Saturday, May 20, 2017

Pengaruh sift kerja terhadap kelelahan pekerja pada pabrik kelapa sawit PT.x Labuan Batu

KRITIK ILMIAH
JURNAL
HIGIENE PERUSAHAAN



Oleh

Yeni Rinaning
NIM : 31113 033
Dosen Pembina : Alpacino Junido. L, SKM

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
2015/2016



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan kririk ilmiah ini dengan judul “Pengaruh sift kerja terhadap kelelahan pekerja pada pabrik kelapa sawit PT.x Labuan Batu” dapat diselesaikan guna memenuhi salah satu nilai tugas mata kuliah Higiene Perusahaan pada jurusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Tenggara Barat.
Atas Rahmat,karunia dan petunjuk-Nya pulalah berbagai pihak berkenan memberikan bantuan, bimbingan, dan dorongan dalam penyelesaian penulisan kritik ilmiah ini.Oleh karena itu saya menghaturkan terima kasih pada smua pihak yang secara langsung atau tidak langsung telah memberikan bantuan dalam penyelesaian kritik ilmiah.
Semoga kritik ilmiah ini bermnfaat bagi penulis dan setiap orang yang membacanya.



Mataram,April 2015

                                                             Penulis







LATAR BELAKANG

Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya baik perusahaan di bidang industry,perdagangan atau jasa akan berusaha untuk mencapai tujuan yg ditetapkan dari sebelumnya.Suatu hal yg penting untuk keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan bukan hanya tergantung dari tekhnologi,dana operasional,sarana dan prasarana yang dimiliki melainkan juga system kerja pada perusahaan tsb.Sistem kerja perusahaan akan mempengaruhi kinerja karyawan yg akan berdampak pada hasil produksi perusahaan. Hal ini memaksa perusahaan untuk bekerja lebih efisien,efektif dan produktif. Tingkat kompetisi yang tinggi akan memacu tiap perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan memperhatikan system kerja yang diterapkan sehingga kesejahteraan karyawan akan terwujud. Jadi manusia dipandang sebagai factor penentu karena ditangan manusialah segala inovasi akan direalisir dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan.










MASALAH
                                                           DAN TUJUAN

Para buruh yang bekerja pada shift malam memiliki kecenderungan untuk mendapatkan stres dan berikutnya akan menderita kelelahan sebagai gejala klinik. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang efektif dari kebijakan untuk menemukan penurunan pengaruh penerapan shift kerja menjadi risiko kelelahan. Karena itu ,sebagai usul penelitian ini dan untuk mengantisipasi penurunan kelelahan penting untuk melakukan perbaikan dan evaluasi tentang aturan sift kerja dalam suatu perusahaan sehingga tenaga kerja sift malam dapat bekerja dalam kondisi aman dan beristirahat dengan baik setelah bekerja.
PT.X Labuhan Batu memberlakukan pola kerja 2 shift(12 jam per shift) dengan tujuan untuk efisiensi tenaga kerja dan upah serta upah lembur yang tinggi.Selain masalah pemberlakuan dua shiftkerja dengan waktu kerja berlebihan, juga ditemui fasilitas kerja yang tidak ergonomis pada bagian pengelasan seperti sikap kerja duduk membungkuk dan jongkok, menggunakan lantai sebagai meja kerja. Lingkungan kerja  bagian  pengolahan  relatif  tinggi  tingkat kebisingannya, rendah tingkat pematuhan terhadap pemakaian alat pelindung diri. Kondisi yang tidak ergonomis tersebut dalam melakukan pekerjaan berpotensi terjadi kelelahan yang dapat berakibat kecelakaan.Beberapa  kecelakaan  yang  pernah terjadi: terkena semburan steammesin rebusan, terpeleset, jatuh dari atap pabrik dan tangga.Untuk menghilangkan berbagai potensi yang dapat  menimbulkan  kelelahan  pekerja  yang merupakan reaksi psikologis akibat pola shiftkerja dibutuhkan pengkajian yang lebih seksama sehingga berbagai dampak negatif yang akan timbul sedini mungkin dapat dicegah. Dari hasil kajian diharapkan suatu rekomendasi bagi pekerja, pemerintah, dan perusahaan  khususnya  dalam  perbaikan shift kerja.



METODE

Penelitian  ini  menggunakan  survei  analitik dengan pendekatan disain rancangan penelitian cross sectional. Rancangan cross sectionaladalah penelitian yang memberikan uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan (intervensi) terhadap objek yang diteliti. Dalam penelitian cross sectional dilakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat tertentu dan mempelajari hubungan antara faktor resiko dengan efek, observasi atau pengukuran terhadap variabel bebas (faktor risiko) dan variabel tergantung (efek) dilakukan sekali dalam waktu yang bersamaan. Dari hasil pengukuran dapat diketahui Dari hasil pengukuran dapat diketahui jumlah  subjek  yang  mengalami  efek,  baik  pada kelompok subjek yang mempunyai faktor resiko, maupun pada kelompok tanpa faktor resiko.Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling(bertujuan). PT.X Labuhan Batumerupakan salah satu badan usaha bergerak dibidang perkebunan dan industri pengolahan minyak kelapa sawit mentah terletak di Kabupaten Labuhan Batu Provinsi Sumatera Utara.
Tempat pengambilan sampel terdiri dari tiga stasiun kerja:
 1) keteluap pada pekerjaan pengisian bahan bakar,
 2) threser pada pekerjaan dorong lori,
3) tempat penerimaan buah untuk memasukkan tan dan buah segar ke loading ramp. Sampel penelitian 30 orang dari jumlah populasi 42 orang.Untuk mengukur kelelahan digunakan alat whole body reaction tester dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik angka rataan kuantitatif (nilai mean) dan estimasi interval rataan untuk mengetahui tingkat kelelahan dengan tingkat kepercayaan 95% atau α= 0,05. Data hasil uji tersebut dianalisis Data hasil uji tersebut dianalisis dengan  menggunakan  uji  t  berpasangan.  Untuk mengetahui  tingkat  stresfisik dan stres mental fisik  dan  stres  mental dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan diuji dengan uji chi square, dan untuk melihat perbedaan dan pengaruh tekanan darah dan denyut nadi akibat
shift kerja terhadap kelelahan dianalisis dengan uji t berpasangan.
LANDASAN TEORI

Tarwaka (1999) mengatakan bahwa 63% pekerja menderita kelelahan akibat pengaruh shiftkerja yang dapat berakibat terjadi kecelakaan kerja. Menurut Manuaba (1999), kelelahan bersifat subjektif akibat shiftkerja, yaitu tidak dapat tidur siang, selera makan menurun, gangguan pencernaan, nyeri lambung. Menurut Grandjean (1993) sekitar 60–70% pekerja shift malam menderita gangguan tidur.Menurut Schultz (1982) shiftkerja malam lebih berpengaruh  negatif  terhadap  kondisi  pekerja dibanding  shift  pagi,  karena  pola  siklus  hidupmanusia pada malam hari umumnya digunakan untuk istirahat. Namun karena bekerja pada shiftmalam maka tubuh dipaksa untuk mengikutinya.Hal ini relatif cenderung mengakibatkan terjadinya kesalahan kerja, kecelakaan dan absentism. Pulat (1992)  mengatakan  bahwa  dampak shift kerja malam  terutama  gangguan  irama  tubuh  yang menyebabkan penurunan kewaspadaan, gangguan fisiologis dan psikologis berupa kurang konsentrasi, nafsu makan menurun, penyakit jantung, tekanan darah, stress dan gangguan gastrointestinal yang dapat meningkatkan resiko terjadi kecelakaan kerja.Suma’mur (1993) menyatakan bahwa shiftkerja malam perlu mendapat perhatian karena irama faal manusia (circadian ritme) terganggu, metabolisme tubuh tidak dapat beradaptasi, kelelahan, kurang tidur, alat pencernaan kurang berfungsi normal, timbul  reaksi  psikologis  dan  pengaruh  yang kumulatif.PT. X Labuhan Batu memberlakuan pola kerja dua shift(12 jam pershift) dengan tujuan untuk efisiensi tenaga kerja dan upah serta memberikan upah  lembur  yang  tinggi.  Bagi  seorang  pekerja bekerja  di  atas  delapan  jam  per  hari  selama seminggu  terus  menerus  jika  ditinjau  dari  segi keselamatan dan kesehatan kerja akan memberikan masalah terutama bagi pekerja yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lama jam kerja yang dijalaninya (Grandjean, 1991).




HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh KelelahanDari hasil penelitian diperoleh bahwa rataan waktu reaksi shift pagi 0,97 detik dengan standar deviasi 0,159 detik. Pada shiftmalam didapat rataan waktu reaksi 1,18 detik dengan standar deviasi 0,176 detik. Nilai rataan perbedaan antara waktu reaksi shiftpagi dan shiftmalam 1,004 detik.Interval selang Interval selang waktu reaksi shift pagi 0, 921 < µ < 1.02 dan shiftmalam 1.126 < µ < 1.234.Kelelahan  yang  dimaksud  dalam  penelitian ini dilihat dari waktu reaksi responden (operator) terhadap suara yang diberikan untuk meresponinya. Semakin  lambat  seorang  responden  (operator) merespon  suara  yang  diberikan,  maka  dapat dikatakan  bahwa  operator  tersebut  mengalami kelelahan. Semakin lelah seseorang, maka angka kecepatan waktu reaksi (responnya) semakin besar Secara grafik hubungan shiftkerja dengan kelelahan dapat dilihat Gambar 1..Penyebab  kelelahan kerja antara lain: pengaturan shiftyang terlalu panjang dan tidak tepat, intensitas dan durasi suatu pekerjaan dilaksanakan yang terlalu tinggi, disain pekerjaan tidak tepat, lingkungan kerja yang tidak nyaman, cara kerja yang tidak efektif (ergonomis), dan adanya stres.
.Pengaruh Tekanan Darah dan Denyut NadiTekanan  darah  adalah  tenaga  aliran  darah dalam arteri yang diukur dalam dua angka, yaitu sistol  (tekanan  saat  jantung  berkontraksi)  dan diastol (tekanan saat jantung relaksasi). Tekanan Tekanan darah tinggi jika angka di atas 140/90, tinggi normal 130–138/85–89, normal 120–129/80–84 dan optimal jika di bawah 120/80.Tekanan  darah  sistol  shift  pagi  rataan 119,22  mm  Hg  (Sd  =  6,67)  dan shift malam 127,61 mm Hg (Sd = 1,92). Interval selang tekanan darah sistol terhadap kelelahan untuk shift pagi 117,15 mm Hg < µ < 121,29 mm Hg dan untuk shift malam 127,01 mm Hg < µ < 128,20 mm Hg. Tekanan  darah  diastol  shift  pagi  rataan 77,44 mm Hg (Sd = 3,69) dan shift malam 82,16 mm Hg (Sd = 3,03). Interval selang tekanan darah diastol terhadap kelelahan untuk shift pagi 76,3 mm Hg < µ < 78,58 mm Hg dan untuk shift malam 81,22 < µ < 83,1 mm Hg. Bila dilihat secara keseluruhan dari seluruh hasil pengukuran tekanan darah baik sistol maupun diastol, ada gambaran bahwa pekerja yang bekerja pada shiftmalam memilki pengaruh terhadap terjadinya peningkatan tekanan darah yang lebih besar dibanding dengan shift pagi, yang merupakan indikasi terjadinya stres pada pekerja.Secara  grafis  hubungan shift kerja  dengan tekanan  darah  sistol  terdapat  pada  Gambar. memperlihatkan Tekanan darah pada shiftmalam lebih tinggi dari shiftpagi.. Kondisi melemahnya fungsi tubuh ini, ditambah dengan tuntutan tanggung jawab pekerjaan yang menumpuk dapat mengakibatkan kelelahan dan stres. Selain itu, kemungkinan adanya lingkungan fisik yang terlalu menekan, kurangnya kontrol yang dirasakan akibat melemahnya fungsi tubuh dan kurangnya hubungan inter personal skill pada shiftmalam dapat mengakibatkan stres.Gambar 2.  Hubungan Tekanan Darah Sistol dengan ShiftKerja
Denyut nadi untuk shiftpagi rataan 73,93 kali (Sd = 2,15) dan pada shiftmalam 76,18 kali (Sd = 2,56). Interval selang denyut nadi terhadap kelelahan untuk shift pagi 73,26 kali < µ < 74,60 kali dan untuk shift malam 75,38 kali < µ < 76,97 kali. Pada shiftmalam menunjukkan terjadinya peningkatan denyut nadi 2,28 (2,98%) dari shiftpagi. Hasil uji t Hasil uji t diperoleh ada perbedaan signifikan antara shift pagi dan malam terhadap denyut nadi.Hubungan Hubungan shiftkerja dengan denyut nadi dapat dilihat pada Gambar 4. Berdasarkan hasil pengukuran denyut nadi baik shift pagi maupun shiftmalam cenderung stabil. Akan tetapi jika dilihat dari segi antar shift, maka denyut nadi rataan pada shift malam menunjukkan angka  yang  lebih  tinggi  dari shift pagi.Hal  ini disebabkan oleh circadyan rhythmmanusia pada malam hari berbeda dengan pagi hari. Pada malam hari tubuh manusia saatnya untuk istirahat, namun dipakai untuk bekerja yang memaksa pengaturan sirkulasi dalam tubuh manusia untuk bekerja lebih, menyebabkan denyut nadi responden pada malam hari cendrung lebih tinggi. Kaitan denyut nadi lebih tinggi  pada shift malam  juga ada hubungannya terhadap kelelahan yang mana juga pada shiftmalam tingkat kelelahan responden cendrung lebih tinggi.
Pengaruh Stres Fisik
Pengukuran  stres  fisik  dilakukan  dengan menggunakan kuesioner terhadap 30 orang responden pada  pabrik  kelapa  sawit  PT. X Labuhan  BatuTujuan pengukuran adalah untuk melihat tingkat stres fisik yang dialami responden sesudah bekerja pada shiftpagi dan malam. Secara keseluruhan tingkat stres fisik responden menunjukkan masih dalam tingkat ringan sampai sedang.. Akan tetapi untuk shift malam skor stres fisik untuk shift malam cenderung lebih tinggi dibanding dengan shift pagi..
Pengaruh Stres Mental
Pengukuran stres mental dilakukan dengan menggunakan  kuesioner  terhadap  30  orang responden bagian proses produksi pada pabrik kelapa sawit PT. X Labuhan Batu.. Secara keseluruhan diperoleh bahwa tingkat stres mentalresponden menunjukkan masih dalam tingkat ringan..
Pengaruh Produktivitas Kerja
Pada Tabel 4 dapat dilihat hasil perhitungan produktivitas tenaga kerja PT. X Labuhan Batu, di mana baik shift pagi maupun malam masingmasing terdiri dari 12 jam kerja per shift dengan jumlah tenaga kerja 42 orang per shift.Kapasitas terpasang mesin produksi 60 ton/jam. Pada Tabel 4 tersebut tampak produksi setiap bulannya cenderung fluktuatif karena tergantung dari musim itu sendiri dan juga harga jual minyak sawit.Produktivitas tenaga kerja yaitu ratio antara jumlah produk yang dihasilkan oleh tenaga kerja dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu.. Pola aktivitas tubuh akan terganggu bila bekerja malam dan maksimum terjadi selama shiftmalam. Kondisi pekerja dan circadian ritmebekerja pada shiftmalam berbeda dengan shift pagi. Hal ini disebabkan karena pola siklus hidup manusia pada  malam  hari  umumnya  digunakan  untuk istirahat. Akibat dari ini pekerja akan mengalami kelelahan pada shiftmalam yangditimbulkan disamping dipengarugi oleh faktor-faktor lain yang menimbulkan kelelahan seperti stress fisik akibat kekurangan tidur pada malam hari.Kelelahan ini dapat menyebabkan kesulitan konsentrasi dalam bekerja, meningkatkan  resiko  kesalahan  (human  error), berdampak kepada kualitas kerja dan kecepatan kerja, dan akhirnya kecelakaan kerja. Pengaturan shift kerja ini merupakan salah satu isu utama dalam ergonomi.




SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN
Dari hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Pekerja pada shift malam lebih tinggi tingkat kelelahan, tekanan darah sistol dan diastol, denyut nadi, stres fisik serta stres mental dibanding  dengan  tingkat  kelelahan,  tekanan darah sistol dan diastol, denyut nadi, stres fisik dan stres mental pekerja pada shiftpagi. Produktivitas pekerja shiftpagi lebih   menurun pada malam hari. Untuk mengurangi  tingkat  kelelahan  pekerja  pihak perusahaan dapat melakukan beberapa hal seperti:
a). memberikan perhatian dalam hal pemberiangizi yang seimbang terutama untuk          shift  malam,
b). melakukan sistem rotasi cepat terutama untuk shiftmalam
c) mengatur jam shift kerja sesuai dengan jam kerja normal per shift sesuai UU No.
13 tahun 2003
d)melakukan perbaikan lingkungan kerja  agar  lebih  kondusif  dan  nyaman  dalam  meningkatkan prestasi

SARAN
·         Dari jurnal tersebut hasil hubungan antara kelelahan dengan sifht malam tidak akurat karena Alat pengukur kelelahan yg digunakan hanya alat untuk mengukur reaksi tubuh terhadap rangsangan sedangkan alat sebenarnya adalah Lakasidaya L77.
·         Pada jurnal tsb juga tidak dikaitkan dengan tekanan darah karena tingat kelelahan seseorang tidak hanya dilihat dari tekanan darah saja,seharusnya lebih terperinci lagi.
·         Tingkat stress pada penelitian tsb hanya menggunakan kuisioner tenaga kerja saja sehingga hasilnya juga tidak akurat karena harus menggunakan alat pengukur yang berstandar.

·         Dan pada PT.X labuhan Batu terjadinya kecelakaan kerja diakibatkan karena APD yang digunakan tenaga kerja belum berstandar dan fasilitas yang tidak memadai, dan seharusnya tiap perusahaan wajib menyediakan APD yg berstandar agar karyawan dapat bekerja dengan baik dan aman.

No comments:

Post a Comment

Tampilan arsip Teratas

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau ban...