1.
Jenis Kelelahan Kerja
Kelelahan dapat
dibedakan menjadi tiga
kelompok,
yaitu berdasarkan
proses, waktu, dan penyebab terjadinya kelelahan.
a.
Berdasarkan
proses, meliputi:
1)
Kelelahan
otot (muscular fatigue)
Kelelahan otot menurut Suma’mur (2010) adalah tremor
pada otot atau perasaan nyeri yang terdapat pada otot. Hasil percobaan yang
dilakukan para peneliti pada
otot mamalia, menunjukkan kinerja
otot berkurang dengan meningkatnya ketegangan otot sehingga
stimulasi tidak lagi menghasilkan respon tertentu.
Manusiapun menunjukkan respon yang sama
dengan proses yang terjadi pada percobaan diatas. Irama kontraksi otot
akan
terjadi setelah melalui suatu
periode aktivitas secara terus
menerus.
Fenomena berkurangnya kinerja otot setelah terjadinya tekanan melalui fisik untuk suatu waktu tertentu disebut kelelahan otot secara fisiologis, dan gejala yang
ditunjukkan tidak hanya berupa
berkurangnya tekanan
fisik namun juga pada
makin rendahnya gerakan
(AM.Sugeng
Budiono, 2003).
2)
Kelelahan Umum
Pendapat Grandjean (1993) yang dikutip oleh Tarwaka, dkk (2004),
biasanya kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja,
yang sebabnya adalah pekerjaan
yang monoton,
intensitas
dan lamanya kerja fisik, keadaan
lingkungan,
sebab
mental,
status kesehatan dan
keadaan gizi.
Secara umum gejala kelelahan dapat dimulai dari yang sangat ringan sampai perasaan yang
sangat melelahkan. Kelelahan subyektif biasanya
terjadi pada akhir jam kerja, apabila beban kerja melebihi
30-40%
dari tenaga aerobik. Pengaruh-pengaruh ini seperti
berkumpul didalam
tubuh dan mengakibatkan
perasaan lelah (Suma’mur, 2010).
Menurut AM. Sugeng Budiono (2003), gejala umum kelelahan
adalah suatu perasaan letih yang luar biasa dan terasa aneh. Semua
aktivitas
menjadi terganggu
dan terhambat karena
munculnya
gejala
kelelahan
terebut. Tidak adanya gairah untuk bekerja baik secara fisik
maupun psikis, segalanya terasa
berat
dan merasa mengantuk.
b.
Berdasar waktu
terjadi kelelahan,
meliputi:
1)
Kelelahan akut, yaitu disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh
organ
tubuh secara berlebihan
dan datangnya secara tiba-tiba.
2) Kelelahan kronis merupakan kelelahan yang terjadi sepanjang hari dalam jangka waktu
yang lama dan kadang-kadang terjadi sebelum melakukan
pekerjaan, seperti perasaan “kebencian” yang bersumber dari terganggunya
emosi. Selain itu
timbulnya
keluhan psikosomatis seperti
meningkatnya ketidakstabilan jiwa, kelesuan umum, meningkatnya sejumlah penyakit fisik
seperti sakit kepala, perasaan pusing, sulit tidur, masalah pencernaan, detak jantung yang tidak normal, dan lain-lain (AM.Sugeng Budiono,
2003).
2.
Faktor yang Menyebabkan Kelelahan Kerja
Menurut eko nurmianto (2003) faktor penyebab
kelelahan
kerja berkaitan dengan:
a.
Pengorganisasian kerja yang tidak menjamin istirahat dan rekreasi, variasi
kerja dan intensitas pembebanan
fisik yang tidak
serasi
dengan pekerjaan.
b.
Faktor psikologis, misalnya
rasa tanggung jawab
dan khawatir yang berlebihan, serta konflik yang kronis/menahun.
c.
Lingkungan
kerja yang tidak
menjamin kenyamanan kerja serta tidak
menimbulkan pengaruh negatif
terhadap kesehatan pekerja.
d.
Status kesehatan (penyakit) dan
status gizi.
e.
Monotoni (pekerjaan/lingkungan kerja yang membosankan)
Menurut
Suma’mur (2010) terdapat lima kelompok
sebab
kelelahan yaitu:
a. Keadaan
monoton
b. Beban dan lamanya pekerjaan
baik fisik maupun mental
c. Keadaan
lingkungan
seperti
cuaca kerja, penerangan dan kebisingan.
d.
Keadaan kejiwaan seperti
tanggung
jawab,
kekhawatiran
atau konflik.
e. Penyakit, perasaan sakit dan
keadaan gizi.
Waters dan Bhattacharya (1996),
yang dikutip
oleh Suma’mur, (2010) berpendapat agak lain, bahwa kontraksi otot baik statis maupun dinamis
dapat meyebabkan kelelahan otot setempat. Kelelahan tersebut terjadi pada waktu ketahanan (Endurance time)
otot terlampaui. Waktu ketahanan otot tergantung pada jumlah
tenaga yang dikembangkan oleh otot sebagai suatu prosentase
tenaga maksimum yang
dapat
dicapai oleh otot. Kemudian pada saat
kebutuhan metabolisme dinamis dan aktivitas melampaui kapasitas energi yang dihasilkan
oleh tenaga kerja, maka kontraksi
otot akan terpengaruh sehingga kelelahan
seluruh badan terjadi.
3.
Gejala Kelelahan Kerja
Beberapa gejala akibat kelelahan
kerja antara lain:
a.
Menurun kesiagaan
dan
perhatian.
b.
Penurunan dan hambatan persepsi.
c.
Cara berpikir atau perbuatan
anti sosial.
d.
Tidak cocok
dengan lingkungan.
e. Depresi, kurang tenaga, dan kehilangan inisiatif.
f.
Gejala umum (sakit kepala, vertigo, gangguan fungsi paru dan jantung,
kehilangan nafsu makan, gangguan pencemaan, kecemasan, perubahan tingkah
laku, kegelisahan, dan
kesukaran tidur.
4.
Mekanisme
Kelelahan
No comments:
Post a Comment