Saturday, May 20, 2017

PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSANAAN KONSTRUKSI (STUDI KASUS: LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MANADO T.A. 2012)


PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSANAAN KONSTRUKSI
(STUDI KASUS: LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MANADO T.A. 2012)


OLEH :
SUCI APRIANTI
311 13 030


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga tugas ”HYGENE PERUSAHAAN ” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tugas kritikan ilmiah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang penerapan sistem pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja pada pelaksanaan konstruksi, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Tugas ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten. Terimakasih.














A. LATAR BELAKANG MASALAH

Saat ini pembangunan industri konstruksi yang sedang dilaksanakan menuntut adanya jaminan Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja yang sangat penting artinya untuk melindungi tenaga kerja dari resiko kecelakaan. Industri konstruksi dengan proyek-proyeknya sangat rentan terhadap kecelakaan kerja. Dalam masa sekarang ini seringkali hal-hal seperti keselamatan kerja disepelekan karena dianggap hanya akan membuang-buang waktu dan uang. Pekerjaan konstruksi pada bangunan gedung bertingkat adalah pekerjaan yang padat akan aktifitas dengan level resiko yang tinggi. Pekerjaan konstruksi adalah pekerjaan yang melibatkan engineering consultant sebagai perencana, kontraktor sebagai pelaksana serta konsultan pengawas, semua elemen tersebut baik perencana, kontraktor maupun pengawas, memiliki kontribusi tersendiri pada keselamatan kerja konstruksi.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan studi Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Konstruksi, yaitu bagaimana suatu sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang baik, efisien dan professional dalam bidang konstruksi.
B. PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana menerapkan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek konstruksi yang meliputi penelitian terhadap kondisi lingkungan kerja, peralatan keselamatan dan aturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai Sistem Penerapan Keselamaan dan Kesehatan Kerja (K3) pada pelaksanaan proyek konstruksi khususnya pada proyek Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado Tahun Anggaran 2012, melalui questioner dan pengamatan langsung.
D. VARIABEL PENELITIAN
Survei dan wawancara langsung di lapangan, kemudian dilanjutkan dengan identifikasi lokasi proyek, survei secara visual di proyek dan pengambilan dokumentasi dilapangan.
E. LANDASAN TEORI
Keselamatan Kerja
Pencegahan kecelakaan perlu diperhati-kan didalam manajemen konstruksi. Tidak hanya keselamatan manusia tetapi juga terhadap kondisi kerja yang mempengaruhi prestasi kerja dan pada akhirnya terhadap biaya proyek. Di negara-negara yang sudah berkembang, masalah keselamatan sangat ditekankan dan seringkali dicantumkan dalam spesifikasi oleh pemilik proyek.
Keselamatan kerja merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi perike-manusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek hukum, pertanggungjawaban serta citra organisasi itu sendiri. Semua hal tersebut mempunyai tingkat kepentingan yang sama besarnya walaupun di sana sini memang terjadi perubahan perilaku, baik di dalam lingkungan sendiri maupun faktor lain yang masuk dari unsur eksternal industri. (Ervianto, 2002).

Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah bagian dari Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja atau Occupational Safety and Health (OSH). Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja bertujuan agar pekerja selamat, sehat, produktif, sejahtera dan berdaya saing kuat, dengan demikian produksi dapat berjalan dan berkembang lancer berkesinambungan (sustainable development) tidak terganggu oleh kejadian kecelakaan maupun pekerja yang sakit atau tidak sehat yang menjadikannya tidak produktif. Kecelakaan kerja diminimalisasi kejadiannya oleh upaya Keselamatan Kerja atau safety, sedangkan kesehatan kerja dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh upaya Kesehatan Kerja. (Kurniawidjaja, 2010)

Kecelakaan Kerja
Usaha-usaha pencegahan timbulnya kecelakaan kerja perlu dilakukan sedini mungkin. Adapun tindakan yang mungkin dilakukan adalah (1) mengidentifikasi setiap jenis pekerjaan yang berisiko dan mengelompokkannya sesuai tingkat risikonya; (2) adanya pelatihan bagi para pekerja konstruksi sesuai keahliannya; (3) melakukan pengawasan secara lebih intensif terhadap pelaksanaan pekerjaan; (4) menyediakan alat perlindungan kerja selama durasi proyek; (5) melaksanakan pengaturan di lokasi proyek konstruksi. (Ervianto, 2002)

Sejarah dan Perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia
Beberapa tahun setelah Indonesia merdeka, Undang-undang kerja dan Undang-undang kecelakaan diundangkan. Kemudian dimasukkan jawatan-jawatan pelaksanaan Undang-undang antara lain jawatan pengawasan keselamatan kerja. Jawatan ini tetap ada, sekalipun nama dan organisasinya berubah berkali-kali. Pada tahun 1957, didirikan pula lembaga kesehatan dan keselamatan kerja. Baru pada tahun 1970, Undang-undang nomor 1 tentang keselamatan kerja diundangkan. Undang-undang ini mengganti “Veiligheids Reglement” tahun 1910. Tahun 1973 berdiri Ikatan Higiene Perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja, yang menghimpun juga profesi dalam keselamatan kerja. (Dilly, 2011)
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Faktor penting dalam manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dapat diuraikan sebagai berikut
Gambar 1. Manajemen K3
(Sumber: Austen dan Neale, 1991)

F. PROSEDUR ANALISIS
Tempat Dan Waktu Penelitian.
Penelitian dilakukan pada Proyek Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado Tahun Anggaran 2012 di wilayah Calaca. Waktu pengambilan data yaitu sekitar empat bulan. Waktu penelitian sekitar dua belas bulan.

Pelaksanaan Penelitian
1. Observasi/ pengamatan dilapangan
2. Melakukan studi kepustakaan
3. Analisis Data
4. Laporan/ dokumentasi

Diagram Pelaksanaan Penelitian
Untuk menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka dibuatlah suatu bagan alir proses penelitian dan diperoleh suatu kesimpulan. Untuk lebih jelasnya tentang diagram alir pelaksanaan.
Pelaksanaan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado Tahun Anggaran 2012.
Pembangunan di Sulawesi Utara sangat pesat perkembangannya dimana saat ini sedang giat-giatnya membangun sarana dan prasarana untuk kebutuhan publik, hal ini memberikan dampak yang positif terutama di bidang transportasi, dalam hal ini adalah pembangunan pelabuhan yang menjadi salah satu penunjang dalam transportasi yang dapat membantu perkembangan pemba-ngunan di Sulawesi Utara itu sendiri. Melihat kondisi diatas maka pemerintah dalam hal ini PPK melihat potensi pembangunan yang ada, sehingga merasa perlu membangun sarana transportasi yaitu pelabuhan. Pekerjaan pembangunan ini dimulai dari tahap perencanaan serta lokasi tempat pembangunan proyek tersebut. Perencanaan fisik yang meliputi gambar denah, pandangan atau dampak, potongan, detail termasuk perhitungan kontruksi, mencakup peraturan dan persyaratan teknis administrasi. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan konstruksi di lapangan serta pengawasan terhadap pekerjaan. Melihat konstruksi yang akan dibangun pelabuhan maka pembangunan konstruk-sinya tentunya juga membutuhkan tingkat pekerjaan yang teliti dan orang-orang berpengalaman untuk pembangunan proyek tersebut, oleh sebab itu penulis merasa tertarik untuk meneliti pembangunan proyek Fasilitas Pelabuhan Laut Manado ini, terlebih dalam hal Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan Konstruksi
Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Konstruksi
Penerapan K3 pada konstruksi bangunan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Manado sudah mulai diterapkan oleh PT. Siwa Prestasi Gemilang selaku pihak Kontraktor. Ini terbukti dengan hasil wawancara/pengamatan langsung dilokasi proyek. Dari hasil wawancara langsung diketahui bahwa K3 sudah cukup baik diterapkan diproyek ini walaupun masih ada beberapa kekurangan namun dari segi Safety para pekerja proyek telah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD).

G.PEMBAHASAN
Pelaksanaan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado Tahun Anggaran 2012.
Pembangunan di Sulawesi Utara sangat pesat perkembangannya dimana saat ini sedang giat-giatnya membangun sarana dan prasarana untuk kebutuhan publik, hal ini memberikan dampak yang positif terutama di bidang transportasi, dalam hal ini adalah pembangunan pelabuhan yang menjadi salah satu penunjang dalam transportasi yang dapat membantu perkembangan pemba-ngunan di Sulawesi Utara itu sendiri. Melihat kondisi diatas maka pemerintah dalam hal ini PPK melihat potensi pembangunan yang ada, sehingga merasa perlu membangun sarana transportasi yaitu pelabuhan. Pekerjaan pembangunan ini dimulai dari tahap perencanaan serta lokasi tempat pembangunan proyek tersebut. Perencanaan fisik yang meliputi gambar denah, pandangan atau dampak, potongan, detail termasuk perhitungan kontruksi, mencakup peraturan dan persyaratan teknis administrasi. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan konstruksi di lapangan serta pengawasan terhadap pekerjaan. Melihat konstruksi yang akan dibangun pelabuhan maka pembangunan konstruk-sinya tentunya juga membutuhkan tingkat pekerjaan yang teliti dan orang-orang berpengalaman untuk pembangunan proyek tersebut, oleh sebab itu penulis merasa tertarik untuk meneliti pembangunan proyek Fasilitas Pelabuhan Laut Manado ini, terlebih dalam hal Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan Konstruksi
Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Konstruksi
Penerapan K3 pada konstruksi bangunan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Manado sudah mulai diterapkan oleh PT. Siwa Prestasi Gemilang selaku pihak Kontraktor. Ini terbukti dengan hasil wawancara/pengamatan langsung dilokasi proyek. Dari hasil wawancara langsung diketahui bahwa K3 sudah cukup baik diterapkan diproyek ini walaupun masih ada beberapa kekurangan namun dari segi Safety para pekerja proyek telah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD).


H. HASIL
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa penerapan k3 pada pelaksanaan produksi konstruksi namun dari segi teknis masih terdapat beberapa kekurangan antara lain: belum tersedianya tenaga profesional dibidang K3, sifat pekerja lebih memilih tidak menggunakan Alat Pelindung Diri dan lebih memilih bekerja berdasarkan pengalaman dan mengabaikan K3, tidak adanya pelatihan khusus mengenai K3 kepada para pekerja serta tidak adanya pengawasan langsung dari pihak pemerintah terhadap pelaksanaan K3 dilokasi proyek ini.
I.     KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, pada proyek Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado Tahun Anggaran 2012, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sudah berjalan cukup baik. Adanya jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) bagi para pekerja proyek merupakan perhatian yang diberikan perusahaan kepada para pekerja yang sesuai dengan amanat UU No. 3/1992.Kontraktor juga telah berusaha menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi para pekerja, sosialisasi tentang K3 juga telah sering dilakukan oleh pihak kontraktor dan para pekerja cukup banyak memahaminya, namun masih ada saja pekerja yang berkesan tidak peduli dengan K3 tersebut.
J. KRITIK
Perlu adanya pemahaman yang cukup tentang pentingnya k3 terhadap karyawan.berdasarkan materi kulya semester 3 penerapan APD di pelabuhan laut manado,sudah ditepkan.tetapi masih perlu adanya pemahaman yang cukup yang diberikan kepada tenaga kerja,agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
K. SARAN
Niat baik perusahaan dengan menye-diakan peralatan keselamatan merupakan awal yang bagus tapi harus dibarengi dengan penjelasan tentang pentingnya K3 kepada para pekerja sehingga diharapkan kedepan-nya para pekerja bisa menerapkan K3 dalam melakukan pekerjaan mereka dengan aman dan nyaman sehingga bisa dicapai target penerapan K3 dengan baik dan benar. Perlu adanya sosialisasi Penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja diantaranya dengan cara pendidikan dan pelatihan mengenai metode dan prosedur yang benar, perhatian atas perawatan peralatan keselamatan kerja, bagaimana menggunakan, merawat dan memaksimalkan peralatan K3, pemakaian pelindung yang sudah ditetapkan. Inspeksi rutin dan teliti oleh pihak Pemerintah dilokasi proyek dan pember-lakuan aturan secara tegas serta memberikan sanksi yang berarti jika terjadi pelanggaran yang keras tentang K3, akan membuat perusahaan berusaha lebih baik lagi dan lebih teliti lagi dalam menerapkan K3.










No comments:

Post a Comment

Tampilan arsip Teratas

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau ban...

Tampilan Arsip Populer