Friday, May 19, 2017

Program Laboratorium Desa

Program Laboratorium Desa
Program Laboratorium Desa Nusa Tenggara Barat merupakan kerjasama Kementrian Desa dengan Universitas Mataram. Tujuannya adalah desa sebagai penerima program nantinya akan dijadikan sebagai belajar semua pihak, karena sebagai desa model atau percontohan.
Ada beberapa Regional yang sudah dibentuk yaitu Sumatera (Universitas Lampung), Jawa (Universitas Brawijaya), Bali – Nusra (Universitas Mataram), Kalimantan (Universitas Tanjung Pura), Sulawesi ( Tabulako), Maluku (Universitas Patimura), dan Papua (Universitas Cendrawasih).
Nusa Tenggara Barat yang merupakan  Region Bali – Nusra ada dua desa yang mendapat Program Laboratorium Desa yang ditunjuk langsung oleh Kementrian Desa yaitu Desa Karang Bajo dari Pulau Lombok dan Desa Sabedo dari Pulau Sumbawa. Karang Bajo dan Sabedo menerima program ini dilihat dari Indeks Pembangunan Desa Berkembang, sehingga harapan kedepannya menjadi Desa yang mandiri.
Di Desa Karang Bajo, terdapat  4 pilar program yang menjadi focus pada Program laboratorium Desa yaitu Kesehatan, agroforestri, Balai Rakyat, dan Rumah Pintar.
Pertama Kesehatan, peningkatan pengetahuan Masyarakat Desa tentang kesehatan secara umum, terutama pada ibu-ibu hamil dan juga kepala keluarga. Kegiatan ini akan lebih banyak dilakukan dengan penyuluhan di masing-masing posyandu dan juga dengan membentuk kelas ibu hamil.
Kedua Agroforestri, adalah meningkatkan perekonomian Masyarakat melalui beberapa kegiatan yang berhubungan dengan pertanian dan juga perkebunan yang sudah menjadi aktipitas Masyarakat di desa. Melihat potensi yang dimiliki oleh Desa Karang Bajo sehingga dibentuklah Kelompok Pengembangan Lebah Trigona, karena Karang Bajo memiliki banyak sekali tanaman sebagai sumber makanan lebah serta madunya memiliki nilai tinggi untuk dipasarkan. Kelompok Lebah ini sudah disepakati dengan nama “Gubuk Lebah” Gol Munjid, Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan – Lombok Utara.
Ketiga Balai Rakyat, yaitu kegiatan untuk meningkatkan pastisipasi Masyarakat Desa dalam pengelolaan anggaran yang ada di Desa. Kegiatan ini diharapkan setiap kebutuhan yang ada di Masyarakat bisa terakomodir dengan baik oleh dana desa. Balai Rakyat merupakan pusat diskusi dan juga informasi segala kegiatan di Desa, sehingga perkembangan bisa melibatkan semua pihak.
Keempat Rumah Pintar, diharapkan melalui pelatihan dan pembinaan kepada kelompok-kelompok Masyarakat secara berkelanjutan bisa meningkatkan SDM pengurus dan anggota. Kegiatan yang dilakukan Rumah Pintar di Desa Karang bajo disesuaikan dengan kebutuhan Masyarakat. Kegiatan itu meliputi meningkatkan minat baca (mengembangkan potensi kecerdasan anak melalui pembelajaran), mengembangkan dan memberdayakan keterampilan Masyarakat Desa, memacu kreativitas Masyarakat guna mempertahankan dan melestarikan budaya local, meningkatkan kesehatan Masyarakat Desa, meningkatkan kemapuan baca tulis Al – Quran, menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan berbasis potensi local, dan meningkatkan tarap hidup keluarga.
Dari kesepakatan yang telah diambil dalam Musyawarah ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan Rumah Pintar yaitu pengelolaan perpustakaan, permainan local anak usia dini, pelatihan bahasa inggris, pelatihan computer, layanan informasi kesehatan, tempat pendidikan Al-quran, panggung seni, kerajinan tenun, miniatur dan soufenir, dan yang terakhir adalah pengelolaan pariwisata.
Pengelolaan Perpustakaan adalah sebagai tempat untuk mengembangkan minat baca dari kalangan anak-anak sampai dewasa. Masyarakat Karang Bajo yang identik dengan Adat Istiadat Bayan harus memiliki tempat untuk bisa menggali informasi dan juga memahami beberapa tulisan yang telah dibuat oleh para peneliti sebelumnya, sehingga bagaiman persepsi orang terhadap Masyarakat itu sendiri bisa diketahui dan juga dipahami.
Permainan Lokal Anak Usia Dini, setiap sekolah formal yang ada disekitar Desa Karang Bajo memang sudah ada beberapa TK dan juga PAUD sebagai tempat bermain dan belajar anak-anak, tetapi jenis permainan hampir dikatakan tidak satupun yang memakai permainan local atau tradisional. Padahal, permainan local yang ada di sekitar masyarakat mudah didapat dan juga bisa mengembangkan daya piker atau kreativitas anak, sehingga melalui rumah pintar ini anak-anak disore hari bisa bermain dengan permainan local.
Pelatihan bahasa Inggris, Desa Karang Bajo yang berada dibawah Taman nasional Gunung Rinajni menrupakan jalur periwisata yang sangat ramai. Disisi lain, Masyarakat Adat yang ada memiliki banyak sekali Ritual dan juga aktipitas Masyarakatnya yang banyak diminati oleh wisatawan, sehingga untuk mengembangkan ini dibutuhkan ada pelatihan bahasa inggris kepada kelompok pemuda dan juga kelompok-kelompok masyarakat yang bisa dikembangkan dalam pariwisata.
Pelatihan Komputer, yaitu untuk meningkatkan keterampilan generasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Pengembangan informasi berbasis IT menjadi hal yang sangat penting, diamana sekarang ini Masyarakat sudah banyak yang mengakses setiap informasi melalui media elektronik seperti internet. Melalui Pelatihan Komputer diharapkan setiap elemen Masyarakat Bisa mengakses segala perkembangan yang ada di Desa, selain melalui diskusi dan pertemuan.
Layanan Informasi Kesehatan, adalah kegiatan penunjang pada bagian kesehatan yang dilakukan dimasing posyandu dan kelas ibu hamil. Selain para ibu yang mendapat layanan kesehatan di Posyandu, diharapkan untuk Masyarakat Umum yang lain akan mendapatkan layanan informasi kesehatan melalui kegiatan yang dialkukan di Rumah Pintar.
Tempat Pendidikan Al _quran, ini diperlukan sebagai pembentuk generasi yang berkarkater. Menambah pengetahuan generasi melalui Sanggar, Mushalla, dan juga ditempat-tempat Taman Baca Qur’an (TPQ) yang ada di sekitar Desa Karang Bajo. Kegiatan yang dilakukan semua tercatat dengan baik dalam data, mulai dari tenaga pendidik dan juga peserta didiknya, sehingga bisa dipantau setiap kegiatan untuk bisa dievaluasi secara bersama-sema dengan Masyarakat. Kegiatan ini dilakukan karena sebagian besar penduduk yang ada di Desa Karang Bajo adalah umat Muslim.
Panggung Seni, sebagai tempat menampilkan seni-seni local yang ada di Desa Karang Bajo, mulai dari pentas seni anak-anak, remaja, maupun yang umum. Karang Bajo sebagai bagian dari Masyarakat Adat Bayan memiliki banyak sekali jenis kesenian tradisonal, sehingga melalui kelompok seni yang ada bisa mementaskannya dihadapan orang banyak termasuk untuk kegiatan pariwisatanya.
Kerajinan Tenun, merupakan aktipitas Masyarkat yang selama ini sudah berjalan, hanya saja memang belum memiliki pengaturan secara kelembagaan yang baik. Malui kelompok tenun ini akan dipadukan setiap rencana program, mulai dari pendokumetasian secara tertulis maupun dalam bentuik video diharapkan bisa dikemas kepariwisata sehingga mampu meningkatkan perekonomian Masyarakat.
Miniatur dan souvenir, adalah kegiatan pemuda yang tergabung dalam pembuatan miniatur bangunan local seperti Masjid Kuno, Lumbung/geleng, berugak dan rumah Masyarakat Adat, serta jenis-jenis souvenir sebagai oleh –oleh bagi pengunjung yang datang atau berwisata.
Pengelolaan Pariwisata, meningkatkan pengetahuan para pengelola melalui pelatihan pelatihan untuk bisa mengembangkan aktipitas dan juga hasil karya Masyarakat yang ada di Desa Karang Bajo dikemas dalam Pariwisata.
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pengumpulan data dasar, yang kedua adalah peningkatan pelayanan social dasar masyarakat Desa (bentuknya melalui pendirian balai rakyat), dan yang ketiga GSC (Mendirikan rumah pintar dan kesehatan), dan yang keempat adalah kegiatan tematik untuk kegiatan ekonomi (Kemandirian ekonomi) berupa kegiatan usaha dimasing2 lokasi.
Kondisi yang ada di Desa Karang bajo saat ini sudah ada bangunan yang akan dijadikan sebagai tempat pelaksanaan program Laboratorium Desa yang 4 pilar tersebut. Kesehatan akan dilaksanakan di 5 posyandu yang lokasinya di Dusun Dasan Baro, pelabupati, Ancak, Kopang, dan Lokok Aur. Sementara untuk agroforestri akan dilakukan pada setiap kelompok yang ada seperti di Gubuk Lebah Gol Munjid. Khusus untuk Balai Rakyat dan Rumah Pintar akan dipusatkan pada Balai Pusaka Sebaya Tanta yang ada di Dusun Karang Bajo.
Untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan, dari program laboratorium desa memiliki anggaran untuk renovasi bangunan yang sudah ada. Balai Pusaka Sebaya Tanta sebagai secretariat untuk Balai Rakyat dan Rumah Pintar diberikan biaya renovasi sebesar Rp. 15.000.000 (Lima Belas Juta Rupiah) untuk mengganti atap yang ada di Balai Pertemuan dan Berugak Sebaya Tanta, dan perenovasiannya sudah rampung diselesaikan pada bulan Januari 2017.

Pendampingan untuk kegiatan ini ada 3 orang yang di tunjuk oleh Universitas Mataram yaitu Sukri, S. Pt, Alphacino Junido Loilewen, SKM, dan Nining Munira, SKM.  Pendamping yang telah ditentukan akan melakukan pendampingan secara terus menerus terhadap kegiatan yang dilakukan di Desa Karang Bajo dari 4 pilar yang telah diprogramkan selama kontrak Laboratorium Desa.

No comments:

Post a Comment

Tampilan arsip Teratas

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau ban...