan terhadap tenaga kerja
(Budiono, 2009) adalah :
1) Mengurangi
kenyamanan dalam bekerja.
2) Mengganggu
percakapan atau komunikasi antar pekerja
3) Mengurangi
konsentrasi
4) Menurunkan
daya dengar
5) Tuli
akibat kebisingan
BAB III
METODE
PENELITIAN
A.
JENIS PENELITIAN
Penelitian
ini menggunakan jenis penilitian survai analitik dengan jenis disein penilitian
yang di gunakan adalah disein penelitian cross sectional yaitu suatu penilitian
yang mempelajari hubungan antara paktor resiko (indenpenden) dengan factor efek
(defenden), di mana melakukan absorvasi atau pengukuran variable sekali dan
sekaligus pada waktu yang sama(riyanto,2011).
B.
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian
di laksanakan di bagian weaving PT.Teriangga dewi, jl laksda adi sucipto 158,RT
001/08,jajar laweyan SOLO. 57144 pada bulan maret-juni 2011
C.
POPULASI PENELITIAN
Populasi
adalah keseluruhan kelompok subjek dapat berupa manusia,hewan percobaan, data
laboratarium dll yang cirri-cirinya akan di teliti.
D.
TEHIK SAMPLING
Pemilihan
sampling menggunakan tehnik non-random,sampling dengan teknik yang di gunakan
adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan
pertimbangan tertentu yang di buat oleh peneliti berdasarkan cirri atau sifat
sifat populasi yang sudah di ketahui sebelumnya (riyanto,2011).
E.
IDENTIFAKASI VARIABLE PENELITIAN
1. Variabel
bebas
2. Variable
terikat
3. Variable
penggangu
4.
F.
DIFINISI OPRASIONAL VARIABEL PENILITIAN
1. Paparan
kebisingan
Adalah kebisingan yang di timbulkan oleh
mesin tenun di bagian weaving
2. Stress
kerja
Adalah reaksi/respon tubuh berupa respon
pisiologis,psikologis maupun perilaku terhadap stresoor yang di alami yang
tertuang dalam kuesioner HRS-A.
G.
ALAT DAN BAHAN PENILITIAN
1. Sound
lavel meter
Yaitu alat yang di gunakan untuk mengukur
kebisingan.
Merek alat : sound level meter RION NA-20
Satuan : dB(A)
2. Kuesioner
HRS-A
Kuesioner HRS-A adalah salah satu kusioner
yang di kembangkan untuk mengukur tingkat keparahan gejala kecemasan baik dalam
kegiatan klinis maupun penilitian.
H.
CARA KERJA
1. Tahapan
persiapan
2. Tahapan
pelaksanan
3. Tahap
penyelasain
BAB
1V
KESIMPULAN
KERITIK
DAN SARAN
1. Kegiatan
di dalamnya terlalu rumit sehingga membuat para pekerja menjadi mudah jenuh di
tambah lagi dengan kondisi ruangan kerja yang kurang kondusip.
2. Tidak
jelasanya sampel yang di gunakan dalam penelitian.
3. Kata
kata yang di samapikan oleh penulis sulit di mengerti.
DAFTAR
PUSTAKA
Amizar. 2009.Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Di Industri.Yogyakarta:Graham
Ilmu.
Bukhari.2007.Kebisingan Industri Dan Hearing Conservation
Program.
Budiono.S,dkk.2009 Bunga Rampai Hiverkes Dan
KK.Semarang;Universitas Dipenogoro
Chandra B.2007.Pengantar Kesehatan Lingkungan.Jakarta:Penerbit
Buku Kedokteran
Faisal Y.1997.Damapk Debu Industri Pada Paru Dan
Pengandaliannya,Jurnal Resviratori Indonesia,17(1)
No comments:
Post a Comment