Saturday, May 20, 2017

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Oleh P2K3 Untuk Meminimalkan Kecelakaan Kerja Di PT. Wijaya Karya Beton Medan Tahun 2008

TUGAS
KRITIK ILMIAH TENTANG HYGENE PERUSAHAAN

“Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Oleh P2K3 Untuk Meminimalkan Kecelakaan Kerja Di PT. Wijaya Karya Beton Medan Tahun 2008”

 


SEMESTER IV






Oleh :
NI MADE NONI WIDYASARI
311 13 016


UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2015




Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas Kritik Alamiah tentang “Hygiene Perusahaan”. ini sebatas kemampuan yang kami miliki. Dan juga kami berterimakasih kepada Bapak Dosen mata kuliah Hygiene Perusahaan yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan Kritik Alamiah ini.
Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan kami dan kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan – kekurangan dan jauh dari yang di harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya tugas yang kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun.


Mataram, April 2015



A.    LATAR BELAKANG
Pembangunan nasional dewasa ini berjalan seiring dengan perkembangan industri yang pesat dan mandiri dalam rangka mewujudkan era industrialisasi yang ditandai dengan mekanisme, elektrifikasi, dan modernisasi. Dengan demikian maka terjadi peningkatan penggunaan mesin-mesin, pesawat -pesawat, instalasi-instalasi modern dan berteknologi tinggi serta bahan berbahaya..Untuk dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi yang tinggi, sangat tergantung kepada sistem manajemen yang diterapkan dan kualitas pekerja yang digunakan. Kualitas pekerja mempunyai korelasi yang erat dengan kecelakaan kerja sedangkan kecelakaan kerja erat kaitannya dengan produktifitas.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SMK3 ) mendapat perhatian yang sangat penting dewasa ini karena masih tingginya angka kecelakaan kerja. SMK3 bertujuan menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. (Sastro Hadiwiryo, 2002). Pengelolaan K3 dalam pendekatan modern mulai lebih maju dengan diperhatikan dan diikutkannya K3 sebagai bagian dari manajemen perusahaan. Hal ini mulai disadari karena dari data kecelakaan yang terjadi juga mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Dengan memperhatikan banyaknya resiko yang diperoleh perusahaan maka mulailah diterapkan manajemen resiko yang telah menerapkan pola preventif terhadap kecelakaan yang akan terjadi. Manajemen resiko menuntut tidak hanya keterlibatan pihak manajemen tetapi juga komitmen manajemen dan seluruh pihak yang terkait. (Rudiyanto, 2003).ILO ( International Labour Organization ) menilai penerapan SMK3 di Indonesia kurang memuaskan, dipaparkan bahwa dari sekitar 15.043 perusahaan skala besar, hanya sekitar 317 perusahaan (2,1 %) yang menerapkan SMK3. Itu berarti meskipun Indonesia sudah menerapkannya, tetapi masih perlu memperbaiki penerapan SMK3 itu. (Junita, 2005).


B.     PERUMUSAN MASALAH

 

Belum diketahuinya bagaimana gambaran penerapan SMK3.yang telah dilakukan di PT Wijaya Karya Beton Medan.
C.    TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran penerapan SMK3 dalam upaya meminimalkan kecelakaan kerja di PT. Wijaya Karya Beton tahun 1999 – 2008.
Tujuan Khusus
1.      Untuk mengetahui komitmen dan kebijakan pihak manajemen terhadap SMK3 di PT Wijaya Karya Beton tahun 1999 – 2008.
2.      Untuk mengetahui perencanaan SMK3 di PT Wijaya Karya Beton tahun 1999 – 2008.
3.      Untuk Mengetahui bagaimana penerapan program SMK3 di PT Wijaya Karya Beton tahun 1999 – 2008.
4.      Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengukuran dan evaluasi program SMK3 di PT. Wijaya Karya Beton tahun 1999 – 2008.
5.      Untuk mengetahui tinjauan ulang terhadap program SMK3 yang telah dilakukan di PT Wijaya Karya Beton tahun 1999 – 2008.
D.    PENELITIAN TERDAHULU
Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Rahimah Azmi D dengan judul “ Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh P2K3 untuk Meminimalkan Kecelakaan Kerja Di PT. WIJAYA KARYA BETON MEDAN “. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan SMK3 dalam upaya meminimalkan kecelakaan kerja di PT. Wijaya Karya Beton. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara umum pelaksanaan SMK3, pelaksanaan komitmen dan kebijakan K3 dan Pelaksanaan Penerapan SMK3 di PT. WIKA BETON dikategorikan baik. Sesuai dengan modul manual P2K3 yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja. Pelaksanaan SMK3 yang baik inilah yang mungkin menjadi penyebab turunnya angka kecelakaan kerja di perusahaan hingga sampai pada angka 0 (nol) tahun 2008. Berdasarkan hasil kuesioner, masih ada responden yang menjawab tidak tahu tentang penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3. Untuk itu perusahaan perlu menjelaskan tentang penilaian kinerja dan tindak lanjut K3 kepada seluruh anggota P2K3 khusunya dan seluruh tenaga kerja pada umumnya.
Sedangkan untuk Pelaksanaan Perencanaan SMK3 hasil penelitian diketahui bahwa 12 orang responden (75 %) menyatakan bahwa perencanaan yang dilakukan perusahaan dikategorikan baik, sedangkan ada 4 orang responden (25 %) yang hanya mengkatagorikan sedang untuk perencanaan. Hal ini terjadi karena keempat responden tersebut banyak yang tidak mengetahui secara rinci tentang perencanaan.
E.     LANDASAN TEORI
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Secara filosofis, keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan pada anusia pada umumnya beserta hasil karya dan budayanya menuju asyarakat adil dan makmur.
            Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
            Hakikat dan tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) yaitu bahwa faktor K3 berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja pada tenaga kerja dan juga berpengaruh terhadap efisiensi produksi dari suatu perusahaan industri, sehingga dengan demikian mempengaruhi tingkat pencapaian produktifitasnya. Karena pada dasarnya tujuan K3 adalah untuk melindungi para tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan dan untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif sehingga upaya pencapaian produktifitas yang semaksimalnya dari suatu perusahaan industri dapat lebih terjamin.
Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja merupakan resiko yang dihadapi oleh setiap tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dengan kerugian tidak hanya korban jiwa dan materi bagi pekerja dan pengusaha tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara keseluruhan dan merusak lingkungan yang pada akhirnya berdampak langsung dengan masyarakat sekitar.Kecelakaan kerja umumnya diakibatkan oleh berbagai faktor ( penyebab ). Teori tentang penyebab terjadinya kecelakaan kerja antara lain :
1.      Teori Kebetulan Murni ( Pure Chance Theory )
Kecelakaan terjadi atas kehendak Tuhan sehingga tidak ada pola yang jelas dala rangkaian peristiwanya, karena itu kecelakaan kerja terjadi secara kebetulan saja.
2.      Teori Kecenderungan Belaka ( Accident Prone Theory )
Pada pekerja tertentu lebih sering tertimpa kecelakaan karena sifat-sifat pribadinya yang memang cenderung untuk mengalami kecelakaan.
3.      Teori Tiga Faktor Utama ( Three Main Factors Theory )
Penyebab kecelakaan adalah faktor peralatan, lingkungan dan manusia pekerja itu sendiri.
4.      Teori Dua Faktor Utama ( Two Main Factors Theory )
Kecelakaan disebabkan oleh kondisi berbahaya ( Unsafe Conditions ) dan tindakan atau perbuatan berbahaya ( Unsafe Actions ).
5.      Teori Faktor Manusia ( Human Factor Theory )
Menekankan bahwa pada akhirnya semua kecelakaan kerja, baik langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh kesalahan manusia.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SMK3 )
Manajemen adalah suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya yang ada. Sistem Manajemen adalah kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pertimbangan Ditetapkannya PERMENAKER No. 05/ MEN/ 1996
Pertimbangan ditetapkannya PERMENAKER No. 05/ MEN/ 1996 adalah :
1.      Bahwa terjadinya kecelakaan kerja sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia dan sebagian kecil oleh faktor teknis.
2.      Bahwa untuk menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja, serta sumber produksi, proses produksi dan lingkungan kerja dalam keadaan aman, maka perlu penerapan SMK3.
3.      Bahwa dengan penerapan SMK3 dapat mengantisipasi hambatan teknis dalam era globalisasi perdagangan.
            Faktor Penghambat dan Keberhasilan SMK3
            PT. Sucofindo (Persero) dalam Seminar Nasional K3 di Medan tahun 2005 mengungkapkan beberapa faktor penghambat dan faktor keberhasilan penerapan SMK3. Faktor-faktor penghambat SMK3 antara lain:
1.      Belum adanya persyaratan dari konsumen mengenai pembuktian penerapan SMK3.
2.      Dampak krisis ekonomi.
3.      Tidak terdapatnya konsekuensi bagi perusahaan yang menunda dan menolak pelaksanaan audit SMK3.
4.      Kekurangsiapan perusahaan dikarenakan ketidaktahuan perusahaan untuk menerapkan SMK3.
5.      Biaya audit yang dianggap memberatkan perusahaan.
6.      Frame koordinasi pelaksanaan audit dengan Departemen Teknis lain belum terwujud.
            Faktor-faktor keberhasilan penerapan SMK3 antara lain:
1.      Telah diterapkannya beberapa sistem manajemen yang mendukung penerapan SMK3.
            2. Tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induknya.
            3. Melakukan studi banding.
            4. Adanya tenaga ahli di bidang K3.
            5. Adanya departemen atau bagian yang khusus menangani K3.
Pengertian dan Tujuan P2K3
Pelaksanaan dan penerapan SMK3 di perusahaan juga tidak terlepas dari peran serta P2K3. P2K3 merupakan suatu badan yang dibentuk perusahaan sebagai organisasi fungsional yang mengembangkan kerja sama antara pengusaha dan manajemen di satu pihak, dengan tenaga kerja atau karyawan di lain pihak dalam melaksanakan kewajiban bersama untuk meningkatkan keselamatan kerja, pencegahan kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja di perusahaan.
P2K3 dibentuk di perusahaan dengan tujuan untuk menjamin kelancaran program produksi secara aman, efisien serta berhasil dengan baik dan menjamin tercegahnya kecelakaan, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja dengan segala konsekuensinya.
F.     METODOLOGI PENELITIAN
1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu menerangkan SMK3 yang telah dilaksanakan sebagai upaya untuk meminimalkan kecelakaan kerja di PT. Wijaya Karya Beton Medan tahun 1999 – 2008 dengan desain penelitian cross sectional yaitu penelitian yang mengamati subjek dengan pendekatan suatu saat.
2.      Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Wijaya Karya Beton Medan dengan pertimbangan :
ü  PT. Wijaya Karya Beton Medan telah melaksanakan dan menerapkan SMK3 selama lebih kurang 9 tahun .
ü  Adanya dukungan dari perusahaan untuk melakukan penelitian ini.
ü  Belum pernah dilakukan penelitian tentang SMK3 di PT. Wijaya Karya Beton kota Medan.
3.      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2008 – selesai.


4.      Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang berwenang dalam penerapan SMK3 di perusahaan yaitu P2K3, sehingga yang menjadi sampel adalah seluruh populasi yaitu seluruh anggota P2K3 yang berjumlah 16 orang.
5.      Metode Pengumpulan Data
ü  Data Primer
Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur kepada Petugas P2K3 PT Wijaya Karya Beton yang dibuat berdasarkan Lampiran I PERMENAKER No. 05/MEN/1996 tentang Pedoman Penerapan SMK3. Lembar observasi penelitian ini terdiri atas 47 pertanyaan dari 5 kategori dimana penerapan SMK3 dikategorikan baik bila terdapat > 75 % pertanyaan yang jawabannya “ya”, dikategorikan sedang bila 40% - 75% dari seluruh pertanyaan yang jawabannya “ya”, dan dikategorikan buruk bila , 40 % pertanyaan yang dijawab “ya”.
ü  Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari PT. Wijaya Karya Beton bagian Teknik danMutu yang meliputi profil perusahaan, jumlah tenaga kerja, struktur organisasi P2K3, proses dan hasil produksi perusahaan, laporan kecelakaan kerja tahun 1999 – 2008, dokumen SMK3 tahun 1999 s/d 2008.
6.      Pengolahan dan Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan, diolah dengan komputer dengan menggunakan program SPSS versi 10. Data univariate dianalisa secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Data sekunder disakan secara narasi dan dianalisa berdasarkan ketentuan yang berlaku.

G.       HASIL DAN PEMBAHASAN
ü  HASIL

Hasil Penelitian dengan Kuesioner di PT WIKA BETON SUMUT  untuk  Pelaksanaan SMK3 Menurut seluruh  Responden (100%) berada pada kategori baik. Begitu pula untuk pelaksanaan komitmen dan kebijakan tentang K3, penerapan SMK3, pengukuran dan evaluasi SMK3 juga dinyatakan baik oleh seluruh responden.

ü  PEMBAHASAN
Kekurangan dari hasil penelitian ini yaitu :
1.      Kekurangan dari penelitian ini yaitu di dalam landasan teori hanya menjelaskan tentang materi saja,tidak di sertakan dengan contoh mengenai kecelakaan kerja.
2.      Dalam penelitian ini tidak di jelaskan tentang pentingnya K3 dan Sosialisasi tentang Penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3.      Perusahaan tidak mendeskripsikan dengan jelas tugas dan fungsi masing-masing anggota P2K3 sehingga pelaksanaan SMK3 oleh P2K3 tidak efektif.
Kelebihan dari hasil penelitian yaitu :
1.      Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu menerangkan SMK3 yang telah dilaksanakan sebagai upaya untuk meminimalkan kecelakaan kerja di PT. Wijaya Karya Beton Medan. Dengan metode pengumpulan  data primer melalui observasi dan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur kepada Petugas P2K3 sehingga jawaban yang terima efisien.
2.      Sesuai dengan materi perkuliahan semester 3 PT. Wijaya Karya Beton mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan dalam melaksanakan setiap Tahapan Operasi Perusahaan sesuai dengan Prinsip-Prinsip K3.
3.      Dari lihat dari segi APD sudah diterapkan oleh PT. Wijaya Karya Beton Medan ,untuk meminimalkan kecelakaan kerja.



H.    KESIMPULAN
Penerapan SMK3 (Lampiran I PERMENAKER No. 05/ MEN/ 1996)  mengenai Komitmen dan Kebijakan .Pengurus harus menunjukan kepimpinan dan komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dengan menyediakan sumber daya yang memadai. Pengusaha dan pengurus perusahaan harus menunjukan komitmen terhadap keselamatan kerja yang diwujudkan dalam :
1.      Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan keputusan perusahaan.
2.      Menyediakan anggaran, tenaga kerja yang berkualitas dan sarana-sarana yang lain yang diperlukan di bidang K3.
3.      Menetapkan personal yang mempunyai tanggung jawab, wewenang dan kewajiban yang jelas dalam penanganan K3.
4.      Perencanaan K3 yang terkoordinasi.
5.      Malakukan penilaian kerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3..
Setiap tingkat pimpinan dalam perusahaan harus menunjukan komitmen terhadap K3 sehingga Penerapan Sistem Manajemen K3 berhasil diterapkan dan dikembangkan. Setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja harus berperan serta dalam menjaga dan mengendalikan pelaksanaan K3.
I.       SARAN
1.      Sebaiknya landasan teori dalam penelitian ini di sertakan contoh tentang kecelakaan kerja agar pembaca bisa lebih mengerti dan memahami.
2.      Perusahaan sebaiknya menjelaskan tentang pentingnya K3 kepada para pekerja sehingga diharapkan kedepan-nya para pekerja bisa menerapkan K3 dalam melakukan pekerjaan mereka dengan aman dan nyaman sehingga bisa dicapai target penerapan K3 dengan baik dan benar.

3.      Sebaiknya perusahaan dapat mendeskripsikan dengan jelas tugas dan fungsi masing-masing anggota P2K3 serta meningkatkan pengawasan terhadap kehadiran pengurus pada rapat-rapat yang diadakan sehingga pelaksanaan SMK3 oleh P2K3 dapat lebih efektif.

No comments:

Post a Comment

Tampilan arsip Teratas

PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse)

PERKENALAN PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) Dalam semua konteks di mana lembaga atau organisasi pembangunan dan/atau ban...

Tampilan Arsip Populer