Saturday, May 20, 2017

Pengaruh penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (k3) terhadap produktivitas tenaga kerja pembesian balok gerder pada PT. Wika beton pasuruan

TUGAS
KRITIK ILMIAH TENTANG HYGENE PERUSAHAAN
“ Pengaruh penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (k3) terhadap produktivitas tenaga kerja pembesian balok gerder pada PT. Wika beton pasuruan ”
SEMESTER IV







Oleh :
Arni Juli Magihasyani
311 13 003
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
2014/2015











KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dan dengan rahmat serta karunianya, Tugas kritikan Ilmiah ini dapat saya selesaikan sebagai tugas mata kuliah HYGENE PERUSAHAAN. Sebagai bahan pembelajaran saya dengan harapan dapat di terima dan di pahami bersama.
Tugas kritikan ilmiah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah HYGENE PERUSAHAAN. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Alhamdulillah tugas ini dapat saya selesaikan, meskipun dalam proses penyusunan ada beberapa masalah, namun dengan izin Allah SWT, hambatan itu dapat saya atasi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan dan kami terima dengan senang hati.














A. LATAR BELAKANG MASALAH

Keberhasilan perusahaan sangatlah bergantung pada efektivitas pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya, antara lain: manusia, modal (uang), bahan baku, mesin dan metode yang akhir-akhir ini lebih mengarah kepada perkembangan teknologi. Sumber daya organisasi tersebut lebih dikenal dengan lima M (5M): man, money, material, machine, dan method. Walaupun keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari efektivitas dan aktivitas dari kelima sumber tersebut, namun yang memegang peranan penting sebagai motor penggerak keberhasilan perusahaan tidak lain adalah manusia. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan yang ketat yaitu dengan meningkatkan produktivitas kerja. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan menggunakan peralatan dengan teknologi tinggi. Proses produksi dengan menggunakan teknologi tinggi dianggap lebih cepat dan efisien.
Namun disisi lain, penggunaan teknologi tinggi dapat meningkatkan resiko kecelakaan kerja, gangguan kesehatan akibat kerja, dan lain-lain. Oleh karena itu perusahaan, dalam hal ini PT. Wika Beton Pasuruan menganggap perlu untuk memberikan perlindungan terhadap para tenaga kerja agar produktivitasnya tidak menurun. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Secara logika, penerapan K3 dapat mempengaruhi produktivitas karena apabila tenaga kerja merasa aman dan nyaman dalam bekerja, mereka dapat bekerja secara maksimal sehingga produktivitas akan meningkat. Pada dasarnya penerapan program K3 pada PT. Wika Beton Pasuruan sudah sangat baik, namun belum diketahui sejauh mana pengaruh K3 ini terhadap produktivitas tenaga kerja terutama tenaga kerja pembesian, karena semua produk beton yang dihasilkan melalui tahap pembesian (pemasangan tulangan).







B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh antara program Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap produktivitas tenaga kerja ?
2. Apa strategi yang paling tepat untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja pembesian balok gerder?
                                                                                           
C. TUJUAN PENELITIAN                              
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah:
 Untuk mengetahui perbedaan produktivitas aktual terhadap produktivitas SNI 2008, pengaruh antara program Keselamatan dan Kesehatan Kerja, faktor dominan dan strategi yang paling tepat untuk meningkatkan produktivitas tenaga pembesian balok gerder.

D. VARIABEL PENELITIAN
Adapun definisi operasional variabel yang penulis rumuskan dalam penelitian ini ialah:
Variabel Independent , yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas pada penelitian ini adalah program keselamatan kerja (X1) dan program kesehatan kerja (X2). Variabel Dependent, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah Produktivitas kerja (Y). Data Sekunder adalah Data atau Sumber yang didapat dari bahan bacaan [5]. Penelitian ini data sekunder diperoleh dari perusahaan yang dapat dilihat dokumentasi perusahaan, buku-buku referensi, dan informasi lain yang berhubungan dengan penelitian.








E. LANDASAN TEORI
a. Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia bertujuan untuk mencari, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi tenaga kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Merencanakan sumber daya manusia
b. Mencari dan mendapatkan sumber daya manusia
c. Mengembangkan keahlian sumber daya manusia
d. Memanfaatkan sumber daya manusia sebaik mungkin
e. Penilaian prestasi kerja dan pemberian imbalan.
b. Keselamatan Kerja
Pada dasarnya usaha untuk memberikan perlindungan keselamatan kerja, dimana dapat dilakukan dengan 2 cara [8] yaitu:
a. Usaha preventif atau mencegah
Preventif atau mencegah berarti mengendalikan atau menghambat sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja sehingga dapat mengurangi atau tidak menimbulkan bahaya bagi para tenaga kerja. Langkah-langkah pencegahan itu dapat dibedakan, yaitu :
a. Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya)
b. Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya)
c. Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber bahaya.
d. Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safety hat and cap, gas respirator, dust respirator, dan lain-lain).
e. Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.
f. Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Usaha represif atau kuratif
Kegiatan yang bersifat kuratif berarti mengatasi kejadian atau kecelakaan yang disebabkan oleh sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja. Pada saat terjadi kecelakaan atau kejadian lainnya sangat dirasakan arti pentingnya persiapan alat dan sarana untuk mengatasinya. Selain itu kesigapan para tenaga kerja untuk mengatasi bahaya juga berperan penting untuk meminimalisir agar bahaya tersebut tidak meluas.


c. Kesehatan Kerja
Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental, dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya. Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan sekedar mengobati, merawat, atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama di bidang kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin.
d. Produktivitas
Produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Artinya perbandingan antara hasil keluaran dengan hasil yang masuk atau output:input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja. Sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai.
e. Hubungan Antara Program K3 Terhadap Produktivitas
Suatu lingkungan kerja yang aman dan sehat akan membuat pekerja menjadi produktif. Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan kerja, gangguan kesehatan akibat kerja, dan hal-hal yang berkaitan dengan stress, serta mampu meningkatkan kualitas kehidupan kerja dari pekerjanya, maka perusahaan akan mengalami peningkatan produksi dikarenakan menurunnya jumlah hari kerja yang hilang. Kesehatan dari setiap tenaga kerja perlu mendapat perhatian sehingga mereka dapat bekerja secara maksimal tanpa khawatir akan membahayakan dirinya maupun orang-orang di sekitarnya. Demi peningkatan kinerja, pekerjaan harus dilakukan dengan cara lingkungan kerja yang memenuhi syarat.

F. PROSEDUR ANALISIS
Ø  Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif, alat ukur penelitian ini berupa kuesioner.  Data yang diperoleh berupa jawaban dari karyawan terhadap pertanyaan atau butir-butir yang diajukan. Dalam penelitian ini digunakan skala likert yang berdasarkan kuesioner. penggunaan skala berkisar antara 1 sampai dengan 5, dari segi pandangan statistik, Skala dengan lima tingkatan (dari 1 sampai 5) lebih tinggi keandalannya dari skala dua tingkatan yaitu ya atau tidak. Kategori penilaian skala likert dalam penelitian ini: Sangat Setuju (SS) : 5; Setuju (S): 4; Netral (N): 3; Kurang Setuju (KS): 2; Tidak Setuju (TS): 1                        
a.         Perbandingan Produktifitas Rata-rata Tenaga Kerja Aktual dengan SNI 2008
1. Rata-rata produktivitas tenaga kerja per hari (7 jam) pada pekerjaan pembesian balok gerder pada PT. Wika Beton Pasuruan adalah sebesar 298,57 kg.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara produktivitas (5 jam) hasil pengukuran (213,26 kg) dengan SNI 2008 (143 kg). Dimana produktivitas hasil pengukuran (5 jam) lebih besar dari pada produktivitas SNI 2008 dengan selisih sebesar 70,26 kg.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas. Hal ini dibuktikan dari hasil analisa yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 21,688 lebih besar dari Ftabel= 3,32.
4. Faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas adalah keselamatan kerja, karena nilai β hitung pada variabel keselamatan kerja (0,631) lebih besar dibanding nilai βhitung pada variabel kesehatan kerja (0,214).

b.        Strategi Untuk Meningkatkan Produktifitas
Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja pembesian adalah sebagai berikut:
1. Rancangan area kerja harus memenuhi standar kesehatan seperti adanya ventilasi yang cukup, ruang kerja yang leluasa, dll.
2. Kebiasaan tenaga kerja untuk berperilaku sehat juga menunjang kesehatan tenaga kerja itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan secara rutin.
3. Pelayanan kesehatan terhadap tenaga kerja harus dimaksimalkan, sehingga apabila terjadi gangguan kesehatan, para tenaga kerja dapat memperoleh pertolongan secara cepat dan tepat.

Ø  Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian yang diinginkan adalah menjelaskan apakah ada faktor yang dominan antara variable-variabel yang ditentukan terhadap produktivitas tenaga kerja pembesian dalam pembuatan balok gerder. Konseptual tersebut dituangkan menjadi suatu penelitian dengan studi kepustakaan serta pengumpulan data yang diperlukan. Dari hasil metode tersebut akan diperoleh data untuk dilakukan pengolahan menjadi informasi untuk dianalisa dan akhirnya menjadi suatu kesimpulan yang diperlukan.
Ø  Variabel Penelitian
Variabel Independent , yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas pada penelitian ini adalah program keselamatan kerja (X1) dan program kesehatan kerja (X2). Variabel Dependent, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah Produktivitas kerja (Y).  Data Sekunder adalah Data atau Sumber yang didapat dari bahan bacaan [5]. Penelitian ini data sekunder diperoleh dari perusahaan yang dapat dilihat dokumentasi perusahaan, buku-buku referensi, dan informasi lain yang berhubungan dengan penelitian.
Ø  Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan obyek yang karakateristiknya hendak di duga sebagai populasi [2]. Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti dan dianggap mewakili keseluruhan populasi. Dalam penelitian ini adalah tenaga kerja pembesian balok gerder pada PT. Wika Beton Pasuruan.
Ø  Pengumpulan dan Sumber Data
a. Data Primer
Data Primer adalah Data yang diperoleh langsung dari lapangan termasuk laboratorium [5]. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para tenaga kerja bagian pembesian balok gerder.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah Data atau Sumber yang didapat dari bahan bacaan [5]. Penelitian ini data sekunder diperoleh dari perusahaan yang dapat dilihat dokumentasi perusahaan, buku-buku referensi, dan informasi lain yang berhubungan dengan penelitian.
Ø  Metode Pengumpulan Data
a. Kuisioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan peneliti [5]. Daftar pertanyaan (kuesioner) dalam bentuk angket dapat dijawab dengan memberikan tanda checklist pada jawaban yang diinginkan dan dibuat untuk memperoleh data-data primer yang disusun berdasarkan indikator masing-masing variabel yang dibutuhkan, sehingga sesuai dengan tujuan dari penelitian.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori, konsep-konsep, variable-variabel dari catatan, buku dan sebagainya guna mendukung dan memperkuat studi ini.
Ø  Uji Validitas dan Reliabilitas
Analisis data dimaksudkan untuk melakukan pengujian hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang diajukan, karena menggunakan skala interval dan ratio, maka sebelum melakukan pengujian harus dipenuhi persyaratan analisis terlebih dahulu, dengan asumsi bahwa data harus dipilih secara acak (random), valid (akurat), dan reliable (dapat dipercaya).
Ø  Analisa Data
a. Uji t Satu Sampel (One-Sample t Test)
Uji t Satu Sampel ini digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata (mean) populasi atau penelitian terdahulu dengan mean data sampel penelitian.
b. Analisis Regresi Berganda
Persamaan regresi berganda mengandung makna bahwa dalam suatu persamaan regresi terdapat satu variabel dependent dan lebih dari satu variabel independent [9].
c. Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.
d. Uji Parsial
Uji parsial ini digunakan untuk mengetahui pengaruh program keselamatan kerja dan kesehatan kerja dengan produktivitas kerja secara individual dan digunakan untuk menguji dominasi pengaruh variabel program kesehatan karyawan.
e. Analisis Faktor
Analisis faktor adalah suatu analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan dalam menjelaskan suatu masalah. Proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan (interrelationship) antar sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal.
G. PEMBAHASAN
Pembahasan yang dapat ditarik bahwa PT.Wika beton pasuruan menerapkan program keselamatan dan kesehatan kejra (K3) untuk memberikan perlindungan terhadap para tenaga kerja agar produktivitasnya tidak menurun. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan menggunakan peralatan dengan teknologi tinggi.Di samping itu juga PT.Wika beton pasuruan bergantung pada efektivitas pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya, antara lain: manusia, modal (uang), bahan baku, mesin dan metode yang akhir-akhir ini lebih mengarah kepada perkembangan teknologi.Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut PT.Wika beton pasuruan harus mampu bertahan dan berkompetisi.
Penerapan K3 PT.Wika beton pasuruan dapat mempengaruhi produktivitas karena apabila tenaga kerja merasa aman dan nyaman dalam bekerja, mereka dapat bekerja secara maksimal sehingga produktivitas akan meningkat. Pada dasarnya penerapan program K3 pada PT. Wika Beton Pasuruan sudah sangat baik, namun belum diketahui sejauh mana pengaruh K3 ini terhadap produktivitas tenaga kerja terutama tenaga kerja pembesian, karena semua produk beton yang dihasilkan melalui tahap pembesian (pemasangan tulangan).  
Dalam Pengaruh penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (k3) terhadap produktivitas tenaga kerja pembesian balok gerder pada PT. Wika beton pasuruan penulis menggunakan data primer dalam penelitian ini didapatkan dari kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik menggunakan perangkat lunak program bantu Statistik. Variabel yang digunakan adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai variabel bebas dan Produktivitas sebagai variabel terikat. Metode yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, uji regresi berganda, uji F, uji t, dan analisa faktor. 

H. HASIL 
Hasil dari pembahasan yang dapat ditarik yaitu bahwa pengaruh penerapan program K3 pada PT. Wika Beton Pasuruan yang sangat berpengaruh yaitu keselamatan kerja.Akan tetapi data primer yang di gunakan oleh penulis pada penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja  (K3) ini dalam kaitannya dengan materi semester 4 tentang Hygene Perusahaan belum mencapai standar.karena metode yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif, yang  alat ukur penelitiannya berupa kuesioner.Jadi jawaban yang didapatkan dari masing-masing karyawan itu berbeda.sehingga hasil yang diperoleh Untuk mengetahui perbedaan produktivitas aktual terhadap produktivitas SNI 2008, pengaruh antara program Keselamatan dan Kesehatan Kerja,pada PT. Wika Beton Pasuruan belum efisien.

I. KESIMPULAN
Ø perbedaan produktivitas aktual terhadap produktivitas SNI 2008, pengaruh antara program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Rata-rata produktivitas tenaga kerja per hari (7 jam) pada pekerjaan pembesian balok gerder pada PT. Wika Beton Pasuruan adalah sebesar 298,57 kg.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara produktivitas (5 jam) hasil pengukuran (213,26 kg) dengan SNI 2008 (143 kg). Dimana produktivitas hasil pengukuran (5 jam) lebih besar dari pada produktivitas SNI 2008 dengan selisih sebesar 70,26 kg.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas. Hal ini dibuktikan dari hasil analisa yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 21,688 lebih besar dari Ftabel= 3,32.
4. Faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas adalah keselamatan kerja, karena nilai β hitung pada variabel keselamatan kerja (0,631) lebih besar dibanding nilai βhitung pada pariabel kesehatan kerja (0,214).

Ø Strategi untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada pembesian balok gerder :

a) Dalam kaitannya dengan keselamatan kerja, yang utama adalah penggunaan mesin yang dilengkapi dengan alat pengaman, kemudian diikuti dengan pemakaian alat pelindung yang sesuai standar keamanan, dan pemeliharaan fasilitas pabrik secara rutin.
b) Dalam kaitannya dengan kesehatan kerja, yang utama adalah penciptaan ruang kerja yang sehat, kebiasaan tenaga kerja untuk berperilaku sehat, keadaan lingkungan kerja yang bersih dan memiliki ventilasi udara yang cukup, serta pelayanan kesehatan terhadap tenaga kerja harus dimaksimalkan.
Kritik Dan Saran
Kekurangan dari hasil penelitian ini yaitu :
·         Metode yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif, yang  alat ukur penelitiannya berupa kuesioner.Jadi jawaban yang didapatkan dari masing-masing karyawan itu berbeda.sehingga hasil yang diperoleh Untuk mengetahui perbedaan produktivitas aktual terhadap produktivitas SNI 2008, pengaruh antara program Keselamatan dan Kesehatan Kerja,pada PT. Wika Beton Pasuruan belum efisien.
·         Tidak menyertakan contoh akibat dari kecelakaan kerja yang terdapat di PT. Wika Beton Pasuruan.
·         PT. Wika Beton Pasuruan belum menerapkan K3 di perusahaannya,karena apabila dilihat dari penerapan strategi untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja,strategi tersebut masih dalam tahap penerapan perencanaan yang dilakukan oleh penulis.jadi penerapan K3 PT. Wika Beton Pasuruan sangat perlu ditingkatkan,untuk keselamatan tenaga kerjanya.
Kelebihan dari hasil penelitian yaitu :
·         Penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja pada PT. Wika Beton Pasuruan dilengkapi dengan usaha preventif dan kuratif untuk karyawan.
·         Dalam kaitannya dengan materi Kesehatan kerja di semester 3 Penerapan pengendalian resiko/bahaya,tercantum dalam penelitian ini.
·         Dari segi APD sudah diterapkan pada PT. Wika Beton Pasuruan,untuk meningkatkan produktivitas pekerja.
Saran
·         Agar Penerapan K3 pada PT. Wika Beton Pasuruan berjalan dengan baik untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan kesejahteraan tenaga kerja,maka kerjasama dari semua pihak sangat diperlukan.
·         Karyawan sebagai tenaga kerja harus menaati semua peraturan yang diterapkan di PT. Wika Beton Pasuruan.





  

No comments:

Post a Comment

Tampilan arsip Teratas

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau ban...

Tampilan Arsip Populer