KARYA ILMIAH
HUBUNGAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA TENTANG DBD DENGAN TINDAKAN 3M PLUS PADA
KELUARGA PENDERITA DBD DI KELURAHAN PAGESANGAN TIMUR
KOTA
MATARAM
TAHUN
2010
Oleh
ALPHACINO JUNIDO LOILEWEN
NIM: 311.06.001
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
MATARAM
2010
KARYA ILMIAH
HUBUNGAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA
TENTANG DBD DENGAN TINDAKAN 3M PLUS PADA
KELUARGA
PENDERITA DBD DI KELURAHAN
PAGESANGAN
TIMUR KOTA MATARAM
TAHUN 2010
Diajukan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat ( SKM )
BAGIAN PKIP
OLEH:
ALPHACINO JUNIDO LOILEWEN
NIM: 311.06.001
Mataram, 4 Februsari 2011
Mengetahui
Pembimbing
Drs.
IGM Geria Jelantik, MS.
ABSTRACT
Dengue
Haemorrhagic Fever (DHF) is an infection disease that is caused by dengue virus
and spread by aedes aegypti mosquito. Dengue Haemorrhagic Fever constitutes
public health problem in Indonesia since it has high incidence and it is
spreading broader along with mobility increased and population density. This
study was aimed to know the relationship between knowledge, attitude of head
family about DHF and 3M Plus family practice. East Pagesangan subdistrict is
one of the endemic area of Dengue Haemorrhagic Fever with number of patients in
year 2010 was in the amount of 44 patients and zero of them died (case fatality
rate/CFR 0%). DHF patients in east Pegesangan subdistrict increased that
previous years, although both preventive and vector control against aedes aegypti
mosquito was done by Pagesangan Public Health Center. The design of the study
was survey analytic with cross sectional approach. There were 44 head family of
DHF patients taken as population. All of them became respondents. The
relationship between knowledge on 3M Plus family practice showed the following
categories; good knowledge was in the amount of 11 respondents (25.0%),
adequate knowledge was in the amount of 26 respondents (59.1%)
and poor knowledge was in the amount of
7 respondents (15.9%). The attitude head fam on 3M Plus practice family
showed the following categories; good attitude was in the amount of 12
respondents (27.3%), adequate attitude 23 respondents (52.3%),and poor attitude
9 respondents (20.5%).Based on result of
Coefitien Contingensi C statistics test with α = 0.05, showed that
there was a the relations between knowledge toward 3M Plus family practice (p
value = 0.002< α 0.05) and attitude head fam toward 3M Plus family practice
(p value = 0.000<α 0.05). It is
suggested to health officials to increase information about DHF which its medie
and method is suitable with public necessity and for the head of Pagesangan
Public Health Center be more active in the effort of DHF prevention through the
3M Plus activity by involving community participation.
Keywords: Knowledge, Attitude, The 3M Plus Practice.
A.
PENDAHULUAN
Penyakit
demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia
yang cendrung meningkat jumlah penderitanya serta semakin meluas penyebarannya,
sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Penyakit ini
sering menyerang anak – anak yang di tandai dengan panas tinggi, perdarahan dan
dapat mengakibatkan kematian.(Depkes RI, 1995)
Seluruh
wilayah Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit DBD, karena nyamuk
penularnya (aedes aegypti) tersebar
luas di seluruh pelosok tanah air, kecuali yang ketinggiannya lebih dari 1.000
meter di atas permukaan air laut (Depkes RI, 1995).
Tabel
I Distribusi KLB DBD Berdasarkan Lokasi
Kejadian Di Puskesmas Pagesangan Tahun 2010
Puskesmas
|
Kelurahan
|
Jumlah Penderita
|
Jumlah Meninggal
|
Pagesangan
|
Pejanggik
Mataram Timur
Pagesangan Barat
Pagesangan
Pagesangan Timur
Dasan Agung
Dasan Agung Baru
|
27
27
24
34
44
15
13
|
0
0
0
0
0
0
0
|
Jumlah
|
|
184
|
0
|
Sumber : Dinas Kesehatan
Kota Mataram dan Puskesmas Pagesangan Tahun 2010 (minggu ke 39)
Dari
tebel I di atas menunjukan bahwa dari 7 Kelurahan yang termasuk dalam wilayah
kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Pagesangan, Kelurahan Pagesangan Timur
memiliki kasus DBD yang paling tinggi yaitu sebanyak 44 kasus diikuti Kelurahan
Pagesangan dengan 34 kasus
Berdasarkan data
Dinas Kesehatan Kota Mataram pada tahun 2008 – 2010 Kelurahan Pagesangan Timur
menduduki posisi pertama dengan jumlah kasus DBD tertinggi. Jumlah kasus DBD
pada tahun 2010 dari bulan Januari samapi bulan Oktober terdapat 44 kasus.
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah ada
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap kepala keluarga Tentang DBD Dengan
Tindakan 3M Plus pada keluarga penderita DBD di Kelurahan Pagesangan Timur Kota
Mataram Tahun 2010
1.
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari
tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Soekidjo,2003).
Menurut Brieger (dalam
Soekidjo,2003) pengetahuan umumnya datang dari pengelaman dan dapat diperoleh
dari informasi yang disampaikan antara lain oleh guru, otang tua, buku dan lain
– lain. Dengan pengetahuan seseorang akan memiliki suatu keyakinan yang
akhirnya akan mentukan cara seseorang tersebut bersikap dan bertindak.
2.
Sikap
Menurut Soekidjo (2003),
menyatakan bahwa sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Dari definisi ini dapat
disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat tetapi
hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tetutup.
3.
Praktek
Suatu sikap belum terwujud dalam
suatu tindakan (overt behavior),
untuk terwujudnya sikap menjadi suatu tindakan diperlukan faktor pendukung atau
suatu kondisi yang memungkingkan antara lain , fasilitas, sikap dari si pelaku
sendiri,disamping faktor fasilitas dan sikap manusia diperlukan faktor
pendukung dari orang lain misalnya suami atau istri, orang tua dan masyarakat
sekitar (Soekidjo 2003).
4.
Kegiatan 3M dan 3M Plus
Kegiatan 3M yaitu kegiatan
menguras dan menyikat bak mandi, bak WC dan lain – lain, menutup tempat
penampungan air rumah tangga (tempayan, drum, dan lainnya), mengubur,
menyingkirkan atau memusnahkan barang - barang bekas seperti kaleng, ban bekas
dan lain – lain.
5. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit DBD
adalah penyakit demam (febril) akut
yang disebabkan virus dengue dan mempunyai empat serotype yaitu (den 1, den 2, den 3, den 4) dengan daya infeksi
tinggi pada manusia dengan infeksi dari salah satu serotype dengue
menimbulkan imunitas seumur hidup, namun hanya sebagian kecil yang memiliki
imunitas silang protektif terhadap infeksi sero type yang lain. Infeksi virus
dengue hanya dapat di tularkan oleh nyamuk aedes
aegypti dan aedes albopictus
sebagai vektornya (Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI Ditjen PPM dan Penyehatan
Lingkungan, 2001).
B.
METODE PENELITIAN
Metode
penelitian yang digunakan adalah survey
analitik dengan pendekatan cross
sectional, dengan alasan bahwa dalam penelitian ini peneliti mempelajari
dinamika faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point
time approach) yang berarti tiap subjek penelitian hanya di observasi sekali saja dan pengukuran
dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan
(Soekidjo,2002).
Populasi
dalam penelitian ini adalah kepala keluarga dari penderita DBD yang ada di
Kelurahan Pagesangan Timur wilayah kerja Puskesmas Pagesangan Mataram, yaitu
sebanyak 44 kepala keluarga dari penderita DBD (kejadian DBD bulan Januari
sampai Oktober 2010)
Penentuan
sampel menurut Machfoedz (2007), apabila subjek penelitian Cross Sectional kurang dari 100 , maka dapat diambil seluruh
populasi yang ada untuk diteliti (sampel jenuh) sehingga sampel penelitian ini
merupakan seluruh atau total populasi kepala keluarga dari penderita DBD, yaitu
sebanyak 44 kepala keluarga dari penderita DBD (kejadian DBD bulan Januari
sampai Oktober 2010), seluruhnya diteliti (Total Populasi).
Lokasi
penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Pagesangan Timur wilayah kerja
Puskesmas Pagesangan.Penelitian di laksanakan pada bulan Desember 2010 dan
Januari 2011
Teknik
analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik sumultan
atau bertahap yang mana menggunakan beberapa alat uji :
1.
Analisis parsial
Yaitu
menganalisis masing masing variable independen terhadap variable dependen
(pengetahuan terhadap tindakan dan sikap terhadap tindakan), analisis ini untuk
mengetahui adanya hubungan yang bermakna atau hubungan yang signifikan antara
masing masing variable denpenden terhadap variable dependen, juga untuk
mengetahui nilai koefisien korelasinya.
2.
Analisis
determinasi
Yaitu
analisis determinasi (R2) untuk mengetahui besaran pengaruh kedua
variable independen (pengetahuan dan sikap) terhadap variable dependen
(tindakan 3M Plus) dengan melihat analisis determinasinya cox and snell atau
negel careke, dipilih yang mempunyai nilai R2 >
3. Data yang terkumpul dianalisis dalam bentuk tabel data, kemudian untuk
melihat signifikasi hubungan antara variabel independent dengan variabel
dependent dilakukan uji Koefisien Kontingensi C (wijaya.IR,2001)
Rumus
Koefisien Kontingensi C
Di mana :
= nilai chi-square
n = besar sampel
(
wijaya.IR,2001)
C.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1.
Hubungan pengetahuan
dengan tindakan 3M Plus
Untuk melihat
hubungan pengetahuan dengan tindakan 3M Plus responden di Kelurahan Pagesangan
Timur sebagaimana terlihat pada tabel 2
berikut :
Tabel 2 : Tabulasi
Silang Antara Pengetahuan Dengan Tindakan 3m Plus Keluarga Di Kelurahan
Pagesangan Timur Kota Mataram.
no
|
Pengetahuan
|
Tindakan 3M Plus
|
Total
|
||||
Tidak melakuakan 3M plus
|
Melakuakan 3M Plus
|
||||||
n
|
%
|
n
|
%
|
N
|
%
|
||
1
|
Pengetahuan kurang
|
7
|
15,9
|
0
|
0
|
7
|
15,9
|
2
|
Pengetahuan cukup
|
16
|
36,4
|
10
|
22,7
|
26
|
59,1
|
3
|
Pengetahuan baik
|
2
|
4,5
|
9
|
20,5
|
11
|
25,0
|
Jumlah
|
25
|
56,8
|
19
|
43,2
|
44
|
100,0
|
Dari hasil
penelitian dan pengolahan data primer diketahui :
1). Responden yang pengetahuannya
kurang seluruhnya berjumlah 7 orang responden (15,9%), dimana 7 orang responden
ini seluruhnya tidak melakukan tindakan 3M Plus.
2). Responden yang pengetahuannya
cukup seluruhnya berjumlah 26 orang responden (59,1%), dimana 16 orang
responden (36,4%) tidak melakukan tindakan 3M Plus sedangkan sisanya 10 orang
responden (22,7%) melakukan tindakan 3M Plus.
3). Responden yang memiliki pengetahuan baik seluruhnya berjumlah 11
orang responden (25,0%), dimana 2 orang responden (4,5%) tidak melakukan
tindakan 3M Plus sedangkan 9 orang responden lainya (20,5%) melakukan tindakan
3M Plus.
Bedasarkan
hasil uji statistik dengan Uji Koefisien Kontingensi C diketahui
nilai probabilitas = 0,002 < α 0,05, yang berarti bahwa ada hubungan
bermakna/ada hubungan pengetahuan dengan tindakan 3M Plus keluarga Di Kelurahan
Pagesangan Timur Kota Mataram.
Koefisien
korelasinya 0,467 ( korelasinya / kekuatan hubungannya Sedang dengan arah Positip).Artinya, semakin
baik pengetahuan responden akan semakin baik tindakan 3M Plus yang dilakukan
oleh keluarga Di Kelurahan Pagesangan Timur Kota Mataram.
2.
Hubungan
sikap dengan tindakan 3M Plus
Untuk melihat hubungan sikap dengan tindakan 3M Plus
keluarga Di Kelurahan Pagesangan Timur Kota Mataram sebagaimana tertuang
pada tabel 3. sebagai berikut :
Tabel 3 : Tabulasi Silang Antara Sikap Dengan Tindakan 3m Plus Keluarga Di
Kelurahan Pagesangan Timur Kota Mataram.
no
|
sikap
|
Tindakan 3M Plus
|
Total
|
||||
Tidak melakuakan 3M plus
|
Melakuakan 3M Plus
|
||||||
n
|
%
|
n
|
%
|
N
|
%
|
||
1
|
sikap kurang
|
8
|
18,2
|
1
|
2,3
|
9
|
20,5
|
2
|
Psikap cukup
|
16
|
36,4
|
7
|
15,9
|
23
|
52,3
|
3
|
Sikap
baik
|
1
|
2,3
|
11
|
25,0
|
12
|
27,3
|
Jumlah
|
25
|
56,8
|
19
|
43,2
|
44
|
100,0
|
Dari hasil
penelitian dan pengolahan data primer diketahui :
1). Responden yang sikapnya kurang
seluruhnya berjumlah 9 orang responden (20,5%), dimana 8 orang responden
(18,2%) tidak melakukan tindakan 3M plus
dan 1 orang responden (2,3%) melakukan tindakan 3M plus.
2). Responden yang sikapnya cukup
seluruhnya berjumlah 23 orang responden (52,3%), dimana 16 orang responden
(36,4%) tidak melakukan tindakan 3M Plus sedangkan sisanya 7 orang responden
(15,9%) melakukan tindakan 3M Plus.
3). Responden yang memiliki sikap baik seluruhnya berjumlah 12 orang
responden (27,3%), dimana 1 orang responden (2,3%) tidak melakukan tindakan 3M
Plus sedangkan 11 orang responden lainya (25,0%) melakukan tindakan 3M Plus.
Bedasarkan
hasil uji statistik dengan Uji Koefisien Kontingensi C diketahui
nilai probabilitas = 0,000 < α 0,05, yang berarti bahwa ada hubungan
bermakna/ada hubungan sikap dengan tindakan 3M Plus keluarga Di Kelurahan
Pagesangan Timur Kota Mataram.
Koefisien
korelasinya 0,526 ( korelasinya / kekuatan hubungannya Sedang dengan arah Positip). Artinya, semakin
baik sikap responden akan semakin baik tindakan 3M Plus yang dilakuakn oleh
keluarga Di Kelurahan Pagesangan Timur Kota Mataram.
D.
SIMPULAN DAN SARAN
1.
Simpulan
secara umum
dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dan
sikap kepala keluarga tentang DBD dengan tindakan 3M Plus keluarga di kelurahan
pagesangan timur kota mataram 2011 sebagai berikut:
a. Pengetahuan kepala keluarga penderita DBD tentang DBD dari 44 responden
adalah responden sebagaian besar memiliki pengetahuan cukup, hal ini di
pengaruhi oleh tingkat pendidikan serta tingkat pengetahuan tentang DBD yang
diperoleh dari sumber-sumber lain selain penyuluhan.
b. Sikap kepala keluarga penderita DBD tentang DBD dari 44 responden dapat
diketahui bahwa responden sebagaian besar sikapnya cukup, karena masyarakat
memiliki penilaian yang positif terhadap pengetahuan yang telah diperoleh dari
suatu objek.
c. Tindakan 3M Plus keluarga dari 44 responden diketahui bahwa responden
sebagaian besar tidak melakukan tindakan 3M Plus, karena responden memiliki
lingkungan dan kondisi rumah yang baik.
d. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan
keluarga dengan tindakan 3M Plus keluarga, karena semakin baik pengetahuna
seseorang maka tindakan yang dilakukan juga akan semakin baik.
e. Ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan 3M Plus keluarga,
karena semakin baik penilaian seseorang akan suatu objek maka akan dibarengi
dengan tindakan yang posotif atau semakin baik.
f.
Ada hubungan yang bermakna antara Pengetahuan dan
Sikap dengan Tindakan 3M Plus keluarga.
2.
Saran :
Saran berdasarkan kesimpulan di atas maka
saran yang dapat diberikan adalah :
Bagi lurah Pagesangan Timur agar menjalin
kerjasama atau meningkatkan kerjasama dengan Puskesmas Pagesangan dalam
peningkatan pengetahuan masyarakat yang merata dengan cara pemberian informasi
dengan metode penyuluhan dan harus mengevaluasi apakah masyarakat telah
melaksanakan tindakan 3M Plus di rumah masing – masing.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006) Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta
Depkes. RI (1992), Kumpulan Surat Keputusan / Edarantentang Pemberantasan Penyakit Demam
Berdarah Dengue, Jakarta: ditjen PPM dan PLP.
Depkes. RI (1995),
Membina Gerakan PSN – DBD, Jakarta:
ditjjen PPM dan PLP.
Depkes. RI (1995), Menuju Desa Bebas Demam berdarah Dengue, Jakarta: ditjen PPM dan
PLP.
Depkes. RI (1996), Menggerakkan Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam
Berdarah Dengue (PSN-DBD), Jakarta: pusat penyuluhan kesehatan masyarakat
dan Ditjen PPM dan PLP
Depkes. RI (1999),
Indonesia sehat 2010, Jakarta
Depkes. RI(2000), Pencegahan Dan Penanggulangan
Penyakit Dengue dan DBD. Petunjuk Lengkap Terjemahan WHO Regional Publication
SEARO NO.29 “Prevention And Control Of
dengue And dengue Haemorrhagie Fever”
Depkes. RI (2005), Pencegahan Dan Pemberantasan Demamberdarah Dengue Di Indonesia,
Jakarta: ditjen PP dan PL.
Depkes. RI (2009), Undang – Undang Kesehatan Republik Indonesia.
(www.dinkes.jogjaprov.go.id/index.php/cdownload/download/61.html)
Depkes dan Kessos. RI (2001), Tata Laksana Demam Berdarah Dengue Di
Indonesia, Jakarta: ditjen PPM dan PLP.
Dikes Provinsi NTB, (2009). Data kasus DBD provinsi Nusa Tenggara Barat,
Mataram.
Dikes Kota
Mataram, (2009). Laporan Distribusi KLB
DBD, Mataram
Dinas Kesehatan Dati I NTB. (1998), Buku Saku Kader Demam berdarah Dengue (DBD),
mataram : subdin P2 penyakit.
FKM UNTB.(2002). Pedoman Penyusunan Dan Pelaksanaan Ujian Skripsi. Mataram: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Tenggara Barat.
Kantor Lurah Pagesangan Timur (2009). Profil Kelurahan Pagesangan Timur Kota
Mataram.
Machfoedz, Ircham. (2007), Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan,
Keperawatan, Dan Kebidanan. Yogyakarta. Fitramaya.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2002), Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta. PT rineka cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003), Ilmu Kesehatan Masyarakat (Cetakan Ke-2).
Jakarata. PT rineka copta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003), Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan.
Jakarta. PT rineka cipta
Puskesmas, (2009).
Laporan TRIB DBD Puskesmas Pagesangan.
Mataram
Puskesmas, (2009). Laporan LB1 DBD Puskesmas Pagesangan. Bulan januari – oktober 2009
Wijaya.IR,
(2001). Statistik Non Parametrik
(Aplikasi Program SPSS).Bandung. Alfabeta
No comments:
Post a Comment