TUGAS
HIGIENE
PERUSAHAAN
Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional
Sistem Mananejem Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)
di PT. PETROKIMIA GRESIK
Oleh :
EKASUCIWATI
31113007
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
2015
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan judul “EVALUASI PENERAPAN
PROSEDUR OPERASIONAL SISTEM MANANEJEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SMK3 di PT.
PETROKIMIA GRESIK”. Penulisan jurnal ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
tugas HIGIENE PER USAHAAN.program strata satu pada FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT ,UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pelaksanaan SMK3 PT. Petrokimia Gresik. Metodologi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan, pengamatan langsung,
dan evaluasi kinerja K3 menggunakan frequency rate, severity rate dan
STS selama jam kerja shift. Data sekunder dan data primer dari
pengamatan langsung kemudian diolah dengan menggunakan risk assessment ANZS
Standard 4360 untuk membandingkan antara keadaan di lapangan dan prosedur yang
sudah ditentukan perusahaan. Evaluasi kinerja K3 menggunakan frequency rate untuk
menghitung tingkat kekerapan kecelakaan kerja untuk setiap juta jam kerja
orang, menggunakan severity rate untuk menghitung tingkat keparahan
total hilangnya hari kerja pada setiap juta jam kerja orang dan menggunakan STS
untuk mengetahui perkembangan frekuensi jumlah kecelakan kerja dari tahun ke
tahun. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan SMK3 terintegrasi
dengan dengan baik dengan sistem yang lain, yaitu SMM ISO 9001:2000, SM Halal
edisi I tahun 2003, SML ISO 14001:2004, SMK3 PERMENAKER No. 5 tahun 1996 serta
UU No.1 tahun 1970 dan SNI 01-4852-1998, implementasi K3 di lapangan sudah
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan perusahaan, nilai frequency rate tertinggi
adalah pada tahun 2005 dan 2006 yaitu 8, severity rate terhadap data
kecelakaan kerja selama lima tahun terakhir adalah 0 untuk semua periode, dan
nilai STS yang diperoleh menunjukkan bahwa keadaan K3 PT. Petrokimia Gresik
semakin membaik dengan nilai STS ≤ –2,00.
Kata kunci: evaluasi
kinerja, SMK3, risk assessment, STS.
.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Dalam era modern seperti sekarang
ini, manusia dituntut untuk bekerja dengan lebih cepat dan tepat. Tuntutan
kebutuhan manusia adalah salah satu faktor terpenting dari adanya pekerjaan
ini. Dalam pemenuhan kebutuhannya, suatu industri tidak boleh hanya tertuju
pada tujuannya dalam mencari profit, namun juga harus memperhatikan faktor
manusia yang memiliki peran penting dalam mencapai hal ini.
PT. Petrokimia
Gresik merupakan salah satu industri yang menghasilkan pupuk dan bahan-bahan
kimia yang berkualitas di Indonesia. PT. Petrokimia Gresik mempunyai visi untuk
menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan
produknya paling diminati konsumen, Untuk mencapai visi tersebut PT. Petrokimia
Gresik sangat memperhatikan faktor-faktor pendukung. Salah satu faktor
pendukung adalah faktor manusia. Faktor manusia memiliki peluang yang cukup
besar dalam melakukan suatu kesalahan yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
Oleh karena itu PT. Petrokimia Gresik menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dalam penelitian ini mengevaluasi penerapan
prosedur operasional SMK3 PT. Petrokimia Gresik untuk mencegah kecelakaan kerja
yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk
mengembangkan SMK3.
Di
dalam peraturan tersebut terdapat pedoman teknis mengenai penilaian SMK3 dimana
criteria penilaian itu secara garis besar tediri dari 12 elemen dan 166
kriteria. Kedua belas elemen tersebut adalah sebagai berikut: pembangunan dan
pemeliharaan komitmen; strategi pendokumentasian; peninjauan ulang perencanaan
kontrak; pengendalian dokumen; pembelian; keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
standar pemantauan; pelaporan dan perbaikan kekurangan; pengolahan material dan
pemindahannya; pengumpulan dan pengolahan data; audit sistem manajemen;
pengembangan keterampilan dan kemampuan. Menurut Suma’mur (1989a) kecelakaan
kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak terduga dan tidak
diinginkan. Kecelakaan ini biasanya juga terjadi akibat kontak dengan suatu hal
atau sumber energi.
1.2. Rumusan masalah
Bagaimana
evaluas ipelaksanaan system menejemen keselsmstsn dan kesehatan kerja di PT.PETROKIMIA GRESIK.
1.3.Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan SMK3 PT. Petrokimia
Gresik.
1.4. metode penelitian
Penelitian
dilakukan dengan mengumpulkan data-data seperti, profil perusahaan, kebijakan
K3 perusahaan, data kecelakaan kerja, prosedur SMK3 dan pengamatan di lapangan.
Setelah itu dilakukan perbandingan antara kondisi di lapangan dengan prosedur
K3 yang sudah ditetapkan perusahaan dengan menggunakan risk assessment ANZS
4360 dan kemudian perhitungan evaluasi kinerja K3 dengan menggunakan frequency
rate, severity rate dan safe-T-score. Dari hasil yang diperoleh kemudian
dibuat suatu evalusi keseluruhan mengenai penerapan prosedur operasional SMK3
pada periode tahun 2005-200.
1.5. Variabel Penelitian
Untuk menguji hipotesis yang disampaikan
sebelumnya, terdapat beberapa variabel yang terkait. Dalam penelitian ini
digunakan empat variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas
terdiri dari karakteristik struktur evaluasi penerapan prosedur operasional
system mananejem keselamatan dan kesehatan kerja, yang terdiri dari keselamatan
dan kesehatan kerja, Variabel terikat dalam penelitian ini adalah SMK3 di PT.
PETROKIMIA GRESIK.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
SMK3
merupakan standar penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
dibuat oleh kementerian Tenaga kerja RI (melalui Kepmenaker No 5Tahun 1996).
SMK3 digunakan sebagai patokan dalam menyusun suatu sistem manajemen yang
berfokus untuk mengurangi dan menekan kerugian dalam kesehatan,keselamatan dan
bahkan properti. Seperti halnya pada ISO 9000 dan 14000 SMK3 menekankan pada
pencegahan dan perbaikan sistem manajemen secara berkelanjutan. Di lingkungan
PT. Petrokimia Gresik, pelaksanaan SMK3 dilaksanakan secara terintegrasi dengan
sistem yang lain yakni SMM ISO 9001:2000, SM Halal edisi I tahun 2003, SML ISO
14001:2004, SMK3 PERMENAKER No. 5 tahun 1996 serta UU No.1 tahun 1970 dan SNI
01-4852-1998. Dengan menggunakan prinsip ini, PT. Petrokimia Gresik telah
menerapkan adanya aturan pendokumentasian segala hal termasuk hal yang Jurnal
Teknik dan Manajemen Industri Volume 6 No. 2 Desember 2011 hal. 97-105
103 menyangkut kesehatan dan keselamatan
kerja. Hasil pendokumentasian akan dianalisa lebih lanjut dengan membandingkan
adanya pelaksanaan implementasi kesehatan dan keselamatan kerja dengan prosedur
yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan hal ini sebelumnya.
Dari Tabel 1 diketahui perbandingan antara kondisi
lapangan dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak. Dari
tabel ini diketahui bahwa implementasi K3 di lapangan sudah sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan. Akan tetapi terdapat beberapa kegiatan di lapangan
yang perlu dilakukan perbaikan. Beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja yang
ada di lingkungan PT Petrokimia Gresik adalah kelalaian atau kecerobohan
karyawan, kurang kepahaman filosofi suatu alat yang akan digunakan dan
kurangnya kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Sehingga salah
satu perbaikan yang dapat dilakukan adalah peningkatan kesadaran karyawan akan
keselamatan kerja.
Selain itu untuk lebih mensukseskan kegiatan
konsultasi K3L, perusahaan harus lebih meningkatkan kesadaran dari
masing-masing individu di PT. Petrokimia Gresik agar lebih dapat mengeluarkan
aspirasinya secara lebih melalui forum konsultasi P2K3. Untuk
mengimplementasikan Sistem Manajemen Terintegrasi (SMT) dapat dilakukan dengan
membuat sistem pelaporan yang lebih baik dengan paperless. Sistem ini
dapat dilakukan dengan membuat database pelaporan kecelakaan kerja sehingga
dapat diakses oleh seluruh karyawan yang ada di PT. Petrokimia Gresik. Selain
lebih efektif dan aman, sistem pelaporan dengan cara ini lebih hemat biaya.
2.1.Prosedur analisis
Analisa
Severity Rate
Severity rate menunjukkan
besarnya tingkat keparahan kecelakaan kerja yang terjadi pada periode tertentu.
Adanya tingkat keparahan ini ditandai dengan hilangnya jam kerja dari pekerja.
Nilai severity rate diperoleh dari perkalian antara hilangnya jumlah jam
kerja dengan 1 juta jam kerja dibagi jumlah jam kerja pada periode tersebut.
Dari hasil perhitungan severity rate terhadap data kecelakaan kerja
selama lima tahun terakhir didapatkan nilai severity rate adalah 0 untuk
semua periode yang dapat dilihat dalam Tabel 2-6. Hal ini disebabkan selama
lima tahun terakhir ini tidak terdapat kecelakaan kerja yang mampu
menghilangkan jam kerja. Pada PT. Petrokimia Gresik, suatu kecelakaan dikatakan
mampu menghilangkan jam kerja jika kecelakaan tersebut menimbulkan akibat yang
serius pada orang yang bersangkutan setidaknya untuk 2 x 24 jam dan hal ini
belum pernah terjadi di PT. Petrokimia Gresik.
Analisa Safe-T-Score (STS)
Safe-T-Score
merupakan suatu analisa terhadap frekuensi kecelakaan kerja untuk mengetahui
perkembangan jumlah frekuensi kecelakaan ini dari waktu ke waktu. Nilai STS ini
diperoleh dari selisih antara frequency rate periode ini dengan periode
sebelumnya kemudian dibagi dengan frequency rate periode sebelumnya.
Dari perhitungan yang dilakukan dengan data kecelakaan kerja lima tahun
terakhir (tahun 2005–2009) diketahui bahwa setiap tahun kinerja K3 perusahaan
semakin membaik. Hal ini dapat diketahui dengan melihat Tabel 2–Tabel 6. Dari
nilai STS ≥ +2,00 pada tahun 2005 dan Tabel 2–Ta -2,00 tabel 6 bahwa nilai STS
perusahaan ≤ -2,00.
BAB III
KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Di lingkungan PT. Petrokimia Gresik,
pelaksanaan SMK3 dilaksanakan secara terintegrasi dengan baik dengan sistem
yang lain, yaitu SMM ISO 9001:2000, SM Halal edisi I tahun 2003, SML ISO
14001:2004, SMK3 PERMENAKER No. 5 tahun 1996 serta UU No.1 tahun 1970 dan SNI
01-4852-1998. Dari hasil evaluasi dengan membandingkan antara kondisi lapangan
dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan diperoleh hasil bahwa
implementasi K3 dilapangan sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
perusahaan. Akan tetapi terdapat beberapa kegiatan di lapangan yang perlu
dilakukan perbaikan. Dari perhitungan yang dilakukan dengan data kecelakaan
kerja lima tahun terakhir (tahun 2005 – 2009) didapatkan bahwa nilai frequency
rate tertinggi adalah pada tahun 2005 dan 2006 yaitu 8. Nilai ini
menunjukkan bahwa pada pada periode ini untuk setiap satu juta jam kerjanya
terdapat 8 kali jumlah kecelakaan.
Nilai
frequency rate terendah adalah 0. Nilai frequency rate 0 ini
hampir terjadi pada semua periode. Untuk severity rate terhadap data
kecelakaan kerja selama lima tahun terakhir didapatkan nilai severity rate adalah
0 untuk semua periode.Nilai STS yang diperoleh menunjukkan bahwa keadaan K3 PT.
Petrokimia Gresik semakin membaik dengan nilai STS ≤ –2,00. terdapat
perkecualian pada Mei dan Juni 2005 keadaan memburuk dengan adalah STS ≥ 2,00.
No comments:
Post a Comment