TUGAS HYGIENE PERUSAHAAN
KEBISINGAN DAN TEKANAN PANAS DENGAN
KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN DRILLING PERTAMINA EP JAMBI
DISUSUN OLEH :
UMMU
NURUL AWALIYAH
311.12.033
UNIVERSITAS
NUSA TENGGARA BARAT
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN AJARAN
2015-2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat ALLAH SWT karena dengan rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas hygiene perusahaan yang berjudul “Kebisingan Dan
Tekanan Panas Dengan Perasaan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Drilling
Pertamina Ep Jambi ”
dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
salah satu metode pembelajaran bagi Mahasiswa/i (Universitas Nusa Tenggara
Barat ) dalam memenuhi tugas Mata Kuliah Hygiene Perushaan . Ucapan terimakasih
tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Mataram, 5 Mei
2015
Penulis
Abstract
Pengaruh kebisingan berkaitan dengan faktor-faktor
psikologis dan emosional. Adapun dampak yang ditimbulkan dari kebisingan
gangguan emosional, gangguan tidur serta gangguan komunikasi. Dari hasil
pengukuran dibagian Drilling diperoleh intensitas kebisingan 90,87 dB sampai
93,67 dB dengan rata-rata paparan 12 jam/hari dan tekanan panas dilapangan
antara 30,31ºC sampai 31,81ºC, Kebisingan dan Tekanan panas yang tinggi akan
menjadi suatu beban tambahan bagi tenaga kerja, bila dikombinasikan dengan beban
fisik, maka beban yang diterima tenaga kerja dapat menjadi sedemikian besarnya
sehingga dapat menimbulkan kelelahan pada tenaga kerja. Rata-rata kebisingan
diantara 90,87 dB sampai dengan 93,67 dB. Hasil uji statistik korelasi dan
regresi membuktikan nilai p = 0,041 hal ini membuktikan ada hubungan yang
bermakna antara kebisingan dengan perasaan kelelahan kerja, rata-rata tekanan
panas diantara 30,31 ºC sampai dengan 31,81 ºC. Hasil uji statistik korelasi
dan regresi membuktikan nilai p = 0,045 hasil ini membuktikan ada hubungan yang
bermakna antara tekanan panas dengan perasaan kelelahan kerja tenaga kerja di
Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi. Pengendalian dapat dilakukan
dengan menyediakan tempat istirahat dengn lingkungan fisik yang kondusif
tersedianya air minum dengan kandungan NaCL sebagai pengganti cairan tubuh yang
hilang serta menggunakan pakaian dari bahan yang mudah menyerap keringat
Key words: Kebisingan, Panas dan Perasaan kelelahan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kesehatan
kerja merupakan kegiatan yang dilakukan guna memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan
masyarakat lingkungan perusahan. Pengaruh kebisingan berkaitan dengan faktor-faktor
psikologis dan emosional. Adapun dampak yang ditimbulkan dari kebisingan yang
tidak memenuhi syarat kehilangan fungsi pendengaran dan dampak fisiologis,
sedangkan dampak psikologis yang meliputi : gangguan emosional, gangguan tidur
dan istirahat serta gangguan komunikasi.
Pada
saat wawancara diperoleh keluhan dari tenaga kerja seperti susah
berbicara(gangguan komunikasi), gugup menghadapi masalah, kurang konsentrasi,
tidak punya perhatian, kurang konsentrasi, kurang percaya diri, kurang tekun,
pendengaran terganggu, pegal-pegal seluruh tubuh dan sakit pinggang.
Hasil
pengukuran dibagian Drilling Pertamina UBEP Jambi diperoleh intensitas
kebisingan 90,87 dB sampai 93,67 dB dengan rata-rata paparan 12 jam/hari dan
tekanan panas dilapangan antara 30,31ºC sampai 31,81ºC, bila dibandingkan
dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Kep-51/MEN/1999 melebihi nilai ambang
batas faktor-faktor fisik ditempat kerja.
Ruang
lingkup dalam penelitian ini adalah tingginya intensitas kebisingan dan tekanan
panas yang melebihi NAB yang mempengaruhi perasaan kelelahan tenaga kerja yang
bekerja di Bagian Drilling Pengeboran Penelitian ini dilakukan bulan Agustus
tahun 2008.
B.
Rumusan
masalah
“ adakah hubungan kebisingan dan tekanan panas dengan
perasaan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian drilling Pertamina Ep Jambi
?”
C.
Tujuan
Penelitian
1. Tujuan umun
Untuk mengetahui hubungan kebisingan dan tekanan panas
dengan perasaan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian drilling Pertamina Ep
Jambi
2. Tujuan khusus
·
Mengetahui
tingkat kebisingan pada tenaga kerja bagian drilling Pertamina Ep Jambi
·
Mengetahui
tingkat tekana panas pada tenaga kerja bagian drilling Pertamina Ep Jambi
·
Mengetahui
hubungan kebisingan dengan kelelahan kerja pada bagian drilling Pertamina Ep
Jambi
·
Mengetahui
hubungan tekanan panas dengan kelelahan kerja pada bagiab drilling Pertamina Ep
Jambi
D.
Manfaat
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan K3 terutama tentang kebisingan dan tekanan panas dengan
kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian drilling Pertamina Ep Jambi
2. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang telah
diterima selama kuliah.
3. Meambah referensi pengetahuan tentang kebisingan dan
tekanan panas dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian drilling
Pertamina Ep Jambi.
E.
Metode
Penelitian
1. Jenis Penalitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif
dengan metode pendekatan secara Cross Sectional.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kenali Asam Kota Jambi
3. Subyek Penelitian
·
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua tenaga kerja
yang bekerja dibangian drilling pengeboran berjumlah 45 orang pekerja
·
Sampel
Penelitian
sample (total sampling) sebanyak 30 orang dengan kriteria
inklusi pada tenaga kerja yang berumur 20 tahun, tenaga kerja yang mempunyai
masa kerja kategori baru (< 3 tahun ).
F.
Variabel
Penelitian
1. Variabel bebas / independen
Dalam penelitian ini adalah kebisingan dan tekana panas
2. Variabel terikat / dependen
Dalam penelitian ini adalah kelelahan pada tenaga kerja
3. Variabel pengganggu
Dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, lama
kerja.
BAB
II
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1.
UMUR TENAGA KERJA
Tabel 1
Distribusi Responden Menurut Umur Tenaga Kerja Di Bagian
Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi Tahun 2008.
NO
|
UMUR (TAHUN)
|
JUMLAH
|
%
|
1
|
21-25
|
2
|
6,67
|
2
|
26-30
|
3
|
10
|
3
|
31-35
|
15
|
50
|
4
|
36-40
|
6
|
20
|
5
|
41-45
|
2
|
6,67
|
6
|
46-50
|
1
|
3,3
|
7
|
51-55
|
1
|
3,3
|
|
JUMLAH
|
30
|
100
|
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa untuk umur
tenaga kerja yang terbanyak yaitu pada umur 31 - 35 ( 50 % ), dan jumlah umur
yang sedikit yaitu pada umur 46 – 50. 51 – 55 tahun sebanyak 1 orang ( 3,3 % ).
2.
MASA KERJA
Tabel 2
Distribusi Responden Menurut Masa Kerja Tenaga Kerja Di
Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi Tahun 2008
NO
|
KATAGORI
|
JUMLAH
|
%
|
1
|
21-25
|
15
|
50
|
2
|
26-30
|
15
|
50
|
|
JUMLAH
|
30
|
100
|
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tenaga kerja
yang kategori masa kerjanya lama sebanyak 15 orang (50 %) sedangkan tenaga
kerja yang kategori masa kerjanya baru sebanyak 15 orang (50 %).
3.
HASIL PENGUKURAN KEBISINGAN
Tabel 4
Persentase Intensitas Kebisingan Pada Tenaga Kerja Di
Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi Tahun 2008.
NO
|
KATEGORI
|
FREKUENSI
|
PRESENTASI (%)
|
1
2
|
< 85 dB
>85 dB
|
0
30
|
0
100
|
|
JUMLAH
|
30
|
100
|
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tenaga kerja yang
bekerja dengan paparan intensitas kebisingan > 85 dB sebanyak 30 orang
(100%) dan tidak ada tenaga kerja yang bekerja dengan paparan intensitas
kebisingan < 85 dB.
4.
HASIL PENGUKURAN TEKANA PANAS
Tabel 6
Persentase Intensitas Tekanan Panas Pada Tenaga Kerja Di
Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi Tahun 2008.
NO
|
KATEGORI
|
FREKUENSI
|
PRESENTASI (%)
|
1
2
|
< 28 Db
>28 dB
|
3
27
|
10
90
|
|
JUMLAH
|
30
|
100
|
Dari
tabel diatas dapat dilihat bahwa tenaga kerja yang bekerja dengan paparan
intensitas tekanan panas > 28 ºC sebanyak 27 orang (90%) dan tenaga kerja
yang bekerja dengan paparan intensitas tekanan panas < 28 ºC sebanyak 3
orang (10%).
5.
HASIL PERBANDINGAN KEBISINGAN SIANG DAN MALAM HARI
Tabel 7
Persentase Perbandingan Intensitas Kebisingan Siang dan
Malam Hari Pada Tenaga Kerja Di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam
Jambi Tahun 2008.
KEBISINGAN
|
MIN - MAK
|
95 % CI
|
FREKUENSI
|
SIANG HARI
MALAM HARI
|
86,4 – 90,6
92,8 – 98,8
|
88,17 – 89,58
94,81 – 96,88
|
15
15
|
JUMLAH
|
30
|
Berdasarkan
tabel diatas didapat perbandingan antara kebisingan malam hari dan kebisingan
siang hari dimana rata-rata kebisingan malam hari dengan paparan 12 jam adalah
88,17 dB - 89,58 sebanyak 15 orang tenaga kerja sedangkan ratarata kebisingan
siang hari dengan paparan 12 jam adalah 94,81 Db - 96,88 dB sebanyak 15 orang
tenaga kerja. Hal ini disebabkan karena pada siang hari mesin produksi
mengeluarkan gas tinggi selain itu suara bising dari lalu lintas kendaraan
disekitar tempat kerja.
6.
HASIL PERBANGDINGAN TEKANAN PANAS SIANG DAN MALAM HARI
Tabel 8
Persentase Perbandingan Intensitas Tekanan Panas Siang
dan Malam Hari Pada Tenaga Kerja Di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam
Jambi Tahun 2008.
TEKANAN PANAS
|
MIN - MAK
|
95 % CI
|
FREKUENSI
|
SIANG HARI
MALAM HARI
|
27,2 – 31,4
31,4 – 33,8
|
28,66 – 30,03
32,35 – 33,20
|
15
15
|
JUMLAH
|
30
|
Berdasarkan tabel diatas didapat perbandingan antara
tekanan panas malam hari dan tekanan panas siang hari dimana rata-rata tekanan
panas malam hari dengan paparan 12 jam adalah 28,66ºC sampai dengan 30,03ºC
sebanyak 12 orang tenaga kerja yang terpapar diatas 28ºC dan 3 orang tenaga
kerja yang terpapar dibawah 28ºC sedangkan rata-rata tekanan panas siang hari
dengan paparan 12 jam adalah 32,35 ºC sampai dengan 33,20ºC sebanyak 15 orang
tenaga kerja.
7.
KELELAHAN KERJA
Tabel 9
Persentase Perasaan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Di
Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Tahun 2008
NO
|
KATEGORI
|
TENAGA KERJA DIBANGAIN DRILLING
|
|
FREKUENSI
|
%
|
||
1
2
|
LELAH
TIDAK LELAH
|
16
14
|
53,3
46,7
|
|
JUMLAH
|
30
|
100
|
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tenaga
kerja yang mengalami kelelahan sebanyak 16 orang (53,3 %) dan tenaga kerja yang
tidak mengalami kelelahan sebanyak 14 orang (48,7 %).
8.
UJI HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA
Tabel 10
Uji Hubungan Kebisingan Dengan Perasaan Kelelahan Kerja
Pada Tenaga Kerja Di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi Tahun
2008.
VARIABEL
|
r
|
R SQUARE
|
PERSAMAAN GARIS
|
P VALUE
|
KEBISINGAN
|
0,376
|
0,141
|
KELELAHAN = 87,377 + 0,099 KEBISINGAN
|
0,041
|
Hasil uji statistik didapatkan p value (0,041) < alpha
(0,05) maka Ho ditolak, dengan kata lain ada hubungan yang signifikan antara
kebisingan dengan perasaan kelelahan kerja pada tenaga kerja. Adanya hubungan
kebisingan dengan perasaan kelelahan kerja yang dialami tenaga kerja berada
dilingkungan kerja tersebut, ini dimungkinkan karena kondisi lingkungan kerja
dan sumber kebisingan yaitu mesin tidak menggunakan alat atau bahan yang bisa meredam
suara bising serta kondisi mesin sudah cukup tua seperti gigi penarik , gas,
jarak tenaga kerja dengan mesin sangat dekat, waktu bekerja yang tidak sesuai,
tenaga kerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Kebisingan yang tinggi dapat menyebabkan gangguan
terhadap tenaga kerja salah satunya yaitu gangguan fisiologis dan gangguan
psikologis mengakibatkan kelelahan pada tenaga kerja selain itu juga dapat
menyebabkan gangguan komunikasi dan gangguan pendengaran pada alat pendengaran.
9.
UJI HUBUBGAN TEKANA PANAS DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA
Tabel .10
Uji Hubungan Tekanan Panas Dengan Perasaan Kelelahan
Kerja Pada Tenaga Kerja Di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi
Tahun 2008.
VARIABEL
|
r
|
R SQUARE
|
PERSAMAAN GARIS
|
P VALUE
|
KEBISINGAN
|
0,369
|
0,136
|
KELELAHAN = 33,638 – 0,052 KEBISINGAN
|
0,045
|
Hasil uji statistik didapatkan p value (0,045) < alpha
(0,05) maka Ho ditolak, dengan kata lain ada hubungan yang signifikan antara
tekanan panas dengan perasaan kelelahan kerja pada tenaga kerja. Adanya
hubungan antara tekanan panas dengan perasaan kelelahan kerja yang dialami
tenaga kerja yang berada ditempat kerja tersebut, hal ini disebabkan oleh panas
yang ada didalam sumur produksi mengandung minyak, air dan gas yang sangat
panas menguap keatas sehingga tenaga kerja yang bekerja disekitar sumur
produksi mengalami kepanasan, penyediaan air minum bagi tenaga kerja yang tidak
memadai serta jarak yang relatif jauh dari tempat tenaga kerja melakukan
pekerjaannya.
Lingkungan kerja yang ada disekitar tempat kerja tersebut
sangat mempengaruhi tingginya intensitas tekanan panas, hal ini disebabkan
selain sumber panas dari sumur produksi yang mengandung gas, minyak dan gas
juga berasal dari sinar matahari yang sangat cepat membuat konsentrasi tenaga
kerja berkurang dan menguras tenaga sehingga memacu timbulnya perasaan
kelelahan.
BAB
III
KRITIK
ILMIAH
1.
Tidak
adanya APD yang memadai dan sesuai dengan standar
2.
Bagi
perkerja yang terpapar kebisingan seharusnya menggunakan APD seperti Ear Plug
untuk menutupi telinga agar tidak menimbulkan penyakit akibat kerja.
3.
Tenaga
kerja yang terpapar bising harusnya ada pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja
dan sesudah bekerja mengingat besarnya resiko yang akan dialami oleh pekerja.
4.
Waktu
pekerja yang terpapar kebisingan sebaiknya tidak terlalu lama dengan memberikan
waktu istrahat bagi pekerja dan adanya shif / pergantian tenaga kerja yang satu
dengan yang lainnya.
5.
Untuk
pekerja yang terpapar panas harusnya diberikan APD seperti baju yang dapat
memberikan rasa sejuk bagi pekerjanya.
6.
Tidak
hanya kebisingan saja tetapi bagi para pekerja yang terpapar langsung panas
harus ada pemeriksaan kesehatannya.
7.
Sebelum
melalukan pekerjaan, pekerja harus diberikan pelindung kulit seperti Sun Blok
agar kulit pekerja tidak terbakar.
8.
Status
gizi bagi pekerja harus diperhatikan oleh perusahaan tersebut karena waktu
kerja yang lama dan resiko yang dihadapi oleh pekerja sngat berbahaya sehingga
dapat menyebabkan ketulian, kelelahan, stres akibat beban kerja, dll.
BAB IV
PENUTUP
1.
SIMPULAN
a.
Hasil
pengukuran didapatkan intensitas kebisingan pada setiap tenaga kerja di Bagian
Drilling adalah 100% diatas NAB.
b.
Hasil pengukuran didapatkan tekanan panas pada
setiap tenaga kerja di Bagian Drilling adalah 90% diatas NAB.
c.
Kebisingan
dalam uji korelasi dan regresi mempunyai nilai r = 0,376 yang berarti mempunyai
ikatan sedang terbukti ada hubungan yang signifikan jadi merupakan salah satu
faktor terjadinya perasaan kelelahan kerja yang dirasakan oleh tenaga kerja di
Bagian Drilling .
d.
Tekanan
panas dalam uji korelasi dan regresi mempunyai nilai r = 0,369 yang berarti
mempunyai ikatan sedang terbukti ada hubungan yang signifikan jadi merupakan
salah satu faktor terjadinya perasaan kelelahan kerja yang dirasakan oleh
tenaga kerja di Bagian Drilling.
2.
SARAN
·
Penyediaan
APD bagi tenaga kerja seperti ear muff, ear plug dan pakaian khusus yang
berwarna cerah menyerap keringat.
·
Mengatur
kembali sistem jam kerja waktu kerja dan istiraha
·
Melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin seminggu sekali
No comments:
Post a Comment