PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA PADA PELAKSANAAN KONSTRUKSI
(STUDI KASUS: LANJUTAN PEMBANGUNAN
FASILITAS PELABUHAN LAUT MANADO T.A. 2012)
OLEH :
SUCI APRIANTI
311 13 030
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memberi petunjuk dan
kekuatan kepada penulis sehingga tugas ”HYGENE PERUSAHAAN ” ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Tugas kritikan ilmiah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang penerapan sistem pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja pada
pelaksanaan konstruksi,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Tugas ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.. Akhirnya penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten.
Terimakasih.
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Saat ini pembangunan industri
konstruksi yang sedang dilaksanakan menuntut adanya jaminan Keselamatan dan
Kesehatan Tenaga Kerja yang sangat penting artinya untuk melindungi tenaga
kerja dari resiko kecelakaan. Industri konstruksi dengan proyek-proyeknya
sangat rentan terhadap kecelakaan kerja. Dalam masa sekarang ini seringkali
hal-hal seperti keselamatan kerja disepelekan karena dianggap hanya akan
membuang-buang waktu dan uang. Pekerjaan konstruksi pada bangunan gedung
bertingkat adalah pekerjaan yang padat akan aktifitas dengan level resiko yang
tinggi. Pekerjaan konstruksi adalah pekerjaan yang melibatkan engineering
consultant sebagai perencana, kontraktor
sebagai pelaksana serta konsultan pengawas, semua elemen tersebut baik
perencana, kontraktor maupun pengawas, memiliki kontribusi tersendiri pada
keselamatan kerja konstruksi.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan studi Penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Konstruksi, yaitu bagaimana
suatu sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang baik, efisien dan
professional dalam bidang konstruksi.
B.
PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana
menerapkan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek
konstruksi yang meliputi penelitian terhadap kondisi lingkungan kerja,
peralatan keselamatan dan aturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
C.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai Sistem Penerapan
Keselamaan dan Kesehatan Kerja (K3) pada pelaksanaan proyek konstruksi
khususnya pada proyek Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado
Tahun Anggaran 2012, melalui questioner dan pengamatan langsung.
D.
VARIABEL PENELITIAN
Survei dan wawancara langsung di lapangan, kemudian dilanjutkan dengan
identifikasi lokasi proyek, survei secara visual di proyek dan pengambilan
dokumentasi dilapangan.
E. LANDASAN TEORI
Keselamatan Kerja
Pencegahan kecelakaan perlu diperhati-kan
didalam manajemen konstruksi. Tidak hanya keselamatan manusia tetapi juga
terhadap kondisi kerja yang mempengaruhi prestasi kerja dan pada akhirnya
terhadap biaya proyek. Di negara-negara yang sudah berkembang, masalah
keselamatan sangat ditekankan dan seringkali dicantumkan dalam spesifikasi oleh
pemilik proyek.
Keselamatan kerja merupakan suatu
permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena
mencakup permasalahan segi perike-manusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek
hukum, pertanggungjawaban serta citra organisasi itu sendiri. Semua hal
tersebut mempunyai tingkat kepentingan yang sama besarnya walaupun di sana sini
memang terjadi perubahan perilaku, baik di dalam lingkungan sendiri maupun
faktor lain yang masuk dari unsur eksternal industri. (Ervianto, 2002).
Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah bagian dari
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja atau Occupational Safety and Health (OSH).
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja bertujuan agar pekerja selamat, sehat,
produktif, sejahtera dan berdaya saing kuat, dengan demikian produksi dapat
berjalan dan berkembang lancer berkesinambungan (sustainable development)
tidak terganggu oleh kejadian kecelakaan maupun pekerja yang sakit atau tidak
sehat yang menjadikannya tidak produktif. Kecelakaan kerja diminimalisasi
kejadiannya oleh upaya Keselamatan Kerja atau safety, sedangkan
kesehatan kerja dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh upaya Kesehatan Kerja.
(Kurniawidjaja, 2010)
Kecelakaan Kerja
Usaha-usaha pencegahan timbulnya
kecelakaan kerja perlu dilakukan sedini mungkin. Adapun tindakan yang mungkin
dilakukan adalah (1) mengidentifikasi setiap jenis pekerjaan yang berisiko dan
mengelompokkannya sesuai tingkat risikonya; (2) adanya pelatihan bagi para
pekerja konstruksi sesuai keahliannya; (3) melakukan pengawasan secara lebih
intensif terhadap pelaksanaan pekerjaan; (4) menyediakan alat perlindungan
kerja selama durasi proyek; (5) melaksanakan pengaturan di lokasi proyek
konstruksi. (Ervianto, 2002)
Sejarah
dan Perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia
Beberapa tahun setelah Indonesia merdeka,
Undang-undang kerja dan Undang-undang kecelakaan diundangkan. Kemudian
dimasukkan jawatan-jawatan pelaksanaan Undang-undang antara lain jawatan
pengawasan keselamatan kerja. Jawatan ini tetap ada, sekalipun nama dan
organisasinya berubah berkali-kali. Pada tahun 1957, didirikan pula lembaga
kesehatan dan keselamatan kerja. Baru pada tahun 1970, Undang-undang nomor 1
tentang keselamatan kerja diundangkan. Undang-undang ini mengganti “Veiligheids
Reglement” tahun 1910. Tahun 1973 berdiri Ikatan Higiene Perusahaan, kesehatan
dan keselamatan kerja, yang menghimpun juga profesi dalam keselamatan kerja.
(Dilly, 2011)
Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Faktor
penting dalam manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dapat diuraikan sebagai
berikut
Gambar 1. Manajemen K3
(Sumber: Austen dan Neale, 1991)
F. PROSEDUR ANALISIS
Tempat
Dan Waktu Penelitian.
Penelitian dilakukan pada Proyek
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado Tahun Anggaran 2012 di wilayah
Calaca. Waktu pengambilan data yaitu sekitar empat bulan. Waktu penelitian
sekitar dua belas bulan.
Pelaksanaan Penelitian
1.
Observasi/ pengamatan dilapangan
2. Melakukan
studi kepustakaan
3.
Analisis Data
4. Laporan/ dokumentasi
Diagram Pelaksanaan Penelitian
Untuk menerapkan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, maka dibuatlah suatu bagan alir proses penelitian dan diperoleh suatu
kesimpulan. Untuk lebih jelasnya tentang diagram alir pelaksanaan.
Pelaksanaan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado Tahun
Anggaran 2012.
Pembangunan di Sulawesi Utara sangat pesat
perkembangannya dimana saat ini sedang giat-giatnya membangun sarana dan prasarana
untuk kebutuhan publik, hal ini memberikan dampak yang positif terutama di
bidang transportasi, dalam hal ini adalah pembangunan pelabuhan yang menjadi
salah satu penunjang dalam transportasi yang dapat membantu perkembangan
pemba-ngunan di Sulawesi Utara itu sendiri. Melihat kondisi diatas maka
pemerintah dalam hal ini PPK melihat potensi pembangunan yang ada, sehingga
merasa perlu membangun sarana transportasi yaitu pelabuhan. Pekerjaan
pembangunan ini dimulai dari tahap perencanaan serta lokasi tempat pembangunan
proyek tersebut. Perencanaan fisik yang meliputi gambar denah, pandangan atau
dampak, potongan, detail termasuk perhitungan kontruksi, mencakup peraturan dan
persyaratan teknis administrasi. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan
konstruksi di lapangan serta pengawasan terhadap pekerjaan. Melihat konstruksi
yang akan dibangun pelabuhan maka pembangunan konstruk-sinya tentunya juga
membutuhkan tingkat pekerjaan yang teliti dan orang-orang berpengalaman untuk
pembangunan proyek tersebut, oleh sebab itu penulis merasa tertarik untuk
meneliti pembangunan proyek Fasilitas Pelabuhan Laut Manado ini, terlebih dalam
hal Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada
Pelaksanaan Konstruksi
Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Pelaksanaan Konstruksi
Penerapan K3 pada konstruksi bangunan
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Manado sudah mulai diterapkan oleh PT. Siwa
Prestasi Gemilang selaku pihak Kontraktor. Ini terbukti dengan hasil
wawancara/pengamatan langsung dilokasi proyek. Dari hasil wawancara langsung
diketahui bahwa K3 sudah cukup baik diterapkan diproyek ini walaupun masih ada
beberapa kekurangan namun dari segi Safety para pekerja proyek telah
dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD).
G.PEMBAHASAN
Pelaksanaan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado Tahun
Anggaran 2012.
Pembangunan di Sulawesi Utara sangat pesat
perkembangannya dimana saat ini sedang giat-giatnya membangun sarana dan prasarana
untuk kebutuhan publik, hal ini memberikan dampak yang positif terutama di
bidang transportasi, dalam hal ini adalah pembangunan pelabuhan yang menjadi
salah satu penunjang dalam transportasi yang dapat membantu perkembangan
pemba-ngunan di Sulawesi Utara itu sendiri. Melihat kondisi diatas maka
pemerintah dalam hal ini PPK melihat potensi pembangunan yang ada, sehingga
merasa perlu membangun sarana transportasi yaitu pelabuhan. Pekerjaan
pembangunan ini dimulai dari tahap perencanaan serta lokasi tempat pembangunan
proyek tersebut. Perencanaan fisik yang meliputi gambar denah, pandangan atau
dampak, potongan, detail termasuk perhitungan kontruksi, mencakup peraturan dan
persyaratan teknis administrasi. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan
konstruksi di lapangan serta pengawasan terhadap pekerjaan. Melihat konstruksi yang
akan dibangun pelabuhan maka pembangunan konstruk-sinya tentunya juga
membutuhkan tingkat pekerjaan yang teliti dan orang-orang berpengalaman untuk
pembangunan proyek tersebut, oleh sebab itu penulis merasa tertarik untuk
meneliti pembangunan proyek Fasilitas Pelabuhan Laut Manado ini, terlebih dalam
hal Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada
Pelaksanaan Konstruksi
Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Pelaksanaan Konstruksi
Penerapan K3 pada konstruksi bangunan
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Manado sudah mulai diterapkan oleh PT. Siwa
Prestasi Gemilang selaku pihak Kontraktor. Ini terbukti dengan hasil
wawancara/pengamatan langsung dilokasi proyek. Dari hasil wawancara langsung
diketahui bahwa K3 sudah cukup baik diterapkan diproyek ini walaupun masih ada
beberapa kekurangan namun dari segi Safety para pekerja proyek telah
dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD).
H. HASIL
Dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti bahwa penerapan k3 pada pelaksanaan produksi konstruksi
namun dari segi teknis masih terdapat
beberapa kekurangan antara lain: belum tersedianya tenaga profesional dibidang
K3, sifat pekerja lebih memilih tidak menggunakan Alat Pelindung Diri dan lebih
memilih bekerja berdasarkan pengalaman dan mengabaikan K3, tidak adanya
pelatihan khusus mengenai K3 kepada para pekerja serta tidak adanya pengawasan
langsung dari pihak pemerintah terhadap pelaksanaan K3 dilokasi proyek ini.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, pada
proyek Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado Tahun Anggaran
2012, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sudah berjalan cukup baik. Adanya
jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) bagi para pekerja proyek merupakan
perhatian yang diberikan perusahaan kepada para pekerja yang sesuai dengan
amanat UU No. 3/1992.Kontraktor juga telah berusaha menyediakan alat pelindung
diri (APD) bagi para pekerja, sosialisasi tentang K3 juga telah sering
dilakukan oleh pihak kontraktor dan para pekerja cukup banyak memahaminya,
namun masih ada saja pekerja yang berkesan tidak peduli dengan K3 tersebut.
J.
KRITIK
Perlu adanya pemahaman yang cukup
tentang pentingnya k3 terhadap karyawan.berdasarkan materi kulya semester 3
penerapan APD di pelabuhan laut
manado,sudah ditepkan.tetapi masih perlu adanya pemahaman yang cukup
yang diberikan kepada tenaga kerja,agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
K.
SARAN
Niat baik perusahaan dengan
menye-diakan peralatan keselamatan merupakan awal yang bagus tapi harus
dibarengi dengan penjelasan tentang pentingnya K3 kepada para pekerja sehingga
diharapkan kedepan-nya para pekerja bisa menerapkan K3 dalam melakukan
pekerjaan mereka dengan aman dan nyaman sehingga bisa dicapai target penerapan
K3 dengan baik dan benar. Perlu adanya sosialisasi Penerapan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja diantaranya dengan cara pendidikan dan
pelatihan mengenai metode dan prosedur yang benar, perhatian atas perawatan
peralatan keselamatan kerja, bagaimana menggunakan, merawat dan memaksimalkan peralatan
K3, pemakaian pelindung yang sudah ditetapkan. Inspeksi rutin dan teliti oleh
pihak Pemerintah dilokasi proyek dan pember-lakuan aturan secara tegas serta
memberikan sanksi yang berarti jika terjadi pelanggaran yang keras tentang K3,
akan membuat perusahaan berusaha lebih baik lagi dan lebih teliti lagi dalam
menerapkan K3.
No comments:
Post a Comment