Saturday, May 20, 2017

KEBISINGAN DAN TEKANAN PANAS DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN DRILLING PERTAMINA EP JAMBI

TUGAS HYGIENE PERUSAHAAN
KEBISINGAN DAN TEKANAN PANAS DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN DRILLING PERTAMINA EP JAMBI







DISUSUN OLEH :
UMMU NURUL AWALIYAH
311.12.033


UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN AJARAN 2015-2016





KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT karena dengan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas hygiene perusahaan yang berjudul “Kebisingan Dan Tekanan Panas Dengan Perasaan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Drilling Pertamina Ep Jambi ” dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu metode pembelajaran bagi Mahasiswa/i (Universitas Nusa Tenggara Barat ) dalam memenuhi tugas Mata Kuliah Hygiene Perushaan . Ucapan terimakasih tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

Mataram, 5 Mei 2015


Penulis
















Abstract
Pengaruh kebisingan berkaitan dengan faktor-faktor psikologis dan emosional. Adapun dampak yang ditimbulkan dari kebisingan gangguan emosional, gangguan tidur serta gangguan komunikasi. Dari hasil pengukuran dibagian Drilling diperoleh intensitas kebisingan 90,87 dB sampai 93,67 dB dengan rata-rata paparan 12 jam/hari dan tekanan panas dilapangan antara 30,31ºC sampai 31,81ºC, Kebisingan dan Tekanan panas yang tinggi akan menjadi suatu beban tambahan bagi tenaga kerja, bila dikombinasikan dengan beban fisik, maka beban yang diterima tenaga kerja dapat menjadi sedemikian besarnya sehingga dapat menimbulkan kelelahan pada tenaga kerja. Rata-rata kebisingan diantara 90,87 dB sampai dengan 93,67 dB. Hasil uji statistik korelasi dan regresi membuktikan nilai p = 0,041 hal ini membuktikan ada hubungan yang bermakna antara kebisingan dengan perasaan kelelahan kerja, rata-rata tekanan panas diantara 30,31 ºC sampai dengan 31,81 ºC. Hasil uji statistik korelasi dan regresi membuktikan nilai p = 0,045 hasil ini membuktikan ada hubungan yang bermakna antara tekanan panas dengan perasaan kelelahan kerja tenaga kerja di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi. Pengendalian dapat dilakukan dengan menyediakan tempat istirahat dengn lingkungan fisik yang kondusif tersedianya air minum dengan kandungan NaCL sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang serta menggunakan pakaian dari bahan yang mudah menyerap keringat
Key words: Kebisingan, Panas dan Perasaan kelelahan

















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kesehatan kerja merupakan kegiatan yang dilakukan guna memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahan. Pengaruh kebisingan berkaitan dengan faktor-faktor psikologis dan emosional. Adapun dampak yang ditimbulkan dari kebisingan yang tidak memenuhi syarat kehilangan fungsi pendengaran dan dampak fisiologis, sedangkan dampak psikologis yang meliputi : gangguan emosional, gangguan tidur dan istirahat serta gangguan komunikasi.
Pada saat wawancara diperoleh keluhan dari tenaga kerja seperti susah berbicara(gangguan komunikasi), gugup menghadapi masalah, kurang konsentrasi, tidak punya perhatian, kurang konsentrasi, kurang percaya diri, kurang tekun, pendengaran terganggu, pegal-pegal seluruh tubuh dan sakit pinggang.
Hasil pengukuran dibagian Drilling Pertamina UBEP Jambi diperoleh intensitas kebisingan 90,87 dB sampai 93,67 dB dengan rata-rata paparan 12 jam/hari dan tekanan panas dilapangan antara 30,31ºC sampai 31,81ºC, bila dibandingkan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Kep-51/MEN/1999 melebihi nilai ambang batas faktor-faktor fisik ditempat kerja.
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah tingginya intensitas kebisingan dan tekanan panas yang melebihi NAB yang mempengaruhi perasaan kelelahan tenaga kerja yang bekerja di Bagian Drilling Pengeboran Penelitian ini dilakukan bulan Agustus tahun 2008.

B.     Rumusan masalah
“ adakah hubungan kebisingan dan tekanan panas dengan perasaan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian drilling Pertamina Ep Jambi ?”

C.     Tujuan Penelitian
1.      Tujuan umun
Untuk mengetahui hubungan kebisingan dan tekanan panas dengan perasaan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian drilling Pertamina Ep Jambi
2.      Tujuan khusus
·         Mengetahui tingkat kebisingan pada tenaga kerja bagian drilling Pertamina Ep Jambi
·         Mengetahui tingkat tekana panas pada tenaga kerja bagian drilling Pertamina Ep Jambi
·         Mengetahui hubungan kebisingan dengan kelelahan kerja pada bagian drilling Pertamina Ep Jambi
·         Mengetahui hubungan tekanan panas dengan kelelahan kerja pada bagiab drilling Pertamina Ep Jambi

D.    Manfaat
1.      Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan K3 terutama tentang kebisingan dan tekanan panas dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian drilling Pertamina Ep Jambi
2.      Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama kuliah.
3.      Meambah referensi pengetahuan tentang kebisingan dan tekanan panas dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian drilling Pertamina Ep Jambi.

E.     Metode Penelitian
1.      Jenis Penalitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan metode pendekatan secara Cross Sectional.
2.      Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kenali Asam Kota Jambi
3.      Subyek Penelitian
·         Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua tenaga kerja yang bekerja dibangian drilling pengeboran berjumlah 45 orang pekerja
·         Sampel Penelitian
sample (total sampling) sebanyak 30 orang dengan kriteria inklusi pada tenaga kerja yang berumur 20 tahun, tenaga kerja yang mempunyai masa kerja kategori baru (< 3 tahun ).
F.      Variabel Penelitian
1.      Variabel bebas / independen
Dalam penelitian ini adalah kebisingan dan tekana panas
2.      Variabel terikat / dependen
Dalam penelitian ini adalah kelelahan pada tenaga kerja
3.      Variabel pengganggu
Dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, lama kerja.































BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.         UMUR TENAGA KERJA
Tabel 1
Distribusi Responden Menurut Umur Tenaga Kerja Di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi Tahun 2008.
NO
UMUR (TAHUN)
JUMLAH
%
1
21-25
2
6,67
2
26-30
3
10
3
31-35
15
50
4
36-40
6
20
5
41-45
2
6,67
6
46-50
1
3,3
7
51-55
1
3,3

JUMLAH
30
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa untuk umur tenaga kerja yang terbanyak yaitu pada umur 31 - 35 ( 50 % ), dan jumlah umur yang sedikit yaitu pada umur 46 – 50. 51 – 55 tahun sebanyak 1 orang ( 3,3 % ).

2.         MASA KERJA
Tabel 2
Distribusi Responden Menurut Masa Kerja Tenaga Kerja Di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi Tahun 2008

NO
KATAGORI
JUMLAH
%
1
21-25
15
50
2
26-30
15
50

JUMLAH
30
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tenaga kerja yang kategori masa kerjanya lama sebanyak 15 orang (50 %) sedangkan tenaga kerja yang kategori masa kerjanya baru sebanyak 15 orang (50 %).

3.         HASIL PENGUKURAN KEBISINGAN
 Tabel 4
Persentase Intensitas Kebisingan Pada Tenaga Kerja Di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi Tahun 2008.

NO
KATEGORI
FREKUENSI
PRESENTASI (%)
1
2
< 85 dB
>85 dB
0
30
0
100

JUMLAH
30
100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tenaga kerja yang bekerja dengan paparan intensitas kebisingan > 85 dB sebanyak 30 orang (100%) dan tidak ada tenaga kerja yang bekerja dengan paparan intensitas kebisingan < 85 dB.

4.         HASIL PENGUKURAN TEKANA PANAS
Tabel 6
Persentase Intensitas Tekanan Panas Pada Tenaga Kerja Di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi Tahun 2008.

NO
KATEGORI
FREKUENSI
PRESENTASI (%)
1
2
< 28 Db
>28 dB
3
27
10
90

JUMLAH
30
100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tenaga kerja yang bekerja dengan paparan intensitas tekanan panas > 28 ºC sebanyak 27 orang (90%) dan tenaga kerja yang bekerja dengan paparan intensitas tekanan panas < 28 ºC sebanyak 3 orang (10%).

5.         HASIL PERBANDINGAN KEBISINGAN SIANG DAN MALAM HARI
Tabel 7
Persentase Perbandingan Intensitas Kebisingan Siang dan Malam Hari Pada Tenaga Kerja Di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi Tahun 2008.

KEBISINGAN
MIN - MAK
95 % CI
FREKUENSI
SIANG HARI
MALAM HARI
86,4 – 90,6
92,8 – 98,8
88,17 – 89,58
94,81 – 96,88
15
15
JUMLAH
30
Berdasarkan tabel diatas didapat perbandingan antara kebisingan malam hari dan kebisingan siang hari dimana rata-rata kebisingan malam hari dengan paparan 12 jam adalah 88,17 dB - 89,58 sebanyak 15 orang tenaga kerja sedangkan ratarata kebisingan siang hari dengan paparan 12 jam adalah 94,81 Db - 96,88 dB sebanyak 15 orang tenaga kerja. Hal ini disebabkan karena pada siang hari mesin produksi mengeluarkan gas tinggi selain itu suara bising dari lalu lintas kendaraan disekitar tempat kerja.

6.         HASIL PERBANGDINGAN TEKANAN PANAS SIANG DAN MALAM HARI
Tabel 8
Persentase Perbandingan Intensitas Tekanan Panas Siang dan Malam Hari Pada Tenaga Kerja Di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi Tahun 2008.
TEKANAN PANAS
MIN - MAK
95 % CI
FREKUENSI
SIANG HARI
MALAM HARI
27,2 – 31,4
31,4  – 33,8
28,66 – 30,03
32,35 – 33,20
15
15
JUMLAH
30
Berdasarkan tabel diatas didapat perbandingan antara tekanan panas malam hari dan tekanan panas siang hari dimana rata-rata tekanan panas malam hari dengan paparan 12 jam adalah 28,66ºC sampai dengan 30,03ºC sebanyak 12 orang tenaga kerja yang terpapar diatas 28ºC dan 3 orang tenaga kerja yang terpapar dibawah 28ºC sedangkan rata-rata tekanan panas siang hari dengan paparan 12 jam adalah 32,35 ºC sampai dengan 33,20ºC sebanyak 15 orang tenaga kerja.

7.         KELELAHAN KERJA
Tabel 9
Persentase Perasaan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Tahun 2008
NO
KATEGORI
TENAGA KERJA DIBANGAIN DRILLING
FREKUENSI
%
1
2
LELAH
TIDAK LELAH
16
14
53,3
46,7

JUMLAH
30
100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tenaga kerja yang mengalami kelelahan sebanyak 16 orang (53,3 %) dan tenaga kerja yang tidak mengalami kelelahan sebanyak 14 orang (48,7 %).
8.         UJI HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA
Tabel 10
Uji Hubungan Kebisingan Dengan Perasaan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi Tahun 2008.

VARIABEL
r
R SQUARE
PERSAMAAN GARIS
P VALUE
KEBISINGAN
0,376
0,141
KELELAHAN = 87,377 + 0,099 KEBISINGAN
0,041
Hasil uji statistik didapatkan p value (0,041) < alpha (0,05) maka Ho ditolak, dengan kata lain ada hubungan yang signifikan antara kebisingan dengan perasaan kelelahan kerja pada tenaga kerja. Adanya hubungan kebisingan dengan perasaan kelelahan kerja yang dialami tenaga kerja berada dilingkungan kerja tersebut, ini dimungkinkan karena kondisi lingkungan kerja dan sumber kebisingan yaitu mesin tidak menggunakan alat atau bahan yang bisa meredam suara bising serta kondisi mesin sudah cukup tua seperti gigi penarik , gas, jarak tenaga kerja dengan mesin sangat dekat, waktu bekerja yang tidak sesuai, tenaga kerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Kebisingan yang tinggi dapat menyebabkan gangguan terhadap tenaga kerja salah satunya yaitu gangguan fisiologis dan gangguan psikologis mengakibatkan kelelahan pada tenaga kerja selain itu juga dapat menyebabkan gangguan komunikasi dan gangguan pendengaran pada alat pendengaran.

9.         UJI HUBUBGAN TEKANA PANAS DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA
Tabel .10
Uji Hubungan Tekanan Panas Dengan Perasaan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi Tahun 2008.

VARIABEL
r
R SQUARE
PERSAMAAN GARIS
P VALUE
KEBISINGAN
0,369
0,136
KELELAHAN = 33,638 – 0,052 KEBISINGAN
0,045
Hasil uji statistik didapatkan p value (0,045) < alpha (0,05) maka Ho ditolak, dengan kata lain ada hubungan yang signifikan antara tekanan panas dengan perasaan kelelahan kerja pada tenaga kerja. Adanya hubungan antara tekanan panas dengan perasaan kelelahan kerja yang dialami tenaga kerja yang berada ditempat kerja tersebut, hal ini disebabkan oleh panas yang ada didalam sumur produksi mengandung minyak, air dan gas yang sangat panas menguap keatas sehingga tenaga kerja yang bekerja disekitar sumur produksi mengalami kepanasan, penyediaan air minum bagi tenaga kerja yang tidak memadai serta jarak yang relatif jauh dari tempat tenaga kerja melakukan pekerjaannya.
Lingkungan kerja yang ada disekitar tempat kerja tersebut sangat mempengaruhi tingginya intensitas tekanan panas, hal ini disebabkan selain sumber panas dari sumur produksi yang mengandung gas, minyak dan gas juga berasal dari sinar matahari yang sangat cepat membuat konsentrasi tenaga kerja berkurang dan menguras tenaga sehingga memacu timbulnya perasaan kelelahan.
BAB III
KRITIK ILMIAH

1.             Tidak adanya APD yang memadai dan sesuai dengan standar
2.             Bagi perkerja yang terpapar kebisingan seharusnya menggunakan APD seperti Ear Plug untuk menutupi telinga agar tidak menimbulkan penyakit akibat kerja.
3.             Tenaga kerja yang terpapar bising harusnya ada pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan sesudah bekerja mengingat besarnya resiko yang akan dialami oleh pekerja.
4.             Waktu pekerja yang terpapar kebisingan sebaiknya tidak terlalu lama dengan memberikan waktu istrahat bagi pekerja dan adanya shif / pergantian tenaga kerja yang satu dengan yang lainnya.
5.             Untuk pekerja yang terpapar panas harusnya diberikan APD seperti baju yang dapat memberikan rasa sejuk bagi pekerjanya.
6.             Tidak hanya kebisingan saja tetapi bagi para pekerja yang terpapar langsung panas harus ada pemeriksaan kesehatannya.
7.             Sebelum melalukan pekerjaan, pekerja harus diberikan pelindung kulit seperti Sun Blok agar kulit pekerja tidak terbakar.
8.             Status gizi bagi pekerja harus diperhatikan oleh perusahaan tersebut karena waktu kerja yang lama dan resiko yang dihadapi oleh pekerja sngat berbahaya sehingga dapat menyebabkan ketulian, kelelahan, stres akibat beban kerja, dll.


BAB IV
PENUTUP
1.             SIMPULAN

a.         Hasil pengukuran didapatkan intensitas kebisingan pada setiap tenaga kerja di Bagian Drilling adalah 100% diatas NAB.
b.          Hasil pengukuran didapatkan tekanan panas pada setiap tenaga kerja di Bagian Drilling adalah 90% diatas NAB.
c.         Kebisingan dalam uji korelasi dan regresi mempunyai nilai r = 0,376 yang berarti mempunyai ikatan sedang terbukti ada hubungan yang signifikan jadi merupakan salah satu faktor terjadinya perasaan kelelahan kerja yang dirasakan oleh tenaga kerja di Bagian Drilling .
d.         Tekanan panas dalam uji korelasi dan regresi mempunyai nilai r = 0,369 yang berarti mempunyai ikatan sedang terbukti ada hubungan yang signifikan jadi merupakan salah satu faktor terjadinya perasaan kelelahan kerja yang dirasakan oleh tenaga kerja di Bagian Drilling.

2.             SARAN
·         Penyediaan APD bagi tenaga kerja seperti ear muff, ear plug dan pakaian khusus yang berwarna cerah menyerap keringat.
·         Mengatur kembali sistem jam kerja waktu kerja dan istiraha

·         Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin seminggu sekali

No comments:

Post a Comment

Tampilan arsip Teratas

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau ban...

Tampilan Arsip Populer