Saturday, May 20, 2017

Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK


                                                    TUGAS
         HIGIENE  PERUSAHAAN

                             Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional
            Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
                                     di PT. PETROKIMIA GRESIK

                                   




               Oleh :
                                                                     EKASUCIWATI
    31113007


                 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
                 UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
                                                  2015

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya penulis  dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul EVALUASI PENERAPAN PROSEDUR OPERASIONAL SISTEM MANANEJEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SMK3  di PT. PETROKIMIA GRESIK”. Penulisan jurnal  ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas HIGIENE PER USAHAAN.program strata satu pada FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT ,UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT


































ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan SMK3 PT. Petrokimia Gresik. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan, pengamatan langsung, dan evaluasi kinerja K3 menggunakan frequency rate, severity rate dan STS selama jam kerja shift. Data sekunder dan data primer dari pengamatan langsung kemudian diolah dengan menggunakan risk assessment ANZS Standard 4360 untuk membandingkan antara keadaan di lapangan dan prosedur yang sudah ditentukan perusahaan. Evaluasi kinerja K3 menggunakan frequency rate untuk menghitung tingkat kekerapan kecelakaan kerja untuk setiap juta jam kerja orang, menggunakan severity rate untuk menghitung tingkat keparahan total hilangnya hari kerja pada setiap juta jam kerja orang dan menggunakan STS untuk mengetahui perkembangan frekuensi jumlah kecelakan kerja dari tahun ke tahun. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan SMK3 terintegrasi dengan dengan baik dengan sistem yang lain, yaitu SMM ISO 9001:2000, SM Halal edisi I tahun 2003, SML ISO 14001:2004, SMK3 PERMENAKER No. 5 tahun 1996 serta UU No.1 tahun 1970 dan SNI 01-4852-1998, implementasi K3 di lapangan sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan perusahaan, nilai frequency rate tertinggi adalah pada tahun 2005 dan 2006 yaitu 8, severity rate terhadap data kecelakaan kerja selama lima tahun terakhir adalah 0 untuk semua periode, dan nilai STS yang diperoleh menunjukkan bahwa keadaan K3 PT. Petrokimia Gresik semakin membaik dengan nilai STS ≤ –2,00.
Kata kunci: evaluasi kinerja, SMK3, risk assessment, STS.    
.













BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
            Dalam era modern seperti sekarang ini, manusia dituntut untuk bekerja dengan lebih cepat dan tepat. Tuntutan kebutuhan manusia adalah salah satu faktor terpenting dari adanya pekerjaan ini. Dalam pemenuhan kebutuhannya, suatu industri tidak boleh hanya tertuju pada tujuannya dalam mencari profit, namun juga harus memperhatikan faktor manusia yang memiliki peran penting dalam mencapai hal ini.
PT. Petrokimia Gresik merupakan salah satu industri yang menghasilkan pupuk dan bahan-bahan kimia yang berkualitas di Indonesia. PT. Petrokimia Gresik mempunyai visi untuk menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya paling diminati konsumen, Untuk mencapai visi tersebut PT. Petrokimia Gresik sangat memperhatikan faktor-faktor pendukung. Salah satu faktor pendukung adalah faktor manusia. Faktor manusia memiliki peluang yang cukup besar dalam melakukan suatu kesalahan yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu PT. Petrokimia Gresik menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dalam penelitian ini mengevaluasi penerapan prosedur operasional SMK3 PT. Petrokimia Gresik untuk mencegah kecelakaan kerja yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengembangkan SMK3.
Di dalam peraturan tersebut terdapat pedoman teknis mengenai penilaian SMK3 dimana criteria penilaian itu secara garis besar tediri dari 12 elemen dan 166 kriteria. Kedua belas elemen tersebut adalah sebagai berikut: pembangunan dan pemeliharaan komitmen; strategi pendokumentasian; peninjauan ulang perencanaan kontrak; pengendalian dokumen; pembelian; keamanan bekerja berdasarkan SMK3; standar pemantauan; pelaporan dan perbaikan kekurangan; pengolahan material dan pemindahannya; pengumpulan dan pengolahan data; audit sistem manajemen; pengembangan keterampilan dan kemampuan. Menurut Suma’mur (1989a) kecelakaan kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak terduga dan tidak diinginkan. Kecelakaan ini biasanya juga terjadi akibat kontak dengan suatu hal atau sumber energi.
1.2. Rumusan masalah
            Bagaimana evaluas ipelaksanaan system menejemen keselsmstsn dan kesehatan kerja di PT.PETROKIMIA GRESIK.
1.3.Tujuan
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan SMK3 PT. Petrokimia Gresik.


1.4. metode penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data seperti, profil perusahaan, kebijakan K3 perusahaan, data kecelakaan kerja, prosedur SMK3 dan pengamatan di lapangan. Setelah itu dilakukan perbandingan antara kondisi di lapangan dengan prosedur K3 yang sudah ditetapkan perusahaan dengan menggunakan risk assessment ANZS 4360 dan kemudian perhitungan evaluasi kinerja K3 dengan menggunakan frequency rate, severity rate dan safe-T-score. Dari hasil yang diperoleh kemudian dibuat suatu evalusi keseluruhan mengenai penerapan prosedur operasional SMK3 pada periode tahun 2005-200.
1.5. Variabel Penelitian
 Untuk menguji hipotesis yang disampaikan sebelumnya, terdapat beberapa variabel yang terkait. Dalam penelitian ini digunakan empat variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari karakteristik struktur evaluasi penerapan prosedur operasional system mananejem keselamatan dan kesehatan kerja, yang terdiri dari keselamatan dan kesehatan kerja, Variabel terikat dalam penelitian ini adalah SMK3 di PT. PETROKIMIA GRESIK.









BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

SMK3 merupakan standar penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dibuat oleh kementerian Tenaga kerja RI (melalui Kepmenaker No 5Tahun 1996). SMK3 digunakan sebagai patokan dalam menyusun suatu sistem manajemen yang berfokus untuk mengurangi dan menekan kerugian dalam kesehatan,keselamatan dan bahkan properti. Seperti halnya pada ISO 9000 dan 14000 SMK3 menekankan pada pencegahan dan perbaikan sistem manajemen secara berkelanjutan. Di lingkungan PT. Petrokimia Gresik, pelaksanaan SMK3 dilaksanakan secara terintegrasi dengan sistem yang lain yakni SMM ISO 9001:2000, SM Halal edisi I tahun 2003, SML ISO 14001:2004, SMK3 PERMENAKER No. 5 tahun 1996 serta UU No.1 tahun 1970 dan SNI 01-4852-1998. Dengan menggunakan prinsip ini, PT. Petrokimia Gresik telah menerapkan adanya aturan pendokumentasian segala hal termasuk hal yang Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Volume 6 No. 2 Desember 2011 hal. 97-105
103 menyangkut kesehatan dan keselamatan kerja. Hasil pendokumentasian akan dianalisa lebih lanjut dengan membandingkan adanya pelaksanaan implementasi kesehatan dan keselamatan kerja dengan prosedur yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan hal ini sebelumnya.
Dari Tabel 1 diketahui perbandingan antara kondisi lapangan dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak. Dari tabel ini diketahui bahwa implementasi K3 di lapangan sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Akan tetapi terdapat beberapa kegiatan di lapangan yang perlu dilakukan perbaikan. Beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja yang ada di lingkungan PT Petrokimia Gresik adalah kelalaian atau kecerobohan karyawan, kurang kepahaman filosofi suatu alat yang akan digunakan dan kurangnya kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Sehingga salah satu perbaikan yang dapat dilakukan adalah peningkatan kesadaran karyawan akan keselamatan kerja.
Selain itu untuk lebih mensukseskan kegiatan konsultasi K3L, perusahaan harus lebih meningkatkan kesadaran dari masing-masing individu di PT. Petrokimia Gresik agar lebih dapat mengeluarkan aspirasinya secara lebih melalui forum konsultasi P2K3. Untuk mengimplementasikan Sistem Manajemen Terintegrasi (SMT) dapat dilakukan dengan membuat sistem pelaporan yang lebih baik dengan paperless. Sistem ini dapat dilakukan dengan membuat database pelaporan kecelakaan kerja sehingga dapat diakses oleh seluruh karyawan yang ada di PT. Petrokimia Gresik. Selain lebih efektif dan aman, sistem pelaporan dengan cara ini lebih hemat biaya.

2.1.Prosedur analisis
Analisa Severity Rate
Severity rate menunjukkan besarnya tingkat keparahan kecelakaan kerja yang terjadi pada periode tertentu. Adanya tingkat keparahan ini ditandai dengan hilangnya jam kerja dari pekerja. Nilai severity rate diperoleh dari perkalian antara hilangnya jumlah jam kerja dengan 1 juta jam kerja dibagi jumlah jam kerja pada periode tersebut. Dari hasil perhitungan severity rate terhadap data kecelakaan kerja selama lima tahun terakhir didapatkan nilai severity rate adalah 0 untuk semua periode yang dapat dilihat dalam Tabel 2-6. Hal ini disebabkan selama lima tahun terakhir ini tidak terdapat kecelakaan kerja yang mampu menghilangkan jam kerja. Pada PT. Petrokimia Gresik, suatu kecelakaan dikatakan mampu menghilangkan jam kerja jika kecelakaan tersebut menimbulkan akibat yang serius pada orang yang bersangkutan setidaknya untuk 2 x 24 jam dan hal ini belum pernah terjadi di PT. Petrokimia Gresik.

Analisa Safe-T-Score (STS)
Safe-T-Score merupakan suatu analisa terhadap frekuensi kecelakaan kerja untuk mengetahui perkembangan jumlah frekuensi kecelakaan ini dari waktu ke waktu. Nilai STS ini diperoleh dari selisih antara frequency rate periode ini dengan periode sebelumnya kemudian dibagi dengan frequency rate periode sebelumnya. Dari perhitungan yang dilakukan dengan data kecelakaan kerja lima tahun terakhir (tahun 2005–2009) diketahui bahwa setiap tahun kinerja K3 perusahaan semakin membaik. Hal ini dapat diketahui dengan melihat Tabel 2–Tabel 6. Dari nilai STS ≥ +2,00 pada tahun 2005 dan Tabel 2–Ta -2,00 tabel 6 bahwa nilai STS perusahaan ≤ -2,00.












BAB III
KESIMPULAN

Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Di lingkungan PT. Petrokimia Gresik, pelaksanaan SMK3 dilaksanakan secara terintegrasi dengan baik dengan sistem yang lain, yaitu SMM ISO 9001:2000, SM Halal edisi I tahun 2003, SML ISO 14001:2004, SMK3 PERMENAKER No. 5 tahun 1996 serta UU No.1 tahun 1970 dan SNI 01-4852-1998. Dari hasil evaluasi dengan membandingkan antara kondisi lapangan dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan diperoleh hasil bahwa implementasi K3 dilapangan sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan perusahaan. Akan tetapi terdapat beberapa kegiatan di lapangan yang perlu dilakukan perbaikan. Dari perhitungan yang dilakukan dengan data kecelakaan kerja lima tahun terakhir (tahun 2005 – 2009) didapatkan bahwa nilai frequency rate tertinggi adalah pada tahun 2005 dan 2006 yaitu 8. Nilai ini menunjukkan bahwa pada pada periode ini untuk setiap satu juta jam kerjanya terdapat 8 kali jumlah kecelakaan.
Nilai frequency rate terendah adalah 0. Nilai frequency rate 0 ini hampir terjadi pada semua periode. Untuk severity rate terhadap data kecelakaan kerja selama lima tahun terakhir didapatkan nilai severity rate adalah 0 untuk semua periode.Nilai STS yang diperoleh menunjukkan bahwa keadaan K3 PT. Petrokimia Gresik semakin membaik dengan nilai STS ≤ –2,00. terdapat perkecualian pada Mei dan Juni 2005 keadaan memburuk dengan adalah STS ≥ 2,00.









No comments:

Post a Comment

Tampilan arsip Teratas

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau ban...