TUGAS
KRITIK
ILMIAH TENTANG HYGENE PERUSAHAAN
“Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Oleh P2K3 Untuk Meminimalkan Kecelakaan Kerja Di PT. Wijaya
Karya Beton Medan Tahun 2008”
SEMESTER
IV
Oleh
:
NI MADE NONI WIDYASARI
311 13 016
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2015
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas Kritik Alamiah tentang “Hygiene
Perusahaan”. ini sebatas kemampuan yang kami miliki. Dan juga kami berterimakasih
kepada Bapak Dosen mata kuliah Hygiene Perusahaan yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan Kritik Alamiah ini.
Kami
sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kami dan kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan – kekurangan dan jauh dari yang di harapkan. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga
tugas sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
tugas yang kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata
yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun.
Mataram, April 2015
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan
nasional dewasa ini berjalan seiring dengan perkembangan industri yang pesat
dan mandiri dalam rangka mewujudkan era industrialisasi yang ditandai dengan
mekanisme, elektrifikasi, dan modernisasi. Dengan demikian maka terjadi
peningkatan penggunaan mesin-mesin, pesawat -pesawat, instalasi-instalasi
modern dan berteknologi tinggi serta bahan berbahaya..Untuk dapat meningkatkan
produktifitas dan efisiensi yang tinggi, sangat tergantung kepada sistem
manajemen yang diterapkan dan kualitas pekerja yang digunakan. Kualitas pekerja
mempunyai korelasi yang erat dengan kecelakaan kerja sedangkan kecelakaan kerja
erat kaitannya dengan produktifitas.
Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SMK3 ) mendapat perhatian yang
sangat penting dewasa ini karena masih tingginya angka kecelakaan kerja. SMK3
bertujuan menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja
yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
(Sastro Hadiwiryo, 2002). Pengelolaan K3 dalam pendekatan modern mulai lebih
maju dengan diperhatikan dan diikutkannya K3 sebagai bagian dari manajemen
perusahaan. Hal ini mulai disadari karena dari data kecelakaan yang terjadi
juga mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Dengan memperhatikan banyaknya
resiko yang diperoleh perusahaan maka mulailah diterapkan manajemen resiko yang
telah menerapkan pola preventif terhadap kecelakaan yang akan terjadi.
Manajemen resiko menuntut tidak hanya keterlibatan pihak manajemen tetapi juga
komitmen manajemen dan seluruh pihak yang terkait. (Rudiyanto, 2003).ILO (
International Labour Organization ) menilai penerapan SMK3 di Indonesia kurang
memuaskan, dipaparkan bahwa dari sekitar 15.043 perusahaan skala besar, hanya
sekitar 317 perusahaan (2,1 %) yang menerapkan SMK3. Itu berarti meskipun
Indonesia sudah menerapkannya, tetapi masih perlu memperbaiki penerapan SMK3
itu. (Junita, 2005).
B.
PERUMUSAN MASALAH
Belum
diketahuinya bagaimana gambaran penerapan SMK3.yang telah dilakukan di PT
Wijaya Karya Beton Medan.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan
Umum
Untuk
mengetahui gambaran penerapan SMK3 dalam upaya meminimalkan kecelakaan kerja di
PT. Wijaya Karya Beton tahun 1999 – 2008.
Tujuan
Khusus
1. Untuk
mengetahui komitmen dan kebijakan pihak manajemen terhadap SMK3 di PT Wijaya Karya
Beton tahun 1999 – 2008.
2. Untuk
mengetahui perencanaan SMK3 di PT Wijaya Karya Beton tahun 1999 – 2008.
3. Untuk
Mengetahui bagaimana penerapan program SMK3 di PT Wijaya Karya Beton tahun 1999
– 2008.
4. Untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan pengukuran dan evaluasi program SMK3 di PT.
Wijaya Karya Beton tahun 1999 – 2008.
5. Untuk
mengetahui tinjauan ulang terhadap program SMK3 yang telah dilakukan di PT
Wijaya Karya Beton tahun 1999 – 2008.
D. PENELITIAN TERDAHULU
Berdasarkan
penelitian yang di lakukan oleh Rahimah Azmi D dengan judul “ Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh P2K3 untuk Meminimalkan
Kecelakaan Kerja Di PT. WIJAYA KARYA BETON MEDAN “. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran penerapan SMK3 dalam upaya meminimalkan kecelakaan
kerja di PT. Wijaya Karya Beton. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara
umum pelaksanaan SMK3, pelaksanaan komitmen dan kebijakan K3 dan Pelaksanaan Penerapan
SMK3 di
PT. WIKA BETON dikategorikan baik. Sesuai dengan modul manual P2K3 yang
dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja. Pelaksanaan SMK3 yang baik inilah
yang mungkin menjadi penyebab turunnya angka kecelakaan kerja di perusahaan
hingga sampai pada angka 0 (nol) tahun 2008. Berdasarkan hasil kuesioner, masih
ada responden yang menjawab tidak tahu tentang penilaian kinerja dan tindak
lanjut pelaksanaan K3. Untuk itu perusahaan perlu menjelaskan tentang penilaian
kinerja dan tindak lanjut K3 kepada seluruh anggota P2K3 khusunya dan seluruh
tenaga kerja pada umumnya.
Sedangkan untuk Pelaksanaan
Perencanaan SMK3 hasil penelitian diketahui bahwa 12 orang
responden (75 %) menyatakan bahwa perencanaan yang dilakukan perusahaan
dikategorikan baik, sedangkan ada 4 orang responden (25 %) yang hanya
mengkatagorikan sedang untuk perencanaan. Hal ini terjadi karena keempat
responden tersebut banyak yang tidak mengetahui secara rinci tentang
perencanaan.
E. LANDASAN TEORI
Pengertian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Secara
filosofis, keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya dan pada anusia pada umumnya beserta hasil karya dan budayanya
menuju asyarakat adil dan makmur.
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Hakikat
dan tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) yaitu bahwa faktor K3
berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja pada tenaga kerja dan juga
berpengaruh terhadap efisiensi produksi dari suatu perusahaan industri,
sehingga dengan demikian mempengaruhi tingkat pencapaian produktifitasnya.
Karena pada dasarnya tujuan K3 adalah untuk melindungi para tenaga kerja atas
hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan dan untuk menciptakan tenaga kerja
yang sehat dan produktif sehingga upaya pencapaian produktifitas yang
semaksimalnya dari suatu perusahaan industri dapat lebih terjamin.
Kecelakaan Kerja
Kecelakaan
kerja merupakan resiko yang dihadapi oleh setiap tenaga kerja yang melakukan
pekerjaan dengan kerugian tidak hanya korban jiwa dan materi bagi pekerja dan
pengusaha tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara keseluruhan dan
merusak lingkungan yang pada akhirnya berdampak langsung dengan masyarakat
sekitar.Kecelakaan kerja umumnya diakibatkan oleh berbagai faktor ( penyebab ).
Teori tentang penyebab terjadinya kecelakaan kerja antara lain :
1. Teori
Kebetulan Murni ( Pure Chance Theory )
Kecelakaan terjadi atas kehendak Tuhan
sehingga tidak ada pola yang jelas dala rangkaian peristiwanya, karena itu
kecelakaan kerja terjadi secara kebetulan saja.
2. Teori
Kecenderungan Belaka ( Accident Prone Theory )
Pada pekerja tertentu lebih sering
tertimpa kecelakaan karena sifat-sifat pribadinya yang memang cenderung untuk
mengalami kecelakaan.
3. Teori
Tiga Faktor Utama ( Three Main Factors Theory )
Penyebab kecelakaan adalah faktor
peralatan, lingkungan dan manusia pekerja itu sendiri.
4. Teori
Dua Faktor Utama ( Two Main Factors Theory )
Kecelakaan disebabkan oleh kondisi
berbahaya ( Unsafe Conditions ) dan tindakan atau perbuatan berbahaya ( Unsafe
Actions ).
5. Teori
Faktor Manusia ( Human Factor Theory )
Menekankan bahwa pada akhirnya semua kecelakaan kerja,
baik langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh kesalahan manusia.
Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ( SMK3 )
Manajemen
adalah suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasi,
pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya yang ada.
Sistem Manajemen adalah kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pertimbangan Ditetapkannya PERMENAKER
No. 05/ MEN/ 1996
Pertimbangan
ditetapkannya PERMENAKER No. 05/ MEN/ 1996 adalah :
1. Bahwa
terjadinya kecelakaan kerja sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia dan
sebagian kecil oleh faktor teknis.
2. Bahwa
untuk menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun orang lain yang
berada di tempat kerja, serta sumber produksi, proses produksi dan lingkungan
kerja dalam keadaan aman, maka perlu penerapan SMK3.
3. Bahwa
dengan penerapan SMK3 dapat mengantisipasi hambatan teknis dalam era
globalisasi perdagangan.
Faktor Penghambat dan Keberhasilan SMK3
PT.
Sucofindo (Persero) dalam Seminar Nasional K3 di Medan tahun 2005 mengungkapkan
beberapa faktor penghambat dan faktor keberhasilan penerapan SMK3.
Faktor-faktor penghambat SMK3 antara lain:
1. Belum
adanya persyaratan dari konsumen mengenai pembuktian penerapan SMK3.
2. Dampak
krisis ekonomi.
3. Tidak
terdapatnya konsekuensi bagi perusahaan yang menunda dan menolak pelaksanaan
audit SMK3.
4. Kekurangsiapan
perusahaan dikarenakan ketidaktahuan perusahaan untuk menerapkan SMK3.
5. Biaya
audit yang dianggap memberatkan perusahaan.
6. Frame
koordinasi pelaksanaan audit dengan Departemen Teknis lain belum terwujud.
Faktor-faktor
keberhasilan penerapan SMK3 antara lain:
1. Telah
diterapkannya beberapa sistem manajemen yang mendukung penerapan SMK3.
2.
Tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induknya.
3.
Melakukan studi banding.
4.
Adanya tenaga ahli di bidang K3.
5.
Adanya departemen atau bagian yang khusus menangani K3.
Pengertian dan Tujuan P2K3
Pelaksanaan
dan penerapan SMK3 di perusahaan juga tidak terlepas dari peran serta P2K3.
P2K3 merupakan suatu badan yang dibentuk perusahaan sebagai organisasi
fungsional yang mengembangkan kerja sama antara pengusaha dan manajemen di satu
pihak, dengan tenaga kerja atau karyawan di lain pihak dalam melaksanakan kewajiban
bersama untuk meningkatkan keselamatan kerja, pencegahan kebakaran, peledakan
dan penyakit akibat kerja di perusahaan.
P2K3
dibentuk di perusahaan dengan tujuan untuk menjamin kelancaran program produksi
secara aman, efisien serta berhasil dengan baik dan menjamin tercegahnya
kecelakaan, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja dengan segala
konsekuensinya.
F. METODOLOGI PENELITIAN
1.
Jenis
Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu
menerangkan SMK3 yang telah dilaksanakan sebagai upaya untuk meminimalkan
kecelakaan kerja di PT. Wijaya Karya Beton Medan tahun 1999 – 2008 dengan
desain penelitian cross sectional yaitu penelitian yang mengamati subjek dengan
pendekatan suatu saat.
2.
Lokasi
dan Waktu Penelitian
Lokasi
Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Wijaya Karya Beton
Medan dengan pertimbangan :
ü PT.
Wijaya Karya Beton Medan telah melaksanakan dan menerapkan SMK3 selama lebih
kurang 9 tahun .
ü Adanya
dukungan dari perusahaan untuk melakukan penelitian ini.
ü Belum
pernah dilakukan penelitian tentang SMK3 di PT. Wijaya Karya Beton kota Medan.
3.
Waktu
Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan
Agustus 2008 – selesai.
4.
Populasi dan
Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pihak-pihak
yang berwenang dalam penerapan SMK3 di perusahaan yaitu P2K3, sehingga yang
menjadi sampel adalah seluruh populasi yaitu seluruh anggota P2K3 yang
berjumlah 16 orang.
5.
Metode
Pengumpulan Data
ü Data
Primer
Data primer diperoleh melalui observasi
dan wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur kepada Petugas P2K3 PT
Wijaya Karya Beton yang dibuat berdasarkan Lampiran I PERMENAKER No.
05/MEN/1996 tentang Pedoman Penerapan SMK3. Lembar observasi penelitian ini
terdiri atas 47 pertanyaan dari 5 kategori dimana penerapan SMK3 dikategorikan
baik bila terdapat > 75 % pertanyaan yang jawabannya “ya”, dikategorikan
sedang bila 40% - 75% dari seluruh pertanyaan yang jawabannya “ya”, dan
dikategorikan buruk bila , 40 % pertanyaan yang dijawab “ya”.
ü
Data Sekunder
Data sekunder diperoleh
dari PT. Wijaya Karya Beton bagian Teknik danMutu yang meliputi profil
perusahaan, jumlah tenaga kerja, struktur organisasi P2K3, proses dan hasil
produksi perusahaan, laporan kecelakaan kerja tahun 1999 – 2008, dokumen SMK3
tahun 1999 s/d 2008.
6.
Pengolahan
dan Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan, diolah dengan
komputer dengan menggunakan program SPSS versi 10. Data univariate dianalisa
secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Data
sekunder disakan secara narasi dan dianalisa berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
G.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
ü HASIL
Hasil Penelitian dengan
Kuesioner di PT WIKA BETON SUMUT untuk Pelaksanaan SMK3 Menurut seluruh Responden (100%) berada pada kategori baik. Begitu pula untuk
pelaksanaan komitmen dan kebijakan tentang K3, penerapan SMK3, pengukuran dan
evaluasi SMK3 juga dinyatakan baik oleh seluruh responden.
ü PEMBAHASAN
Kekurangan dari hasil penelitian
ini yaitu :
1.
Kekurangan
dari penelitian ini yaitu di dalam landasan teori hanya menjelaskan tentang
materi saja,tidak di sertakan dengan contoh mengenai kecelakaan kerja.
2.
Dalam
penelitian ini tidak di jelaskan tentang pentingnya K3 dan Sosialisasi tentang Penerapan
program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Perusahaan
tidak mendeskripsikan dengan jelas tugas dan fungsi masing-masing anggota P2K3 sehingga
pelaksanaan SMK3 oleh P2K3 tidak efektif.
Kelebihan
dari hasil penelitian yaitu :
1. Penelitian
ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu menerangkan SMK3 yang telah
dilaksanakan sebagai upaya untuk meminimalkan kecelakaan kerja di PT. Wijaya
Karya Beton Medan. Dengan metode
pengumpulan data primer melalui
observasi dan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur kepada Petugas P2K3
sehingga jawaban yang terima efisien.
2. Sesuai
dengan materi perkuliahan semester 3 PT. Wijaya Karya Beton mengutamakan
Keselamatan dan Kesehatan dalam melaksanakan setiap Tahapan Operasi Perusahaan
sesuai dengan Prinsip-Prinsip K3.
3. Dari
lihat dari segi APD sudah diterapkan oleh PT. Wijaya Karya Beton Medan ,untuk
meminimalkan kecelakaan kerja.
H. KESIMPULAN
Penerapan
SMK3 (Lampiran I PERMENAKER No. 05/ MEN/ 1996) mengenai Komitmen dan Kebijakan .Pengurus harus menunjukan
kepimpinan dan komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dengan
menyediakan sumber daya yang memadai. Pengusaha dan pengurus perusahaan harus
menunjukan komitmen terhadap keselamatan kerja yang diwujudkan dalam :
1.
Menempatkan
organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan keputusan perusahaan.
2.
Menyediakan
anggaran, tenaga kerja yang berkualitas dan sarana-sarana yang lain yang
diperlukan di bidang K3.
3.
Menetapkan
personal yang mempunyai tanggung jawab, wewenang dan kewajiban yang jelas dalam
penanganan K3.
4.
Perencanaan
K3 yang terkoordinasi.
5.
Malakukan
penilaian kerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3..
Setiap
tingkat pimpinan dalam perusahaan harus menunjukan komitmen terhadap K3
sehingga Penerapan Sistem Manajemen K3 berhasil diterapkan dan dikembangkan.
Setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja harus berperan
serta dalam menjaga dan mengendalikan pelaksanaan K3.
I. SARAN
1.
Sebaiknya
landasan teori dalam penelitian ini di sertakan contoh tentang kecelakaan kerja
agar pembaca bisa lebih mengerti dan memahami.
2.
Perusahaan
sebaiknya menjelaskan tentang pentingnya K3 kepada para pekerja sehingga
diharapkan kedepan-nya para pekerja bisa menerapkan K3 dalam melakukan
pekerjaan mereka dengan aman dan nyaman sehingga bisa dicapai target penerapan
K3 dengan baik dan benar.
3.
Sebaiknya
perusahaan dapat mendeskripsikan dengan jelas tugas dan fungsi masing-masing
anggota P2K3 serta meningkatkan pengawasan terhadap kehadiran pengurus pada
rapat-rapat yang diadakan sehingga pelaksanaan SMK3 oleh P2K3 dapat lebih
efektif.
No comments:
Post a Comment