` MANAJEMEN
RISIKO KESEHATAN DAN KESEHATAN
KERJA
(K3) PADA PROYEK PENGGUNAAN RUKO
ORLENS
FASHION MANADO
Oleh:
RABIATUN
ADAWIAH
NIM:311
13 024
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNUVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
2015
ABSTRAK
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan
dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Masalah umum mengenai K3 ini
juga terjadi pada penyelenggaraan konstruksi. Sektor jasa konstruksi adalah
salah satu sektor yang paling berisiko terhadap kecelakaan kerja. Kerugian
jiwa, material, uang dan waktu merupakan akibat-akibat yang tentu saja akan
menghambat secara langsung pelaksanaan proyek konstruksi. Keselamatan dan
kesehatan kerja bertujuan untuk menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan
kerja bagi tenaga kerja. Pada penelitian ini akan diteliti mengenai
identifikasi risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang berkaitan dengan
kegiatan proyek pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado, dan penilaian
risiko-risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang terjadi pada kegiatan
proyek pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado.
Pada penelitian ini
akan diteliti mengenai identifikasi risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
yang berkaitan dengan kegiatan proyek pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado,
dan penilaian risiko-risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang terjadi
pada kegiatan proyek pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado
Dari penelitian ini
diperoleh Kriteria kecelakaan tertinggi yaitu terjatuhnya pekerja dengan Risk
Level L (Low) sebesar 52% dan sub-kriteria kecelakaan tertinggi yaitu
pekerja terjatuh dari tangga dengan Risk Level L (Low) sebesar
52%. Untuk kriteria faktor utama penyebab kecelakaan tertinggi adalah faktor
manusia dengan Risk Level L (Low) sebesar 56% dan sub-kriteria
faktor penyebab kecelakaan tertinggi adalah tidak memakai Alat Pelindung Diri
(APD) dengan Risk Level L (Low) sebesar 56%.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Suatu pekerjaan proyek konstruksi tentunya
ingin diselesaikan dengan tepat waktu, namun terkadang aktivitas pekerjaan
suatu proyek dapat terganggu dengan berbagai hal, sehingga mengalami
ketelambatan waktu penyelesaian. Salah satu penyebab terganggunya atau
terhentinya pekerjaan proyek adalah kecelakaan yang mungkin terjadi pada suatu
proyek konstruksi. Untuk itu, sistem manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) diwajibkan untuk diterapkan pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi
karena ini juga merupakan bagian dari perencanaan dan pengendalian proyek.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal
yang penting bagi perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak
hanya merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Terdapat beberapa pengertian tentang keselamatan dan kesehatan
kerja yang didefinisikan oleh beberapa ahli, dan pada dasarnya definisi
tersebut mengarah pada interaksi pekerja dengan mesin atau peralatan yang
digunakan, interaksi pekerja dengan lingkungan kerja, dan interaksi pekerja
dengan mesin dan lingkungan kerja.
Tujuan dan sasaran
manajemen risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah terciptanya sistem
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja yang mengakibatkan segala
pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari
penelitian ini adalah:
1.
Mengidentifikasi risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada pekerjaan.
2. Memberikan
penilaian atas risiko-risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang terjadi
pada proyek pembangunan Ruko.
3. Memberikan penangan/solusi dari
risiko – risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tersebut.
LANDASAN TEORI
Manajemen Risiko
Istilah “risiko” (risk) memiliki
banyak definisi. Tetapi pengertian secara ilmiah sampai saat ini ini masih
tetap beragam. Menurut kamus bahasa Indonesia versi online dalam buku
Manajemen Risiko Bisnis (Tony Pramana, 2011), risiko adalah “akibat yang kurang
menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuat atau tindakan”.
Dengan kala lain, risiko merupakan kemungkinan situasi atau keadaan yang dapat
mengancam pencapaian tujuan serta sasaran sebuah organisasi atau individu.
(Pramana, 2011) Secara ilmiah risiko didefinisikan sebagai kombinasi
fungsi dari frekuensi kejadian, probabilitas dan konsekuensi dari bahaya risiko
yang terjadi. Risiko = f (frekuensi kejadian, probabilitas,
Frekuensi risiko
dengan tingkat pengulangan yang tinggi akan memperbesar probabilitas atau
kemungkinan kejadiannya. Frekuensi kejadian boleh tidak dipakai seperti
perumusan di atas, karena itu risiko dapat dituliskan sebagai fungsi dari
probabilitas dan konsekuensi saja, dengan asumsi frekuensi telah termasuk dalam
probabilitas. Nilai probabilitas adalah nilai dari kemungkinan risiko akan
terjadi berdasarkan pengalaman–pengalaman yang sudah ada, berdasarkan nilai
kualitas dan kuantitasnya. Jika tidak memiliki cukup pengalaman dalam
menentukan probabilitas risiko, maka probabilitas risiko harus dilakukan dengan
hati–hati serta dengan langkah sistematis agar nilainya tidak banyak
menyimpang. Nilai konsekuensi dapat diasumsikan dalam bentuk kompensasi biaya
yang harus ditanggung atau dapat berupa tindakan penanggulangan dangan cara
lain dengan biaya yang lebih rendah. Sedangkan pengertian Manajemen adalah
suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,
pengukuran dan tindak lanjut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
menggunakan sumber daya yang ada. Jadi, pengertian manajemen risiko adalah
suatu upaya penerapan kebijakan peraturan dan upaya-upaya praktis manajemen
secara sistematis dalam menganalisa pemakaian dan pengontrolan risiko untuk
melindungi pekerja
Analisa dan Penilaian Risiko
Peluang
(Probability) Yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/kerugian ketika
terpapar dengan suatu bahaya. Contohnya:
Peluang orang
jatuh karena melewati jalan licin
Peluang untuk
tertusuk jarum
Peluang
tersengat listrik
Peluang supir menabrak
Akibat
(Consequences) Yaitu tingkat keparahan/kerugian yang mungkin terjadi dari suatu
kecelakaan/loss akibat bahaya yang ada. Hal ini bisa terkait dengan manusia,
properti, lingkungan, dll. Contohmya:
Fatality atau
kematian
Cacat
Perawatan medis
P3k
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini
dilakukan dengan mengadakan observasi langsung ke lokasi proyek konstruksi,
yaitu proyek pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado. Pengambilan data dilakukan
dengan proses wawancara pada pihak kontraktor, dan pengisian kuesioner
Identifikasi Kecelakaan Kerja dan Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja pada Proyek
Kontstruksi. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data tenaga
kerja, RAB, network planning, jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan gambar
proyek. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
berupa sejumlah pernyataan yang harus ditanggapi oleh pekerja sebagai
responden. Data yang telah dikumpulkan, diolah dan dianalisa secara deskriptif
dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik persentase.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang
diperoleh pada penelitian ini adalah dengan cara survei terhadap responden yang
sesuai dengan data yang di perlukan. Pengumpulan data dilakukan melalui
penyebaran kuesioner yang menjadi instrumen dalam penelitian ini. Kuesioner
dijalankan untuk diisi oleh para tenaga kerja yang bekerja di proyek. Proyek
konstruksi yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah proyek pembangunan
Ruko Orlens Fashion Manado. Kuesioner yang terisi adalah sebanyak 25 eksemplar.
Data yang diperoleh dari kuesioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko
dari pekerjaan–pekerjaan yang dilakukan di ketinggian dan mendapat-kan kriteria
dan sub-kriteria terpilih berdasarkan level risk yaitu level yang
memiliki risiko terjadinya kecelakaan.
Data Responden
Pengisian
kuesioner yang dilakukan oleh 25 responden dengan kategori usia responden,
jabatan/bagian responden pada proyek yang semntara dikerjakan, lama pengalaman
responden bekerja pada bidang konstruksi serta latar belakang pendidikan
responden. Adapun data–data 25 responden tersebut adalah sebagai berikut:
1.umur
2.tingkat
pendidikan
3.pengalaman kerja
4.status tenaga kerja
Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan analisa
dalam penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari
perkalian frekuensi risiko dan dampak risiko maka diperoleh Kriteria kecelakaan
kerja tertinggi yaitu terjatuh-nya pekerja dengan Risk Level L (Low) sebesar
52 % dan sub kriteria kecelakaa kerja tertinggi yaitu pekerja terjatuh dari
tangga dengan Risk Level L (Low) sebesar 52%.
2. Dari perkalian frekuensi risiko
dan dampak risiko juga diperoleh kriteria faktor penyebab kecelakaan kerja
tertinggi adalah faktor manusia dengan Risk Level L (Low) sebesar
56% dan subkriteria faktor penyebab kecelakaan
tertinggi adalah
tidak memakai APD dengan Risk Level L (Low) sebesar 56%.
3. Berdasarkan analisa lapangan dan
studi literatur, diperoleh alternatif pengen-dalian risiko yang dapat dilakukan
pada risiko terjatuhnya pekerja, pengendalian risikonya adalah inspeksi K3
harian untuk pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, memperketat
pengawasan manajemen terhadap pekerja yang tidak memakai alat pelindung diri,
menyedia-kan dan melengkapi rambu–rambu keselamatan di proyek konstruksi jika
tidak ada atau tidak lengkap.
Saran
Pihak
perusahaan/Kontraktor sudah seharusnya menerapkan manajemen risiko K3
(Kesehatan dan keselamatan kerja) dengan sebaik–baiknya untuk mengurangi
kecelakaan kerja yang terjadi di proyek.
DAFTAR PUSTAKA
Balandatu, Kini,
2000. “Identifikasi Kecelakaan Kerja Proyek Konstruksi dan Analisis Biaya
Kecelakaan Kerja Proyek Konstruksi di Sulut”, Skripsi, Fakultas Teknik
Unsrat, Manado.
Darmawi, Hermawan, 2010. Manajemen
Risiko, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Husen, Abrar, 2011. Manajemen
Proyek, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Pramana, Tony,
2011. Manajemen Risiko Bisnis, Penerbit Sinar Ilmu, Jakarta.
KRITIKAN
JURNAL
Latar
Belakang
Walaupun
dijelaskan pada bagian pembahasaan,tetapi pada bagian abstark ,tidak dijelaskan
secara ringkas apa peran masyarakat didalam pembuatan ruko, penulis hanya
mengatakan Risk Level L ,seharusnya peneliti memberikan gambaran tentang
ringkas sehingga pembaca jauh lebih tertarik untuk membacanya.
Terlepas dari
abstrak latar belakang penulisa ini kata-kata yang ditulis kurang tepat atau
terlalu singkat sehingga kurang menarik bagi pembaca.
Tujuan
Peneliti
telah menuliskan secara jelas ,yakni untuk mengantisipasi kecelakaan pada
proyek ruko
Metodologi
Penelitian
Peneliti
telah menggunakan system observasi langsung ke lapangan pengambilan data dan wawan cara pd pihak
.pendekatan tidak ditulis dilatar belakang .sehingga penulisan kurang takurat.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian cukup
menjelaskan tujuan dari penelitian, yakni untuk menjelaskan dampak kecelakaan
tertinggi yaitu jatuhnya pekerja Risk Level L (LOW).sebesar 52 % dan sub
kreteria kecelakaan kerja .hanya saja perlu ditambahkan peran apa saja yang
dijalan kan untuk mengatasi kecelakaan keraja.
Penulis telah menjelaskan secara rinci implikasi dari terhadap praktik dan kebijakan kecelakaan kerja, seperti dampak kecelakaan kerja.untuk
menangani berbagai masalah didalam kesehatan kerja ,didalam prakteknya harus
didasarkan dengan menejmen kasus .
Daftar Fustaka
Sudah ditulis bedasarkan kaidah
yang di tetapkan
No comments:
Post a Comment