Saturday, May 20, 2017

karya tulis ilmiah alphacino junido loilewen

KARYA ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA TENTANG DBD DENGAN TINDAKAN 3M PLUS PADA KELUARGA PENDERITA DBD DI KELURAHAN PAGESANGAN TIMUR
KOTA MATARAM
TAHUN 2010







Oleh
ALPHACINO JUNIDO LOILEWEN
NIM:  311.06.001


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
MATARAM
2010


KARYA ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA  TENTANG DBD DENGAN TINDAKAN 3M PLUS PADA
KELUARGA PENDERITA DBD DI KELURAHAN
PAGESANGAN TIMUR KOTA MATARAM
TAHUN 2010

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
 Sarjana Kesehatan Masyarakat ( SKM )
BAGIAN PKIP

OLEH:
ALPHACINO JUNIDO LOILEWEN
NIM:  311.06.001





     Mataram, 4 Februsari 2011
Mengetahui
Pembimbing



                                                                                       Drs. IGM Geria Jelantik, MS.



ABSTRACT
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is an infection disease that is caused by dengue virus and spread by aedes aegypti mosquito. Dengue Haemorrhagic Fever constitutes public health problem in Indonesia since it has high incidence and it is spreading broader along with mobility increased and population density. This study was aimed to know the relationship between knowledge, attitude of head family about DHF and 3M Plus family practice. East Pagesangan subdistrict is one of the endemic area of Dengue Haemorrhagic Fever with number of patients in year 2010 was in the amount of 44 patients and zero of them died (case fatality rate/CFR 0%). DHF patients in east Pegesangan subdistrict increased that previous years, although both preventive and vector control against aedes aegypti mosquito was done by Pagesangan Public Health Center. The design of the study was survey analytic with cross sectional approach. There were 44 head family of DHF patients taken as population. All of them became respondents. The relationship between knowledge on 3M Plus family practice showed the following categories; good knowledge was in the amount of 11 respondents (25.0%), adequate knowledge was in the amount of 26 respondents (59.1%) and poor knowledge was in the amount of  7 respondents (15.9%). The attitude head fam on 3M Plus practice family showed the following categories; good attitude was in the amount of 12 respondents (27.3%), adequate attitude 23 respondents (52.3%),and poor attitude 9 respondents (20.5%).Based on result of  Coefitien Contingensi C statistics test with α = 0.05, showed that there was a the relations between knowledge toward 3M Plus family practice (p value = 0.002< α 0.05) and attitude head fam toward 3M Plus family practice (p value = 0.000<α 0.05).  It is suggested to health officials to increase information about DHF which its medie and method is suitable with public necessity and for the head of Pagesangan Public Health Center be more active in the effort of DHF prevention through the 3M Plus activity by involving community participation.


Keywords: Knowledge, Attitude, The 3M Plus Practice.







A.    PENDAHULUAN
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cendrung meningkat jumlah penderitanya serta semakin meluas penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Penyakit ini sering menyerang anak – anak yang di tandai dengan panas tinggi, perdarahan dan dapat mengakibatkan kematian.(Depkes RI, 1995)
Seluruh wilayah Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit DBD, karena nyamuk penularnya (aedes aegypti) tersebar luas di seluruh pelosok tanah air, kecuali yang ketinggiannya lebih dari 1.000 meter di atas permukaan air laut (Depkes RI, 1995).
Tabel I  Distribusi KLB DBD Berdasarkan Lokasi Kejadian Di Puskesmas Pagesangan Tahun 2010
Puskesmas
Kelurahan
Jumlah Penderita
Jumlah Meninggal
Pagesangan
Pejanggik
Mataram Timur
Pagesangan Barat
Pagesangan
Pagesangan Timur
Dasan Agung
Dasan Agung Baru
27
27
24
34
44
15
13
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah

184
0
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Mataram dan Puskesmas Pagesangan Tahun 2010 (minggu ke 39)

Dari tebel I di atas menunjukan bahwa dari 7 Kelurahan yang termasuk dalam wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Pagesangan, Kelurahan Pagesangan Timur memiliki kasus DBD yang paling tinggi yaitu sebanyak 44 kasus diikuti Kelurahan Pagesangan dengan 34 kasus
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Mataram pada tahun 2008 – 2010 Kelurahan Pagesangan Timur menduduki posisi pertama dengan jumlah kasus DBD tertinggi. Jumlah kasus DBD pada tahun 2010 dari bulan Januari samapi bulan Oktober terdapat 44 kasus.
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah ada Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap kepala keluarga Tentang DBD Dengan Tindakan 3M Plus pada keluarga penderita DBD di Kelurahan Pagesangan Timur Kota Mataram Tahun 2010
1.      Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Soekidjo,2003).
Menurut Brieger (dalam Soekidjo,2003) pengetahuan umumnya datang dari pengelaman dan dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan antara lain oleh guru, otang tua, buku dan lain – lain. Dengan pengetahuan seseorang akan memiliki suatu keyakinan yang akhirnya akan mentukan cara seseorang tersebut bersikap dan bertindak.
2.      Sikap
Menurut Soekidjo (2003), menyatakan bahwa sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tetutup.
3.      Praktek
Suatu sikap belum terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior), untuk terwujudnya sikap menjadi suatu tindakan diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkingkan antara lain , fasilitas, sikap dari si pelaku sendiri,disamping faktor fasilitas dan sikap manusia diperlukan faktor pendukung dari orang lain misalnya suami atau istri, orang tua dan masyarakat sekitar (Soekidjo 2003).
4.      Kegiatan 3M dan 3M Plus
Kegiatan 3M yaitu kegiatan menguras dan menyikat bak mandi, bak WC dan lain – lain, menutup tempat penampungan air rumah tangga (tempayan, drum, dan lainnya), mengubur, menyingkirkan atau memusnahkan barang - barang bekas seperti kaleng, ban bekas dan lain – lain.
5.      Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit DBD adalah penyakit demam (febril) akut yang disebabkan virus dengue dan mempunyai empat serotype yaitu (den 1, den 2, den 3, den 4) dengan daya infeksi tinggi pada manusia dengan infeksi dari salah satu serotype dengue menimbulkan imunitas seumur hidup, namun hanya sebagian kecil yang memiliki imunitas silang protektif terhadap infeksi sero type yang lain. Infeksi virus dengue hanya dapat di tularkan oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus sebagai vektornya (Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI Ditjen PPM dan Penyehatan Lingkungan, 2001).
B.    METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan  cross sectional, dengan alasan bahwa dalam penelitian ini peneliti mempelajari dinamika faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) yang berarti tiap subjek penelitian hanya di observasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan (Soekidjo,2002).
Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga dari penderita DBD yang ada di Kelurahan Pagesangan Timur wilayah kerja Puskesmas Pagesangan Mataram, yaitu sebanyak 44 kepala keluarga dari penderita DBD (kejadian DBD bulan Januari sampai Oktober 2010)
Penentuan sampel menurut Machfoedz (2007), apabila subjek penelitian Cross Sectional kurang dari 100 , maka dapat diambil seluruh populasi yang ada untuk diteliti (sampel jenuh) sehingga sampel penelitian ini merupakan seluruh atau total populasi kepala keluarga dari penderita DBD, yaitu sebanyak 44 kepala keluarga dari penderita DBD (kejadian DBD bulan Januari sampai Oktober 2010), seluruhnya diteliti (Total Populasi).
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Pagesangan Timur wilayah kerja Puskesmas Pagesangan.Penelitian di laksanakan pada bulan Desember 2010 dan Januari 2011
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik sumultan atau bertahap yang mana menggunakan beberapa alat uji :
1.      Analisis parsial
Yaitu menganalisis masing masing variable independen terhadap variable dependen (pengetahuan terhadap tindakan dan sikap terhadap tindakan), analisis ini untuk mengetahui adanya hubungan yang bermakna atau hubungan yang signifikan antara masing masing variable denpenden terhadap variable dependen, juga untuk mengetahui nilai koefisien korelasinya.
2.      Analisis determinasi
Yaitu analisis determinasi (R2) untuk mengetahui besaran pengaruh kedua variable independen (pengetahuan dan sikap) terhadap variable dependen (tindakan 3M Plus) dengan melihat analisis determinasinya cox and snell atau negel careke, dipilih yang mempunyai nilai R2 >
3.      Data yang terkumpul dianalisis dalam bentuk tabel data, kemudian untuk melihat signifikasi hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent dilakukan uji Koefisien Kontingensi C  (wijaya.IR,2001)

Rumus Koefisien Kontingensi C
Di mana : 
 = nilai chi-square
 n     = besar sampel    
( wijaya.IR,2001)
C.    HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Hubungan pengetahuan dengan tindakan 3M Plus
Untuk melihat hubungan pengetahuan dengan tindakan 3M Plus responden di Kelurahan Pagesangan Timur sebagaimana  terlihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2 : Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Dengan Tindakan 3m Plus Keluarga Di Kelurahan Pagesangan Timur Kota Mataram.


no
Pengetahuan
Tindakan 3M Plus
Total
Tidak melakuakan 3M plus
Melakuakan 3M Plus
n
%
n
%
N
%
1
Pengetahuan kurang
7
15,9
0
0
7
15,9
2
Pengetahuan cukup
16
36,4
10
22,7
26
59,1
3
Pengetahuan baik
2
4,5
9
20,5
11
25,0
Jumlah
25
56,8
19
43,2
44
100,0


Dari hasil penelitian dan pengolahan data primer diketahui :
1).  Responden yang pengetahuannya kurang seluruhnya berjumlah 7 orang responden (15,9%), dimana 7 orang responden ini seluruhnya tidak melakukan tindakan 3M Plus.
2).  Responden yang pengetahuannya cukup seluruhnya berjumlah 26 orang responden (59,1%), dimana 16 orang responden (36,4%) tidak melakukan tindakan 3M Plus sedangkan sisanya 10 orang responden (22,7%) melakukan tindakan 3M Plus.
3).  Responden yang memiliki  pengetahuan baik seluruhnya berjumlah 11 orang responden (25,0%), dimana 2 orang responden (4,5%) tidak melakukan tindakan 3M Plus sedangkan 9 orang responden lainya (20,5%) melakukan tindakan 3M Plus.
Bedasarkan hasil uji statistik dengan Uji Koefisien Kontingensi C diketahui nilai probabilitas = 0,002 < α 0,05, yang berarti bahwa ada hubungan bermakna/ada hubungan pengetahuan dengan tindakan 3M Plus keluarga Di Kelurahan Pagesangan Timur Kota Mataram.
Koefisien korelasinya 0,467 ( korelasinya / kekuatan hubungannya  Sedang dengan arah Positip).Artinya, semakin baik pengetahuan responden akan semakin baik tindakan 3M Plus yang dilakukan oleh keluarga Di Kelurahan Pagesangan Timur Kota Mataram.
2.      Hubungan sikap dengan tindakan 3M Plus
Untuk melihat hubungan sikap dengan tindakan 3M Plus keluarga Di Kelurahan Pagesangan Timur Kota Mataram sebagaimana  tertuang  pada tabel  3. sebagai  berikut :
Tabel 3 : Tabulasi Silang Antara Sikap Dengan Tindakan 3m Plus Keluarga Di Kelurahan Pagesangan Timur Kota Mataram.


no
sikap
Tindakan 3M Plus
Total
Tidak melakuakan 3M plus
Melakuakan 3M Plus
n
%
n
%
N
%
1
sikap kurang
8
18,2
1
2,3
9
20,5
2
Psikap cukup
16
36,4
7
15,9
23
52,3
3
Sikap
baik
1
2,3
11
25,0
12
27,3
Jumlah
25
56,8
19
43,2
44
100,0

Dari hasil penelitian dan pengolahan data primer diketahui :
1).  Responden yang sikapnya kurang seluruhnya berjumlah 9 orang responden (20,5%), dimana 8 orang responden (18,2%) tidak  melakukan tindakan 3M plus dan 1 orang responden (2,3%) melakukan tindakan 3M plus.
2).  Responden yang sikapnya cukup seluruhnya berjumlah 23 orang responden (52,3%), dimana 16 orang responden (36,4%) tidak melakukan tindakan 3M Plus sedangkan sisanya 7 orang responden (15,9%) melakukan tindakan 3M Plus.
3). Responden yang memiliki sikap baik seluruhnya berjumlah 12 orang responden (27,3%), dimana 1 orang responden (2,3%) tidak melakukan tindakan 3M Plus sedangkan 11 orang responden lainya (25,0%) melakukan tindakan 3M Plus.
Bedasarkan hasil uji statistik dengan Uji Koefisien Kontingensi C diketahui nilai probabilitas = 0,000 < α 0,05, yang berarti bahwa ada hubungan bermakna/ada hubungan sikap dengan tindakan 3M Plus keluarga Di Kelurahan Pagesangan Timur Kota Mataram.
Koefisien korelasinya 0,526 ( korelasinya / kekuatan hubungannya  Sedang dengan arah Positip). Artinya, semakin baik sikap responden akan semakin baik tindakan 3M Plus yang dilakuakn oleh keluarga Di Kelurahan Pagesangan Timur Kota Mataram.
D.    SIMPULAN DAN SARAN
1.      Simpulan
secara umum dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap kepala keluarga tentang DBD dengan tindakan 3M Plus keluarga di kelurahan pagesangan timur kota mataram 2011 sebagai berikut:
a.       Pengetahuan kepala keluarga penderita DBD tentang DBD dari 44 responden adalah responden sebagaian besar memiliki pengetahuan cukup, hal ini di pengaruhi oleh tingkat pendidikan serta tingkat pengetahuan tentang DBD yang diperoleh dari sumber-sumber lain selain penyuluhan.
b.      Sikap kepala keluarga penderita DBD tentang DBD dari 44 responden dapat diketahui bahwa responden sebagaian besar sikapnya cukup, karena masyarakat memiliki penilaian yang positif terhadap pengetahuan yang telah diperoleh dari suatu objek.
c.       Tindakan 3M Plus keluarga dari 44 responden diketahui bahwa responden sebagaian besar tidak melakukan tindakan 3M Plus, karena responden memiliki lingkungan dan kondisi rumah yang baik.
d.      Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan keluarga dengan tindakan 3M Plus keluarga, karena semakin baik pengetahuna seseorang maka tindakan yang dilakukan juga akan semakin baik.
e.       Ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan 3M Plus keluarga, karena semakin baik penilaian seseorang akan suatu objek maka akan dibarengi dengan tindakan yang posotif atau semakin baik.
f.        Ada hubungan yang bermakna antara Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan 3M Plus keluarga.  

2.      Saran :
Saran berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang dapat diberikan adalah :
Bagi lurah Pagesangan Timur agar menjalin kerjasama atau meningkatkan kerjasama dengan Puskesmas Pagesangan dalam peningkatan pengetahuan masyarakat yang merata dengan cara pemberian informasi dengan metode penyuluhan dan harus mengevaluasi apakah masyarakat telah melaksanakan tindakan 3M Plus di rumah masing – masing. 

































DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta
Depkes. RI (1992), Kumpulan Surat Keputusan / Edarantentang Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue, Jakarta: ditjen PPM dan PLP.
Depkes. RI (1995), Membina Gerakan PSN – DBD, Jakarta: ditjjen PPM dan PLP.
Depkes. RI (1995), Menuju Desa Bebas Demam berdarah Dengue, Jakarta: ditjen PPM dan PLP.
Depkes. RI (1996), Menggerakkan Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD), Jakarta: pusat penyuluhan kesehatan masyarakat dan Ditjen PPM dan PLP
Depkes. RI (1999), Indonesia sehat 2010, Jakarta
Depkes.  RI(2000), Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Dengue dan DBD. Petunjuk Lengkap Terjemahan WHO Regional Publication SEARO NO.29 “Prevention And Control Of dengue And dengue Haemorrhagie Fever
Depkes. RI (2005), Pencegahan Dan Pemberantasan Demamberdarah Dengue Di Indonesia, Jakarta: ditjen PP dan PL.
Depkes. RI (2009), Undang – Undang Kesehatan Republik Indonesia. (www.dinkes.jogjaprov.go.id/index.php/cdownload/download/61.html)
Depkes dan Kessos. RI (2001), Tata Laksana Demam Berdarah Dengue Di Indonesia, Jakarta: ditjen PPM dan PLP.
Dikes Provinsi NTB, (2009). Data kasus DBD provinsi Nusa Tenggara Barat, Mataram.
Dikes Kota Mataram, (2009). Laporan Distribusi KLB DBD, Mataram
Dinas Kesehatan Dati I NTB. (1998), Buku Saku Kader Demam berdarah Dengue (DBD), mataram : subdin P2 penyakit.
FKM UNTB.(2002). Pedoman Penyusunan Dan Pelaksanaan Ujian Skripsi. Mataram: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Tenggara Barat.
Kantor Lurah Pagesangan Timur (2009). Profil Kelurahan Pagesangan Timur Kota Mataram.
Machfoedz, Ircham. (2007), Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Dan Kebidanan. Yogyakarta. Fitramaya.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2002), Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. PT rineka cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003), Ilmu Kesehatan Masyarakat (Cetakan Ke-2). Jakarata. PT rineka copta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003), Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan. Jakarta. PT rineka cipta
Puskesmas, (2009). Laporan TRIB DBD Puskesmas Pagesangan. Mataram
Puskesmas, (2009). Laporan LB1 DBD Puskesmas Pagesangan. Bulan  januari – oktober 2009
Wijaya.IR, (2001). Statistik Non Parametrik (Aplikasi Program SPSS).Bandung. Alfabeta






No comments:

Post a Comment

Tampilan arsip Teratas

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau ban...

Tampilan Arsip Populer