Program Laboratorium
Desa
Program Laboratorium Desa Nusa Tenggara Barat merupakan
kerjasama Kementrian Desa dengan Universitas Mataram. Tujuannya adalah desa
sebagai penerima program nantinya akan dijadikan sebagai belajar semua pihak,
karena sebagai desa model atau percontohan.
Ada beberapa Regional yang sudah dibentuk yaitu Sumatera
(Universitas Lampung), Jawa (Universitas Brawijaya), Bali – Nusra (Universitas
Mataram), Kalimantan (Universitas Tanjung Pura), Sulawesi ( Tabulako), Maluku
(Universitas Patimura), dan Papua (Universitas Cendrawasih).
Nusa Tenggara Barat yang merupakan Region Bali – Nusra ada dua desa yang
mendapat Program Laboratorium Desa yang ditunjuk langsung oleh Kementrian Desa
yaitu Desa Karang Bajo dari Pulau Lombok dan Desa Sabedo dari Pulau Sumbawa.
Karang Bajo dan Sabedo menerima program ini dilihat dari Indeks Pembangunan
Desa Berkembang, sehingga harapan kedepannya menjadi Desa yang mandiri.
Di Desa Karang Bajo, terdapat 4 pilar program yang menjadi focus pada
Program laboratorium Desa yaitu Kesehatan, agroforestri, Balai Rakyat, dan
Rumah Pintar.
Pertama Kesehatan, peningkatan pengetahuan Masyarakat Desa tentang kesehatan
secara umum, terutama pada ibu-ibu hamil dan juga kepala keluarga. Kegiatan ini
akan lebih banyak dilakukan dengan penyuluhan di masing-masing posyandu dan
juga dengan membentuk kelas ibu hamil.
Kedua Agroforestri, adalah meningkatkan perekonomian Masyarakat melalui
beberapa kegiatan yang berhubungan dengan pertanian dan juga perkebunan yang
sudah menjadi aktipitas Masyarakat di desa. Melihat potensi yang dimiliki oleh
Desa Karang Bajo sehingga dibentuklah Kelompok Pengembangan Lebah Trigona,
karena Karang Bajo memiliki banyak sekali tanaman sebagai sumber makanan lebah
serta madunya memiliki nilai tinggi untuk dipasarkan. Kelompok Lebah ini sudah
disepakati dengan nama “Gubuk Lebah” Gol Munjid, Desa Karang Bajo, Kecamatan
Bayan – Lombok Utara.
Ketiga Balai Rakyat, yaitu kegiatan untuk meningkatkan pastisipasi Masyarakat
Desa dalam pengelolaan anggaran yang ada di Desa. Kegiatan ini diharapkan
setiap kebutuhan yang ada di Masyarakat bisa terakomodir dengan baik oleh dana
desa. Balai Rakyat merupakan pusat diskusi dan juga informasi segala kegiatan
di Desa, sehingga perkembangan bisa melibatkan semua pihak.
Keempat Rumah Pintar, diharapkan melalui pelatihan dan pembinaan kepada
kelompok-kelompok Masyarakat secara berkelanjutan bisa meningkatkan SDM
pengurus dan anggota. Kegiatan yang dilakukan Rumah Pintar di Desa Karang bajo
disesuaikan dengan kebutuhan Masyarakat. Kegiatan itu meliputi meningkatkan
minat baca (mengembangkan potensi kecerdasan anak melalui pembelajaran),
mengembangkan dan memberdayakan keterampilan Masyarakat Desa, memacu
kreativitas Masyarakat guna mempertahankan dan melestarikan budaya local,
meningkatkan kesehatan Masyarakat Desa, meningkatkan kemapuan baca tulis Al –
Quran, menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan berbasis potensi local, dan
meningkatkan tarap hidup keluarga.
Dari kesepakatan yang telah diambil
dalam Musyawarah ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan Rumah Pintar yaitu
pengelolaan perpustakaan, permainan local anak usia dini, pelatihan bahasa
inggris, pelatihan computer, layanan informasi kesehatan, tempat pendidikan
Al-quran, panggung seni, kerajinan tenun, miniatur dan soufenir, dan yang
terakhir adalah pengelolaan pariwisata.
Pengelolaan Perpustakaan adalah
sebagai tempat untuk mengembangkan minat baca dari kalangan anak-anak sampai
dewasa. Masyarakat Karang Bajo yang identik dengan Adat Istiadat Bayan harus
memiliki tempat untuk bisa menggali informasi dan juga memahami beberapa
tulisan yang telah dibuat oleh para peneliti sebelumnya, sehingga bagaiman
persepsi orang terhadap Masyarakat itu sendiri bisa diketahui dan juga
dipahami.
Permainan Lokal Anak Usia Dini,
setiap sekolah formal yang ada disekitar Desa Karang Bajo memang sudah ada
beberapa TK dan juga PAUD sebagai tempat bermain dan belajar anak-anak, tetapi
jenis permainan hampir dikatakan tidak satupun yang memakai permainan local
atau tradisional. Padahal, permainan local yang ada di sekitar masyarakat mudah
didapat dan juga bisa mengembangkan daya piker atau kreativitas anak, sehingga
melalui rumah pintar ini anak-anak disore hari bisa bermain dengan permainan
local.
Pelatihan bahasa Inggris, Desa Karang
Bajo yang berada dibawah Taman nasional Gunung Rinajni menrupakan jalur
periwisata yang sangat ramai. Disisi lain, Masyarakat Adat yang ada memiliki
banyak sekali Ritual dan juga aktipitas Masyarakatnya yang banyak diminati oleh
wisatawan, sehingga untuk mengembangkan ini dibutuhkan ada pelatihan bahasa
inggris kepada kelompok pemuda dan juga kelompok-kelompok masyarakat yang bisa
dikembangkan dalam pariwisata.
Pelatihan Komputer, yaitu untuk
meningkatkan keterampilan generasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK). Pengembangan informasi berbasis IT menjadi hal yang sangat penting,
diamana sekarang ini Masyarakat sudah banyak yang mengakses setiap informasi
melalui media elektronik seperti internet. Melalui Pelatihan Komputer
diharapkan setiap elemen Masyarakat Bisa mengakses segala perkembangan yang ada
di Desa, selain melalui diskusi dan pertemuan.
Layanan Informasi Kesehatan, adalah
kegiatan penunjang pada bagian kesehatan yang dilakukan dimasing posyandu dan
kelas ibu hamil. Selain para ibu yang mendapat layanan kesehatan di Posyandu,
diharapkan untuk Masyarakat Umum yang lain akan mendapatkan layanan informasi
kesehatan melalui kegiatan yang dialkukan di Rumah Pintar.
Tempat Pendidikan Al _quran, ini
diperlukan sebagai pembentuk generasi yang berkarkater. Menambah pengetahuan
generasi melalui Sanggar, Mushalla, dan juga ditempat-tempat Taman Baca Qur’an
(TPQ) yang ada di sekitar Desa Karang Bajo. Kegiatan yang dilakukan semua
tercatat dengan baik dalam data, mulai dari tenaga pendidik dan juga peserta
didiknya, sehingga bisa dipantau setiap kegiatan untuk bisa dievaluasi secara
bersama-sema dengan Masyarakat. Kegiatan ini dilakukan karena sebagian besar
penduduk yang ada di Desa Karang Bajo adalah umat Muslim.
Panggung Seni, sebagai tempat
menampilkan seni-seni local yang ada di Desa Karang Bajo, mulai dari pentas
seni anak-anak, remaja, maupun yang umum. Karang Bajo sebagai bagian dari
Masyarakat Adat Bayan memiliki banyak sekali jenis kesenian tradisonal,
sehingga melalui kelompok seni yang ada bisa mementaskannya dihadapan orang
banyak termasuk untuk kegiatan pariwisatanya.
Kerajinan Tenun, merupakan aktipitas
Masyarkat yang selama ini sudah berjalan, hanya saja memang belum memiliki pengaturan
secara kelembagaan yang baik. Malui kelompok tenun ini akan dipadukan setiap
rencana program, mulai dari pendokumetasian secara tertulis maupun dalam
bentuik video diharapkan bisa dikemas kepariwisata sehingga mampu meningkatkan
perekonomian Masyarakat.
Miniatur dan souvenir, adalah
kegiatan pemuda yang tergabung dalam pembuatan miniatur bangunan local seperti
Masjid Kuno, Lumbung/geleng, berugak dan rumah Masyarakat Adat, serta
jenis-jenis souvenir sebagai oleh –oleh bagi pengunjung yang datang atau
berwisata.
Pengelolaan Pariwisata, meningkatkan
pengetahuan para pengelola melalui pelatihan pelatihan untuk bisa mengembangkan
aktipitas dan juga hasil karya Masyarakat yang ada di Desa Karang Bajo dikemas
dalam Pariwisata.
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pengumpulan data
dasar, yang kedua adalah peningkatan pelayanan social dasar masyarakat Desa
(bentuknya melalui pendirian balai rakyat), dan yang ketiga GSC (Mendirikan
rumah pintar dan kesehatan), dan yang keempat adalah kegiatan tematik untuk
kegiatan ekonomi (Kemandirian ekonomi) berupa kegiatan usaha dimasing2 lokasi.
Kondisi yang ada di Desa Karang bajo saat ini sudah ada
bangunan yang akan dijadikan sebagai tempat pelaksanaan program Laboratorium
Desa yang 4 pilar tersebut. Kesehatan akan dilaksanakan di 5 posyandu yang
lokasinya di Dusun Dasan Baro, pelabupati, Ancak, Kopang, dan Lokok Aur.
Sementara untuk agroforestri akan dilakukan pada setiap kelompok yang ada
seperti di Gubuk Lebah Gol Munjid. Khusus untuk Balai Rakyat dan Rumah Pintar
akan dipusatkan pada Balai Pusaka Sebaya Tanta yang ada di Dusun Karang Bajo.
Untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan, dari program
laboratorium desa memiliki anggaran untuk renovasi bangunan yang sudah ada.
Balai Pusaka Sebaya Tanta sebagai secretariat untuk Balai Rakyat dan Rumah
Pintar diberikan biaya renovasi sebesar Rp. 15.000.000 (Lima Belas Juta Rupiah)
untuk mengganti atap yang ada di Balai Pertemuan dan Berugak Sebaya Tanta, dan
perenovasiannya sudah rampung diselesaikan pada bulan Januari 2017.
Pendampingan untuk kegiatan ini ada 3 orang yang di tunjuk
oleh Universitas Mataram yaitu Sukri, S. Pt, Alphacino Junido Loilewen, SKM,
dan Nining Munira, SKM. Pendamping yang
telah ditentukan akan melakukan pendampingan secara terus menerus terhadap kegiatan
yang dilakukan di Desa Karang Bajo dari 4 pilar yang telah diprogramkan selama
kontrak Laboratorium Desa.
No comments:
Post a Comment